Kubuka mataku perlahan, sebelum kemudian terbelalak lebar, meyakinkan diri akan apa yang terjadi. Ya Rabb?!Dimana aku sekarang? Lenggang, tak ada tanda-tanda kehidupan, tak ada air, tak ada pepohonan, bahkan binatang sekalipun. Sejauh aku memandang hanya ada pasir, langit malam, dan aku. ?Dimana aku sekarang?? Gumamku, ?Sahara? seseorang berbisik ditelingaku, aku menoleh kebelakang, kekiri, dan kekanan, tapi tak ada siapapun, hanya ada nyanyian pasir yang dingin. Aku panik, berteriak bahkan nyaris menangis.
Kututup mataku rapat-rapat, sambil berharap bahwa ini hanya mimpi. Kucubit tangan kiriku dengan keras, namun saat kubuka mataku, aku masih berada di tempat ini, I am on the ?Sahara??! Pertanyaan, demi pertanyaan memenuhi benakku. Apa yang akan aku makan? Dimana aku harus tidur? Sampai kapan aku akan berada disini? Kenapa suamiku tidak ada disini bersamaku? Sungguh pikiranku tidak pernah sekalut ini sebelumnya. Yang aku lakukan kemudian hayalah berjalan, tanpa tujuan bahkan aku tidak tahu dimana,Barat, Timur, Utara, dan Selatan,aku hanya terus berjalan ,sampai akhirnya??.
Kurasakan tangan suamiku menyentuh pipiku sambil berkata lembut??.?Bangun sebentar lagi Subuh ? kubuka mataku, dan seketika itu juga aku bertakbir ?Allahu Akbar?, ?loh kok bangun tidur bukannya berdo?a malah takbir he?he? ? selidik suamiku heran. Kulihat sekeliling kamarku, dan ingatanku kembali pada ?Mimpi? ku semalam, saat kulihat disamping bantalku sebuah kitab berjudul ?Nisa?ul Anbiya Fidhauil Qur?an Wa Sunnah? karya Ahmad Khalil Jam?ah Rahimahullah. Kuambil buku tersebut, dan pembatas bacaanku telah sampai pada kisah dan keteladanan Hajar,Istri Ibrahim Alaihis Salam, sekaligus Ibu Ismail Alaihis Salam. Malam tadi, aku sendiri di Sahara, dengan pikiran yang sangat kacau, bahkan hampir saja aku tidak bisa berpikir. Sedangkan Hajar, disaat beliau mengalami saat-saat yang sangat jauh lebih sulit dari mimpiku semalam, dengan bayinya yang masih menyusu, ketika suaminya meninggalkannya, beliau berkata? Hai Ibrahim , Engkau akan pergi kemana ? Engkau tinggalkan kami ditempat yang didalamnya tidak ada manusia dan sesuatu apapun ? Hajar berkata seperti itu sampai beberapa kali, Namun Ibrahim tidak menjawab. Akhirnya Hajar berkata pada Ibrahim ?Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat seperti ini ? Ibrahim menjawab ?Ya? Hajar pun berkata ?kalau begitu Allah tidak akan menelantarkan Kami ?. (Sahih Albukhari, Hadist dari Sa?id bin Zubair dari Ibnu Abbas ).
Subhanallah , jawaban yang sangat Indah itu keluar dari mulut seorang wanita mulia bernama Hajar, wanita yang dengan keimanannya , menghadirkan Ridha di hatinya, atas apapun yang ditetapkan Allah untuknya tidak ada ketakutan pada diri Hajar, tidak pula kesedihan. Do?a Suaminyapun menyertainya ? Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku, di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman didekat Baitullah, yang dihormati , Tuhan kami (yang demikian itu ) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur ? ( Ibrahim : 37 ). Dan Allah telah mengabulkan do?a Ibrahim untuk Hajar dan Ismail, Allahu Akbar?!!
Kututup bukuku, dan bergegas untuk wudhu dan shalat berjama?ah dengan suamiku, karena hujan belum juga berhenti, sehingga beliau tidak pergi ke Masjid . Do?aku subuh itu?? ya Allah karuniakanlah kepadaku sikap sabar, seperti yang engkau karuniakan pada Ismail, dan karuniakanlah kepadaku keridhoan, seperti keridhoan Hajar atas segala keputusanmu, ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertawakal lagi bersyukur? ?Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan ) nya? ( Qur?an Surat At Thalaq :3 )
Tiara, 24 March ? 04 Ba?da dhuhur?. Your Sister In Islam Tiara Ratih (Umm Hamzah As Salafi) Narrated from Abdullah bin Mas'ood The Prophet Shalallahu alihi wassalam said ''Do not wish to be like anyone except in two cases. (The first is) A person whom Allah has given wealth and he spends it righteously; (The second is) The one whom Allah has given wisdom (The Holy Qur'an) and he acts according to it and teaches it to others (Fathul Bari page 177 vol.1)
Kututup mataku rapat-rapat, sambil berharap bahwa ini hanya mimpi. Kucubit tangan kiriku dengan keras, namun saat kubuka mataku, aku masih berada di tempat ini, I am on the ?Sahara??! Pertanyaan, demi pertanyaan memenuhi benakku. Apa yang akan aku makan? Dimana aku harus tidur? Sampai kapan aku akan berada disini? Kenapa suamiku tidak ada disini bersamaku? Sungguh pikiranku tidak pernah sekalut ini sebelumnya. Yang aku lakukan kemudian hayalah berjalan, tanpa tujuan bahkan aku tidak tahu dimana,Barat, Timur, Utara, dan Selatan,aku hanya terus berjalan ,sampai akhirnya??.
Kurasakan tangan suamiku menyentuh pipiku sambil berkata lembut??.?Bangun sebentar lagi Subuh ? kubuka mataku, dan seketika itu juga aku bertakbir ?Allahu Akbar?, ?loh kok bangun tidur bukannya berdo?a malah takbir he?he? ? selidik suamiku heran. Kulihat sekeliling kamarku, dan ingatanku kembali pada ?Mimpi? ku semalam, saat kulihat disamping bantalku sebuah kitab berjudul ?Nisa?ul Anbiya Fidhauil Qur?an Wa Sunnah? karya Ahmad Khalil Jam?ah Rahimahullah. Kuambil buku tersebut, dan pembatas bacaanku telah sampai pada kisah dan keteladanan Hajar,Istri Ibrahim Alaihis Salam, sekaligus Ibu Ismail Alaihis Salam. Malam tadi, aku sendiri di Sahara, dengan pikiran yang sangat kacau, bahkan hampir saja aku tidak bisa berpikir. Sedangkan Hajar, disaat beliau mengalami saat-saat yang sangat jauh lebih sulit dari mimpiku semalam, dengan bayinya yang masih menyusu, ketika suaminya meninggalkannya, beliau berkata? Hai Ibrahim , Engkau akan pergi kemana ? Engkau tinggalkan kami ditempat yang didalamnya tidak ada manusia dan sesuatu apapun ? Hajar berkata seperti itu sampai beberapa kali, Namun Ibrahim tidak menjawab. Akhirnya Hajar berkata pada Ibrahim ?Apakah Allah yang menyuruhmu berbuat seperti ini ? Ibrahim menjawab ?Ya? Hajar pun berkata ?kalau begitu Allah tidak akan menelantarkan Kami ?. (Sahih Albukhari, Hadist dari Sa?id bin Zubair dari Ibnu Abbas ).
Subhanallah , jawaban yang sangat Indah itu keluar dari mulut seorang wanita mulia bernama Hajar, wanita yang dengan keimanannya , menghadirkan Ridha di hatinya, atas apapun yang ditetapkan Allah untuknya tidak ada ketakutan pada diri Hajar, tidak pula kesedihan. Do?a Suaminyapun menyertainya ? Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku, di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman didekat Baitullah, yang dihormati , Tuhan kami (yang demikian itu ) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur ? ( Ibrahim : 37 ). Dan Allah telah mengabulkan do?a Ibrahim untuk Hajar dan Ismail, Allahu Akbar?!!
Kututup bukuku, dan bergegas untuk wudhu dan shalat berjama?ah dengan suamiku, karena hujan belum juga berhenti, sehingga beliau tidak pergi ke Masjid . Do?aku subuh itu?? ya Allah karuniakanlah kepadaku sikap sabar, seperti yang engkau karuniakan pada Ismail, dan karuniakanlah kepadaku keridhoan, seperti keridhoan Hajar atas segala keputusanmu, ya Allah jadikan aku termasuk orang-orang yang bertawakal lagi bersyukur? ?Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan ) nya? ( Qur?an Surat At Thalaq :3 )
Tiara, 24 March ? 04 Ba?da dhuhur?. Your Sister In Islam Tiara Ratih (Umm Hamzah As Salafi) Narrated from Abdullah bin Mas'ood The Prophet Shalallahu alihi wassalam said ''Do not wish to be like anyone except in two cases. (The first is) A person whom Allah has given wealth and he spends it righteously; (The second is) The one whom Allah has given wisdom (The Holy Qur'an) and he acts according to it and teaches it to others (Fathul Bari page 177 vol.1)