spirit
Mod
Li Ka Shing
Li Ka Shing lahir pada tanggal 29 Juli 1928 di Chaozhou, China. Walaupun saat ini dia menjadi orang terkaya nomor 1 di Cina, namun dia bukanlah berasal dari keluarga yang kaya. Dia tidak pernah mengenyam pendidikan yang tinggi. Bahkan pada umur 12 tahun, ia harus berhenti sekolah karena keluarganya tidak mampu membiayai uang sekolahnya.
Pada usia 15 tahun, ayahnya meninggal dunia karena penyakit TBC. Sejak saat itu Li Ka Shing harus menjadi tulang punggung keluarga.
Di usia 16 tahun, Li Ka Shing kemudian mencoba bekerja di sebuah pabrik perdagangan plastik. Di sana dia bekerja selama 16 jam sehari. Gajinya sebagai karyawan plastik sebagian besar dia berikan kepada ibunya. Beberapa tahun bekerja di pabrik plastik membuatnya banyak memiliki pengalaman, mengenai bagaimana mengolah plastik yang baik untuk diperdagangkan.
Beberapa tahun kemudian dia nekat berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan plastik, dan mendirikan perusahaan sendiri bernama Cheung Kong Industries. Naluri bisnisnya yang bagus membuat perusahaannya berkembang cepat. Li Ka Shing mengerti bagaimana membuat sebuah plastik berkualitas bagus dengan harga murah, dan juga terjangkau.
Di tahun 1971 Li Ka Shing mulai merambah ke dunia real estate dengan mendirikan perusahaan bernama Cheung Kong, yang kemudian juga berkembang pesat. Delapan tahun kemudian Li Ka Shing mengakuisisi perusahaan Hutchison Whampoa Limited dari HSBC. Proses akuisisi tersebut kemudian menjadikan Li Ka Shing menjadi konglomerat baru di Hongkong.
Kekayaan Li Ka Shing semakin bertambah berkat anak perusahaan Hutchison Whampoa, yaitu AS Watson Group yang bergerak di bidang ritel dan memiliki 7800 toko yang tersebar di seluruh dunia, serta beberapa merek ritelnya sudah sangat terkenal di berbagai negara.
sumber: idntimes.com
Li Ka Shing lahir pada tanggal 29 Juli 1928 di Chaozhou, China. Walaupun saat ini dia menjadi orang terkaya nomor 1 di Cina, namun dia bukanlah berasal dari keluarga yang kaya. Dia tidak pernah mengenyam pendidikan yang tinggi. Bahkan pada umur 12 tahun, ia harus berhenti sekolah karena keluarganya tidak mampu membiayai uang sekolahnya.
Pada usia 15 tahun, ayahnya meninggal dunia karena penyakit TBC. Sejak saat itu Li Ka Shing harus menjadi tulang punggung keluarga.
Di usia 16 tahun, Li Ka Shing kemudian mencoba bekerja di sebuah pabrik perdagangan plastik. Di sana dia bekerja selama 16 jam sehari. Gajinya sebagai karyawan plastik sebagian besar dia berikan kepada ibunya. Beberapa tahun bekerja di pabrik plastik membuatnya banyak memiliki pengalaman, mengenai bagaimana mengolah plastik yang baik untuk diperdagangkan.
Beberapa tahun kemudian dia nekat berhenti dari pekerjaannya sebagai karyawan plastik, dan mendirikan perusahaan sendiri bernama Cheung Kong Industries. Naluri bisnisnya yang bagus membuat perusahaannya berkembang cepat. Li Ka Shing mengerti bagaimana membuat sebuah plastik berkualitas bagus dengan harga murah, dan juga terjangkau.
Di tahun 1971 Li Ka Shing mulai merambah ke dunia real estate dengan mendirikan perusahaan bernama Cheung Kong, yang kemudian juga berkembang pesat. Delapan tahun kemudian Li Ka Shing mengakuisisi perusahaan Hutchison Whampoa Limited dari HSBC. Proses akuisisi tersebut kemudian menjadikan Li Ka Shing menjadi konglomerat baru di Hongkong.
Kekayaan Li Ka Shing semakin bertambah berkat anak perusahaan Hutchison Whampoa, yaitu AS Watson Group yang bergerak di bidang ritel dan memiliki 7800 toko yang tersebar di seluruh dunia, serta beberapa merek ritelnya sudah sangat terkenal di berbagai negara.
sumber: idntimes.com