Mahasiswa Fakultas Kedoktean Hewan (FKH) Universitas Airlangga dalam penelitiannya menemukan bahwa wortel (Daucus carota L) dapat digunakan sebagai bahan aditif pakan ayam broiler yang teruji efektif dan mampu meningkatkan berat badan harian ayam.
Mahasiswa FKH UNAIR yang melakukan penelitian tersebut adalah Ahmad Syaifullah (2014), Akhmad Afifudin Al-Anshori (2016), Indah Tri Lestari(2016), Maylendah Larasati Wibowo (2016), dan Dhinar Ramadhani (2016).
Dibawah bimbingan Dr. Widya Paramita Lokapirnasari, Drh., MP., penelitian tersebut dituangkan dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) dengan judul “Pemanfaatan Ekstrak Umbi Wortel (Daucus carota L) Terhadap Peningkatan Berat Badan Harian Pada Ayam Broiler”. Proposal ini telah lolos seleksi Dikti, sehingga berhak atas dana penelitian program PKM Kemenristekdikti tahun 2016-2017.
Dijelaskan oleh Ahmad Syaifullah, ayam Broiler merupakan ayam ras pedaging hasil persilangan antara ayam Cornish dengan Plymouth Rock. Peternakan Broiler merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan sumber protein hewani.
Dalam usaha peternakan broiler, biaya pakan merupakan komponen terbesar dari total biaya produksi yang harus dikeluarkan peternak, yaitu sekitar 70%. Guna memaksimalkan hasil produksi dengan biaya seminimal mungkin, peternak melakukan berbagai cara. Salah satu usahanya dengan menambahkan bahan aditif.
Kenapa wortel? Lanjut Ahmad Syaifullah, wortel merupakan salah satu bahan pakan yang melimpah. Kandungan betakaroten dan tingginya kadar serat dalam wortel sangat berguna melancarkan sistem pencernaan dan meningkatkan kinerja usus dalam penyerapan nutrisi. Dengan potensi tersebut, wortel dapat digunakan sebagai alternatif untuk efisiensi pakan pada peternakan broiler, jadi dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan secara harian pada broiler.
”Kami melakukan penelitian menggunakan 100 ekor ayam broiler yang dipelihara secara intensif. Pada umur 2 minggu dibagi dalam 5 kelompok, terdiri dari 1 kelompok kontrol dan 4 kelompok perlakuan yang diberi wortel dengan dosis dari konversi manusia ke ayam. Selanjutnya semua dosis dicampurkan dalam air minum sesuai kebutuhan harian ayam broiler,” kata Ahmad menjelaskan.
Parameter yang dilihat adalah laju pertambahan berat badan harian ayam selama masa pemeliharaan (5 minggu) hingga panen. Penimbangan berat badan dilakukan setiap minggu terhadap 50% sampel dari tiap kelompok, kemudian dibagi 7 untuk mengetahui rata-rata pertambahan berat badan harian (Average Daily Gain) ayam broiler per minggu. Pertambahan berat badan ini bisa dilihat pada diagram.
Menurut Ahmad Syaifullah, kecukupan energi dan protein dapat digunakan sebagai indikator untuk melihat kondisi gizi masyarakat, juga keberhasilan usaha pemerintah dalam pembangunan pangan peningkatan sumber daya manusia. Hal ini penting sebab peternakan ayam broiler merupakan penyumbang protein hewani terbesar bagi masyarakat Indonesia.
Ahmad Dkk berharap hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para peternak ayam broiler. Keberadaan wortel di Indonesia yang sangat melimpah, biaya pembelian yang cukup efisien serta telah terbuktinya dalam uji coba, menjadi nilai tambah untuk memilih wortel sebagai bahan pakan aditif untuk usaha broiler mereka.