On The Way to Win, Artikel Menyambut Lebaran

Kalina

Moderator
Saat ini tren busana muslim semakin melambung
tinggi namanya di dunia. Tokoh-tokoh asal Indonesia berperan penting membawa kaidah busana muslim dan membuat banyak wanita muslimah mengikutinya. Bicara soal pakaian muslimah yang sedang in sekarang, ternyata cukup banyak juga orang yang berpakaian muslim namun tak mengikuti kaidah yang ada. Sekalipun mengikuti tren, diharapkan hendaknya tetaplah busana disesuaikan dengan kaidah yang ada. Melihat fenomena tersebut, APPMI, sebagai persatuan perancang busana
muslim, selalu mengadakan kegiatan peragaan
busana untuk meluruskan tentang busana muslim
yang sesuai dengan kaidah Islam, dan ingin agar
banyak wanita Indonesia mengikutinya. Bagaimana sih ciri pakaian muslimah yang tak sesuai kaidah Islam, berikut dijelaskan oleh APPMI.
 
DO

1. Pastikan selalu memilih hijab yang dapat
menutup hingga seluruh bagian leher.

2. Pemakaian legging boleh saja, namun
hendaknya atasan juga menutup hingga mata
kaki.

3. Lengan busana baiknya menutup seluruh
bagian tangan. Seandainya hanya menutup 7/8 saja, pilihlah decker tangan yang menutup sempurna.

4. Bermain tekstur motif dan bahan sehingga
busana tetap mengikuti tren tanpa harus
menonjolkan keindahan tubuh.

5. Lebih baik pilih aksen renda atau lace bahan
ketimbang memakai aksesoris semacam obi
untuk mempermanis diri. Mari berbusana muslimah yang sesuai kaidah dan menjadi wanita sholeha yuk, ladies.

DON'T

1. Memakai legging tipis sehingga memperlihatkan lekuk tubuh. Apalagi bila
atasan juga tipis melambai, hanya menutupi hingga lutut saja.

2. Lengan hanya ditutup 3/4 bagian di mana
penutupan ini juga kurang sempurna menutupi aurat.

3. Memakai jilbab yang tidak menutupi leher
sekalipun sudah memakai baju longgar.

4. Lengan baju hanya menutup 3/4 atau sampai 7/8 bagian tangan saja.

5. Memakai obi sehingga memperlihatkan lekuk
pinggang.

6. Memakai busana yang mengikuti lekuk tubuh
dan memperlihatkan keindahan tubuh.
 
Atur Anggaran Untuk Bulan Spesial dengan Widget Lebaran

- vemale.com -

Membuat anggaran di bulan Ramadan
merupakan hal yang penting karena
pengeluaran tidak hanya terjadi di bulan ini
saja tetapi berlanjut hingga hari raya. Inilah salah
satu penyebab mengapa pengeluaran menjadi
lebih besar dibandingkan dengan bulan-bulan biasa. Bahkan, Wakil Menteri Perdagangan, Bayu
Krisnamurthi, baru-baru ini mengatakan bahwa
belanja masyarakat selama Ramadan dan Lebaran
tahun ini diperkirakan naik sekitar Rp 120 triliun-Rp
150 triliun di luar belanja biasa. Sebagian besar
uang itu dialokasikan untuk pembelian tiket pesawat, pakaian, serta makanan dan minuman. Melihat hal tersebut, situs manajemen
keuangan LiveOlive meluncurkan sebuah fitur
khusus berbentuk widget untuk memudahkan
perhitungan anggaran Lebaran. Fasilitas ini akan
membantu pengguna --terutama para wanita--
untuk menyambut hari raya yang bebas dari rasa cemas. “Jangan sampai pengeluaran saat Lebaran
membuat Anda berutang atau tidak memiliki sisa
bonus sama sekali. Seringkali, pembelian-
pembelian kecil dianggap remeh, namun setelah
semuanya dijumlahkan Anda menyadari kalau
sudah terlalu boros. Alat anggaran Lebaran ini kami buat untuk menghindarkan pengguna dari
hal tersebut,” ujar Jocelyn Pantastico, CEO
sekaligus pendiri LiveOlive. Aplikasi sederhana ini dibuat untuk
menggantikan beberapa cara mengatur
anggaran yang dianggap kurang praktis dan
merepotkan oleh sebagian orang, misalnya
menggunakan buku catatan atau perangkat
lunak berupa spreadsheet. Dengan widget, siapapun dapat menyusun anggaran hari
rayanya kapan saja dan di mana saja, dalam
hitungan detik. Cara menggunakannya pun sederhana.
Masukkan jumlah uang yang telah disiapkan
untuk bulan Ramadan dan Idul Fitri.
Selanjutnya, atur anggaran dengan membaginya
dalam pos-pos pengeluaran (item) yang tersedia. Secara otomatis, total pengeluaran akan
dihitung dan dicocokkan dengan anggaran
semula. Apabila jumlah pengeluaran Anda
tidak melebihi batas anggaran, maka Anda
dapat mengirim hasilnya ke email sebagai
catatan Anda. Dengan demikian, Anda pun bisa dengan mudah mengawasi pengeluaran
sepanjang bulan.
 
nah.. bener banget tuh... kadang yang pakai jilbab masih suka pakai pakaian ketat walaupun tertutup semua..
padahal itu kan sama aja bohong -.-
 
oh ya, jilbab dan kerudung itu beda loh, non Tia..

kalau kerudung, hanya menutupi rambut kepala, hingga leher. tapi kalau jilbab, benar-benar menutup seluruh badan kecuali wajah, dengan pakaian yang longgar.. :)
 
oh ya, jilbab dan kerudung itu beda loh, non Tia..

kalau kerudung, hanya menutupi rambut kepala, hingga leher. tapi kalau jilbab, benar-benar menutup seluruh badan kecuali wajah, dengan pakaian yang longgar.. :)
berarti indonesia rata-rata pakenya kerudung ya? bukan jilbab lol
 
Gaya di Hari Raya

214646_dian-pelangi_663_382.jpg

VIVAlife - Idul Fitri menunggu hari. Dan sesungguhnya yang paling utama adalah hati yang bersih, menyambut hari kemenangan itu. Tak ada kewajiban memakai baju baru, celana baru, atau apapun yang serba semerbak. Tapi mengenakan busana yang bersih menjadi hal yang juga dianjurkan. Dan belakangan ini, begitu banyak butik Muslimah yang menawarkan busana khusus.
Jauh-jauh hari banyak orang mempersiapkan buasana di hari suci itu. Rahwa, konsumen salah satu butik muslimah misalnya. Di pekan kedua Ramadan ia sudah mempersiapkan busana baru untuk dikenakan seluruh keluarga. Rahwa memesan khusus pada seorang desainer, agar busana terlihat seragam.
"Maunya pakai baju yang spesial dan senada. Bukan karena barunya, tapi lebih ke arah kekompakan keluarga sih. Apalagi kalau kumpul Idul Fitri kita bikin sesi foto khusus, kan kalau bajunya sama jadi lebih bagus," ujarnya, saat ditemui VIVAlife di kawasan Kemang.

Tak salah jika Anda dan keluarga mulai mempersiapkan busana yang akan dikenakan pada hari raya nanti. Apalagi jika ingin membuat seragam khusus keluarga seperti Rahwa. Butuh persiapan jauh hari sebelumnya. Tentunya, agar ukuran pas dan model bisa disesuaikan dengan bentuk tubuh.

Model busana muslim kini juga kian berkembang tanpa mengesampingkan syariat. Apalagi, memasuki Ramadan para perancang busana muslim ternama mulai mengeluarkan koleksi terbaru khusus Ramadan dan Idul Fitri. Ini tentunya untuk menjawab kebutuhan para muslimah, yang memang cenderung berbelanja busana khusus untuk hari raya.

Kaftan, Gamis dan Abaya memang masih jadi model busana muslim klasik favorit. Bagi Anda yang ingin tampil beda, tengok saja koleksi tiga perancang busana muslim berikut. Itang Yunasz, Dian Pelangi dan Ria Miranda. Mereka mengeluarkan koleksi khusus untuk menyambut Ramadan dan Idul Fitri nanti.

ITANG YUNASZ

214622_itang-yunasz_663_382.jpg

Dongeng 1001 malam jadi inspirasi Itang Yunasz untuk membuat koleksi ramadhan tahun ini. Namun, bukan kisahnya yang ia tuangkan dalam koleksinya, melainkan keindahan bangunan yang berada dalam kisah tersebut.

Pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1958 ini terpesona dengan bangunan di Persia. Ia berkesempatan untuk memotret bangunan di sana saat dirinya pergi Umroh empat bulan yang lalu.

Gambar yang diambil dari hasil perjalanannya yang berupa kubah masjid, mosaic, dan relief islami lalu diaplikasikannya dalam 48 koleksi busana siap pakai yang dikeluarkannya untuk Ramadan ini.

Di kantornya yang berada di kawasan Permata Hijau, Jakarta, Itang Yunasz memperlihatkan koleksinya pada VIVAlife. Termasuk, yang ia pamerkan di Indonesian Islamic Fashion Festival dan Jakarta Islamic Fashion Week beberapa waktu yang lalu.

"Ada juga corak - corak karpet di beberapa busana, corak karpet itu akhirnya jadi andalan di bulan Ramadhan tahun ini," ujarnya saat ditemui di VIVAlife.

Persian Lavish, nama itulah yang menjadi tema untuk koleksi Ramadannya. Alumnus Lomba Perancang Mode 1981 ini, memasukkan ornamen-ornamen kubah masjid, keindahan corak permadani, dan relief islami dengan nuansa hijau emerald dan blue ink.

Motif digital printing yang menggambarkan kekhasan bangunan Persia dari foto-foto yang diambilnya sendiri dicetak pada bahan satin, chiffon silk, cotton voile, dan jersey knit.

Kemewahan ditonjolkan dengan menambahkan mosaic warna turquoise, bebatuan lapis lazdi dan cahaya keemasan dalam koleksinya yang terdiri dari tunil, tuni panjang, pantalon, kaftan dan jaket boxy.

Dalam mempersiapkan koleksi, Itang bercerita kalau ia tak mengalami banyak kesulitan. Apalagi, sebelum ke Persia, ia sudah memikirkan bahwa dirinya ingin menggali sesuatu bernuansa kuno.

Bangunan klasik Persia lalu diaplikasikannya pada sutera Cina. Bahan baku memang berasal dari Cina namun proses printing dilakukan di Indonesia. Melihat kecenderungan masyarakat dengan busana printing saat ini, diakui Itang turut mempengaruhi koleksi busananya.

Sebelumnya, hand printing dianggap tidak dapat mewakili keinginan konsumen, karena hasilnya sering kali tidak sama dengan yang diinginkan. Namun, melalui digital printing, sebuah kain pun bisa dilihat layaknya post card. Desain printing tersebut yang juga akhirnya menjadi ciri khas dari koleksinya tahun ini.

"Karena kalau sekarang mau pakai seribu warna, kilau-kilaunya semuanya terlihat sama dengan foto," ujarnya.

Tidak hanya mengeluarkan koleksi terbaru dari lini Itang Yunasz saja, ia juga sudah mengeluarkan koleksi Ramadan dan Lebaran untuk lini "Kamilaa" dan "Preview". Itang mengaku bahwa ia belajar dari pengalaman, karena tahun sebelumnya ia sedikit terlambat dalam mengeluarkan koleksi Idul Fitri.

Untuk harga, Itang tidak menaikkan harga jual atau membuat promo untuk koleksinya. Ia menyebutkan harga berkisar Rp500 ribu, Rp3 juta hingga Rp9 juta.

DIAN PELANGI

214645_dian-pelangi_663_382.jpg

Motif tie-dye atau jumputan masih jadi andalan Dian untuk koleki terbaru kali ini. Ia mengangkat tema Ramadan Rose dan Bohemian Bourgeois (bobo chic) untuk Ramadan dan Idul Fitri 2013.Kunjungannya ke Paris, Perancis saat musim semi beberapa waktu lalu sangat menginspirasinya.

Bunga-bunga yang bermekaran di kota mode itu diterjemahkan secara unik oleh Dian. Kerudung dibuat ekstravaganza, ia menyebutnya gaya bobo chic. Dipadukan dengan gaun panjang beraksen drapery atau juntaian.

Dian bercerita kalau koleksinya ini ditujukan untuk perempuan yang berjiwa muda. Permainan motif warna jumputan dijadikan detail pemanis di tengah dominasi bahan yang berwarna putih. Modelnya juga cukup stylish khas hijabers.

"Berupa gaun-gaun longgar, panjang. Beberapa juga bisa dipadukan dengan celana panjang. Ini cukup disukai anak muda dan tentunya mengikuti syariat," kata Dian kepada VIVAlife saat ditemui di butiknya kawasan Kemang.

Untuk gaya Bobo chic menurut Dian identik dengan hiasan di kepala, seperti turban atau headband. Untuk itu, ia mendesain gaya penutup kepala berupa bunga mawar raksasa. Ada juga koleksi hijab yang sederhana dengan warna gradasi.

"Untuk hijab ada yang modelnya cukup simple, tapi kali ini bermain pada gradasi warna. Jadi bisa dipadukan dengan banya busana," ungkap desainer berusia 22 tahun itu.
Dalam koleksi sebelumnya, Dian selalu berani bermain warna.Ia bisa menonjolkan warna oranye terang, hijau menyala, atau melakukan tabrak warna. Namun pada koleksi kali ini ia memilih tone warna pastel yang lembut. Warna lembut tersebut juga dipadukan dengan bahan yang ringan.

Jenis bahan yang digunakan, didominasi oleh chiffon crab dan tetron. Bahan tersebut dipilih dengan alasan karena teksturnya yang halus, tidak mudah kusut dan harganya terjangkau. Kemudahan perawatan juga jadi pertimbangan penting.

"Biasanya kita banyak kunjungan keluarga, tentu gak mau baju cepat kusut, belum lagi si mbak sedang mudik harus cuci baju sendiri. Ini juga jadi aku pertimbangkan, praktis merawatnyatapi tetap tampil gaya," ujar desainer lulusan Esmod itu.

Total ada 20 koleksi busana yang ia keluarkan untuk edisi Ramadan dan Idul Fitri. Detail drapery memang sangat menonjol di koleksi kali ini.Cuttingnya cukup rumit. Dian terlihat berusaha mengawinkan motif jumputan, detail drapery dengan cutting yang nyeleneh.
Hasilnya, gaun berpotongan unik yang tampak nyaman untuk digunakan saat Idul Fitri. Koleksi Ramadan Rose dipersiapkan Dian selama 3 bulan, mulai dari desain sampling hingga produksi.
Ia memang menargetkan tiap tahunnya mengeluarkan dua koleksi terbaru, dan satu koleksi Ramadan. Soal harga, koleksi ini mulai dari Rp200 ribu hingga Rp500 ribu.

RIA MIRANDA

214668_ria-miranda_663_382.jpg

DREAM, jadi tajuk koleksi busana rancangan Ria Miranda untuk Ramadan dan Idul Fitri 2013. Rancangannya cenderung simple dan lembut. Model kaftan masih jadi andalan Ria, tapi ia berusaha membuatnya berkesan lebih segar dengan menggunakan warna-warna pastel.

"Warna mendominasi warna putih dan pastel yang lembut. Antisipasi orang yang bosan menggunakan warna putih untuk busana muslim bisa memilih warna pastel," ujar desainer yang memiliki nama lengkap Indria Miranda ini kepada VIVAlife.

Warna-warna hijau, creme, pink dan cokelat tampak dalam koleksi busana namun semuanya dengan tone warna pastel. Pilihan bahan chiffon masih mendominasi koleksinya kali ini. Bahan tersebut memang cukup ringan namun berkesan elegan.

Sebagai detail, sentuhan drapery dan layer pada kaftan yang lalu dirancang dalam bentuk gaun.Ria mengungkap kalau gaun tersebut sangat pas untuk dikenakan pada hari pertama Idul Fitri. Ada juga koleksi kasual berupa kemeja dan celana panjang.

Potongan lengan pada gaun kaftan cukup unik, ala bohemian. Detailnya berupa kerut-kerutan. Bisa dibilang ini merupakan kekhasan rancangan Ria Miranda.

"Ada yang bilang koleksi kita namanya kaftan kerut, tahun lalu kita menamakannya dengan kaftan serut," ujar Ria.

Ciri khas lainnya dari koleksi Ramadan kali adalah motfi-motif print, yang saat ini memang banyak diminati dan berkembang jadi tren. Motif di koleksi Ria dikembangkan sendiri oleh tim khusus selama satu bulan.

"Kita sengaja buat motif print sendiri, direct to garment. Motif-motif ini memiliki arti tersendiri pada setiap simbolnya," ungkap Ria.

Proses pembuatan koleksi memakan waktu sekitar tiga bulan. Pemilihan model busana sendiri, ada yang resmi dan kasual berdasarkan pengalaman Ria setiap tahunnya.

"Lebih ke pengalaman pribadi dalam menyambut lebaran. Tradisi kita kan ada dua kali Lebaran. Hari pertama selesai solat Ied maaf-maafan kita biasa pakai dress atau kaftan. Sedangkan untuk silaturahim lebih pada busana kasual," ujarnya.

Jumlah koleksi Dream memang tak begitu banyak, harganya sendiri mulai dari Rp400 ribu hingga Rp675 ribu. Ada bocoran dari Ria. Ia ternyata akan mengeluarkan lagi koleksi busana terbarunya "Solum" di pertengahan Ramadan nanti.
 
Padu Padan untuk Tampilan Segar di Hari Lebaran

Metrotvnews.com: Geliat tren busana muslimah dalam beberapa tahun terakhir menciptakan
berbagai macam pilihan dan gaya dalam berbusana.
Berkat kreativitas para desainer, tren-tren baru pun
konsisten bermunculan hampir setiap bulannya. Namun, momen puncak dalam melihat tren busana
muslim terkini tentu kala hari raya kemenangan di
penghujung Ramadan, apalagi kalau bukan Hari Raya
Idul Fitri. “Memang, tren busana muslim itu
patokannya selalu pada saat Lebaran. Kayaknya, ada
saja yang baru menjelang Lebaran. Ini pun menjadi berkah tersendiri bagi kami para pengusaha busana
muslim. Yang pasti, omset tentunya meningkat.
Selain itu, banyak pula perempuan muslimah yang
tadinya tidak berkerudung menjadi tertarik
mengenakannya pada Ramadan,” kata desainer
Dian Pelangi, 22, kala ditemui di Plaza Indonesia beberapa waktu lalu. Perkembangan busana muslim saat Lebaran selama
satu dekade terakhir pun tidak luput dari perhatian
Dian. “Sepuluh tahun lalu, busana Lebaran masih
terbatas pada abaya tunik atau setelan atas bawah
dengan tema senada. Lima tahun berikutnya, gaun
kaftan mulai diminati,” kata Dian. Lalu bagaimana dengan sekarang? Bagaimana tren busana Lebaran
untuk 2013? “Menurut saya, banyak yang menjadikan gaya para
hijabers yang tergabung dalam Hijabers Community
sebagai referensi. Yang paling menonjol, sekarang
kami memang sedang gemar memadupadankan
busana,” sahut Dian. Kecenderungan untuk memadupadankan busana
tidak terlepas dari strategi penjualan para desainer
yang menawarkan busana tidak lagi satu tema, tapi
per outfit. Ini, menurut Dian, membuat para muslimah
merasa tertantang untuk mampu memadupadakan
antara satu outfit dan lainnya hingga tercipta tampilan yang harmonis. “Kalau dulu kan busana muslim dijualnya senada
mulai dari atasan, bawahan, kerudung, hingga
dalaman. Sekarang kan tidak. Justru padu padan itu
akan membuat membuat penampilan menjadi lebih
fresh. Selain itu, tentu akan multifungsi karena bisa
dipakai di berbagai kesempatan baik itu formal maupun non formal,” terangnya.
 
Back
Top