Pohon mangga merupakan salah satu tanaman buah paling populer di Indonesia karena mudah tumbuh, tahan terhadap kondisi iklim tropis, serta memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Namun, untuk menghasilkan buah mangga yang manis, besar, dan berlimpah, perawatan yang tepat sangat diperlukan—terutama dalam hal pemupukan. Pupuk bukan hanya memberi nutrisi, tetapi juga meningkatkan kekuatan tanaman, memperbaiki struktur tanah, dan menunjang kualitas buah.
Artikel ini mengupas secara lengkap jenis pupuk yang cocok untuk pohon mangga, kapan waktu pemberiannya, serta teknik aplikasi yang benar, tanpa menyebutkan nama produk komersial apa pun.
Pohon mangga membutuhkan nutrisi dalam jumlah besar, terutama karena:
Oleh sebab itu, pemupukan harus dilakukan secara rutin dan berimbang.
Secara garis besar, pupuk untuk buah mangga dapat dikelompokkan menjadi tiga: organik, anorganik, dan pupuk hayati. Ketiganya memiliki fungsi saling melengkapi.
Pupuk organik berasal dari bahan alami seperti kotoran ternak, kompos daun, serasah tanaman, hingga fermentasi limbah organik. Fungsinya sangat penting bagi tanaman mangga:
Pupuk organik biasanya diberikan 2–3 kali setahun, terutama di awal musim hujan atau saat pengolahan lahan.
Pupuk ini menyediakan unsur hara yang cepat diserap. Tiga unsur utama yang sangat dibutuhkan mangga adalah:
Mendukung pertumbuhan vegetatif—batang, tunas, dan daun.
Namun pemberian N yang berlebihan membuat tanaman terlalu rimbun dan enggan berbunga.
Berfungsi merangsang pembentukan akar, bunga, dan memperkuat pengikatan buah.
Meningkatkan kualitas buah: rasa manis, ukuran, warna kulit, serta ketahanan terhadap penyakit.
Selain NPK, tanaman mangga membutuhkan unsur sekunder seperti magnesium, sulfur, serta mikronutrien seperti boron, seng, dan mangan.
Pupuk hayati berisi mikroorganisme bermanfaat yang membantu:
Mangga memiliki empat fase utama dalam satu siklus produksi, dan masing-masing membutuhkan jenis pupuk berbeda.
Pada fase ini, pohon membutuhkan nutrisi untuk pembentukan ranting dan daun. Unsur N diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak, dan harus diberikan secara berkala agar tanaman cepat besar dan siap berproduksi.
Saat tanaman memasuki usia produktif (3–4 tahun ke atas), nutrisi N diturunkan, sementara fosfor dan kalium ditingkatkan. Ini bertujuan:
Pada fase ini, kebutuhan kalium meningkat drastis karena berperan dalam:
Kalium tetap dominan, tetapi pemberian pupuk N harus sangat minim, karena dapat membuat buah terlalu banyak daun dan tidak fokus pada pengisian daging buah.
Secara umum, pemupukan dilakukan 3–4 kali dalam satu tahun:
Memberikan pupuk organik + sedikit NPK untuk mempersiapkan pertumbuhan baru.
Fokus pada unsur P dan K.
Menambahkan K untuk memperkuat buah agar tidak rontok.
Pemberian pupuk organik dan NPK berimbang untuk memulihkan kondisi tanaman.
Teknik pemberian pupuk yang tepat menentukan efektivitas penyerapan. Berikut metode yang paling disarankan:
Larikan dibuat di tepi tajuk (dripline), karena akar menyerap nutrisi paling aktif pada area tersebut. Langkahnya:
Metode ini jauh lebih efektif dibanding menabur pupuk di sekitar batang.
Cocok untuk pupuk granular. Setelah ditabur, lakukan penyiraman atau tunggu hujan untuk melarutkan pupuk.
Digunakan jika tanaman mengalami kekurangan mikronutrien, terutama boron dan seng. Pupuk daun memperbaiki gejala defisiensi lebih cepat.
Memahami gejala kekurangan unsur hara membantu petani melakukan tindakan cepat.
Daun pucat, pertumbuhan lambat.
Pembungaan sedikit, buah kecil, akar lemah.
Ujung daun mengering, buah gampang hitam, rasa hambar.
Bunga rontok, buah pecah.
Daun menguning di bagian tengah.
Dengan mengetahui gejalanya, pemupukan korektif bisa dilakukan lebih tepat.
Pemupukan adalah bagian penting dalam budidaya mangga agar dapat menghasilkan buah yang manis, besar, dan banyak. Kombinasi pupuk organik, anorganik, dan hayati merupakan pendekatan terbaik untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sepanjang hidupnya. Dengan memahami fase pertumbuhan mangga, waktu pemupukan yang tepat, dan teknik aplikasi yang benar, petani dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dari tahun ke tahun.
Pemupukan yang benar bukan hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga pohon tetap sehat, kuat, dan produktif dalam jangka panjang.
Artikel ini mengupas secara lengkap jenis pupuk yang cocok untuk pohon mangga, kapan waktu pemberiannya, serta teknik aplikasi yang benar, tanpa menyebutkan nama produk komersial apa pun.
Mengapa Pupuk Sangat Penting untuk Pohon Mangga?
Pohon mangga membutuhkan nutrisi dalam jumlah besar, terutama karena:
- Produksi buah yang tinggi menguras nutrisi tanah
Setiap musim panen, unsur hara dalam jumlah besar terserap oleh tanaman. - Akar mangga membutuhkan media tanah yang subur
Tanah miskin bahan organik membuat akar sulit berkembang. - Kelainan fisiologis dan penyakit sering muncul akibat kekurangan hara
Contohnya buah kecil, rontok bunga, dan batang tidak kokoh.
Oleh sebab itu, pemupukan harus dilakukan secara rutin dan berimbang.
Jenis-Jenis Pupuk untuk Tanaman Mangga
Secara garis besar, pupuk untuk buah mangga dapat dikelompokkan menjadi tiga: organik, anorganik, dan pupuk hayati. Ketiganya memiliki fungsi saling melengkapi.
1. Pupuk Organik
Pupuk organik berasal dari bahan alami seperti kotoran ternak, kompos daun, serasah tanaman, hingga fermentasi limbah organik. Fungsinya sangat penting bagi tanaman mangga:
- Memperbaiki struktur tanah
- Meningkatkan aerasi dan daya simpan air
- Menyediakan nutrisi makro dan mikro secara perlahan
- Mengaktifkan mikroorganisme menguntungkan dalam tanah
Pupuk organik biasanya diberikan 2–3 kali setahun, terutama di awal musim hujan atau saat pengolahan lahan.
2. Pupuk Anorganik (Kimia)
Pupuk ini menyediakan unsur hara yang cepat diserap. Tiga unsur utama yang sangat dibutuhkan mangga adalah:
a. Nitrogen (N)
Mendukung pertumbuhan vegetatif—batang, tunas, dan daun.
Namun pemberian N yang berlebihan membuat tanaman terlalu rimbun dan enggan berbunga.
b. Fosfor (P)
Berfungsi merangsang pembentukan akar, bunga, dan memperkuat pengikatan buah.
c. Kalium (K)
Meningkatkan kualitas buah: rasa manis, ukuran, warna kulit, serta ketahanan terhadap penyakit.
Selain NPK, tanaman mangga membutuhkan unsur sekunder seperti magnesium, sulfur, serta mikronutrien seperti boron, seng, dan mangan.
3. Pupuk Hayati
Pupuk hayati berisi mikroorganisme bermanfaat yang membantu:
- Mengikat nitrogen dari udara
- Mengurai bahan organik
- Melarutkan fosfat dan kalium dalam tanah
- Meningkatkan kualitas perakaran
Kebutuhan Unsur Hara pada Setiap Fase Tanaman Mangga
Mangga memiliki empat fase utama dalam satu siklus produksi, dan masing-masing membutuhkan jenis pupuk berbeda.
1. Fase Pertumbuhan Vegetatif (0–2 tahun)
Pada fase ini, pohon membutuhkan nutrisi untuk pembentukan ranting dan daun. Unsur N diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak, dan harus diberikan secara berkala agar tanaman cepat besar dan siap berproduksi.
2. Fase Pembentukan Bunga
Saat tanaman memasuki usia produktif (3–4 tahun ke atas), nutrisi N diturunkan, sementara fosfor dan kalium ditingkatkan. Ini bertujuan:
- Merangsang munculnya bunga
- Mengurangi kerontokan bunga
- Memperkuat calon buah
3. Fase Pembentukan Buah
Pada fase ini, kebutuhan kalium meningkat drastis karena berperan dalam:
- Pembentukan daging buah
- Pemanis alami buah
- Pembentukan kulit buah yang mulus
- Mencegah pecah buah
4. Fase Pematangan Buah
Kalium tetap dominan, tetapi pemberian pupuk N harus sangat minim, karena dapat membuat buah terlalu banyak daun dan tidak fokus pada pengisian daging buah.
Waktu Pemupukan yang Ideal untuk Pohon Mangga
Secara umum, pemupukan dilakukan 3–4 kali dalam satu tahun:
1. Awal Musim Hujan
Memberikan pupuk organik + sedikit NPK untuk mempersiapkan pertumbuhan baru.
2. Menjelang Pembungaan
Fokus pada unsur P dan K.
3. Saat Buah Sebesar Kelereng
Menambahkan K untuk memperkuat buah agar tidak rontok.
4. Setelah Panen
Pemberian pupuk organik dan NPK berimbang untuk memulihkan kondisi tanaman.
Cara Aplikasi Pupuk yang Benar pada Pohon Mangga
Teknik pemberian pupuk yang tepat menentukan efektivitas penyerapan. Berikut metode yang paling disarankan:
1. Sistem Larikan atau Parit Mengelilingi Tajuk
Larikan dibuat di tepi tajuk (dripline), karena akar menyerap nutrisi paling aktif pada area tersebut. Langkahnya:
- Buat parit melingkar sedalam 20–30 cm
- Masukkan pupuk organik dan anorganik
- Tutup kembali dengan tanah
Metode ini jauh lebih efektif dibanding menabur pupuk di sekitar batang.
2. Penaburan Merata di Bawah Tajuk
Cocok untuk pupuk granular. Setelah ditabur, lakukan penyiraman atau tunggu hujan untuk melarutkan pupuk.
3. Penyemprotan Pupuk Daun
Digunakan jika tanaman mengalami kekurangan mikronutrien, terutama boron dan seng. Pupuk daun memperbaiki gejala defisiensi lebih cepat.
Tanda-Tanda Pohon Mangga Kekurangan Nutrisi
Memahami gejala kekurangan unsur hara membantu petani melakukan tindakan cepat.
a. Kekurangan Nitrogen
Daun pucat, pertumbuhan lambat.
b. Kekurangan Fosfor
Pembungaan sedikit, buah kecil, akar lemah.
c. Kekurangan Kalium
Ujung daun mengering, buah gampang hitam, rasa hambar.
d. Kekurangan Boron
Bunga rontok, buah pecah.
e. Kekurangan Magnesium
Daun menguning di bagian tengah.
Dengan mengetahui gejalanya, pemupukan korektif bisa dilakukan lebih tepat.
Tips Pemupukan Buah Mangga Agar Produksi Tinggi
- Berikan pupuk organik minimal 20–30 kg per pohon per tahun.
- Hindari pemupukan N berlebihan, karena membuat tanaman "gemuk" tetapi malas berbuah.
- Gunakan pupuk kalium menjelang pembungaan dan selama pembesaran buah.
- Perbaiki pH tanah jika terlalu asam, karena dapat menghambat penyerapan nutrisi.
- Gunakan mulsa untuk menjaga kelembapan tanah.
- Lakukan pemangkasan teratur untuk merangsang pembungaan.
- Aplikasikan pupuk hayati setiap 3–4 bulan untuk menyehatkan tanah.
Kesimpulan
Pemupukan adalah bagian penting dalam budidaya mangga agar dapat menghasilkan buah yang manis, besar, dan banyak. Kombinasi pupuk organik, anorganik, dan hayati merupakan pendekatan terbaik untuk menjaga kesuburan tanah sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman sepanjang hidupnya. Dengan memahami fase pertumbuhan mangga, waktu pemupukan yang tepat, dan teknik aplikasi yang benar, petani dapat meningkatkan produktivitas secara signifikan dari tahun ke tahun.
Pemupukan yang benar bukan hanya meningkatkan hasil panen tetapi juga menjaga pohon tetap sehat, kuat, dan produktif dalam jangka panjang.
Last edited: