gupy15
Mod
Oscar De la Hoya Gantung Sarung Tinju
Rabu, 15 April 2009 | 07:11 WIB
LOS ANGELES, Kompas.com - Petinju legendaris, Oscar De La Hoya mengumumkan pengunduran dirinya sebagai petinju pro dalam usia 36 tahun, Selasa (14/4). Sepanjang karirnya, De la Hoya meraih 10 gelar juara dunia di enam kelas.
De La Hoya mengumumkan keputusannya tidak jauh dari Staples Center, Los Angeles. Di gedung ini, masyarakat Los Angeles membangun patung De La Hoya untuk menghargai petinju kelahiran kota mereka.
"AKhirnya saya sampai pada keputusan, semua ini harus berakhir," kata De La Hoya di hadapan ratusan penggemarnya. Di antara mereka hadir komedian George Lopez serta aktor yang merupakan mantan petinju, Mickey Rourke. "Saya sudah tidak lagi berada di atas ring."
Ia mengundurkan diri empat bulan setelah dipukul KO petinju Filipina, Manny Pacquiao. Kekalahan ini merupakan yang kekalahan keempat dalam tujuh pertarungan terakhirnya. Ia tidak pernah mengalahkan lawan yang setimpal sejak menang atas Fernando Vargas pada 2002. De La Hoya sudah terlalu tua untuk mengalahkan lawan-lawan berkualitas seperti Felix Trinidad, Shane Mosley, Bernard Hopkins dan Floyd Mayweather Jr.
Ia meraih gelar juara dunia yang terakhir pada Mei 2006 dengan mengalahkan Ricardo Mayorga di kelas menengah WBC. De La Hoya mengakhiri karir dengan rekor bertanding 39-6 dengan 30 KO.
De La Hoya mampu membuat dunia tinju menjadi menarik buat kelompok kulit hitam, kulit putih dan orang-orang keturunan latin. Ia bahkan juga mampu menarik kaum wanita untuk datang ke pinggir ring menyaksikan olahraga keras ini.
"Saat ini saya mengerti para atlet menghadapi masa-masa sulit saat akan mundur dari dunia olahraga yang anda tekuni dan pikirkan," kata De La Hoya saat pengunduran dirinya. "Saya masih mampu berlatih dengan keras dan mampu bersaing. Namun sangat tidak menyenangkan buat seorang atlet yang telah bersaing di tingkat tertinggi selama bertahun-tahun, namun tidak mampu memberikan yang terbaik."
De La Hoya mengenal dunia tinju pada usia 5 tahun. Ayahnya, Joel dan kakeknya pernah menekuni olahraga keras ini. Oscar meraih medali emas olimpiade Barcelona 1992 sekaligus memenuhi janjinya buat ibunya, Cecilia ynag meninggal dunia dua tahun sebelumnya. Setelah itu ia beralih ke dunia tinju pro dan membentuk dirinya menjadi seorang legenda.
CAY