Kalina
Moderator
LONDON - Sebagai seorang penasihat aktif makanan organik, Pangeran Charles sangat peduli dengan gaya hidup sehat. Makin menjamurnya gerai makanan cepat saji (fast food) belakangan ini, ternyata juga membuatnya prihatin. Menurut dia, makanan-makanan tidak sehat itulah yang mencemari pola pikir masyarakat tentang santapan yang sehat.
Saking geramnya atas pengaruh buruk fast food, Pangeran Charles sempat melontarkan imbauan untuk melarang beroperasinya McDonald?s. "Bukankah Anda bisa menjumpai McDonald?s dimana-mana? Pernahkah Anda berusaha untuk melarangnya? Itulah kuncinya," tandas calon pewaris tahta Inggris tersebut saat mengunjungi Imperial College London Diabetes Center di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), kemarin.
Pernyaataan yang diutarakan Charles saat berbincang dengan ahli gizi Imperial College London Diabetes Center itu, tak pelak mengundang reaksi keras McDonald?s. Tak lama komentar tersebut diberitakan media Inggris, Jubir McDonald?s menyampaikan penyesalan mereka. "Menurut kami, komentar tersebut tidak pada tempatnya. Yang bersangkutan sama sekali tidak menyebutkan menu kami atau posisi kami sebagai gerai makanan cepat saji," katanya.
Jubir McDonald?s itu juga mengatakan bahwa keluarga kerajaan Inggris yang lain lebih paham dengan perkembangan mereka. Mulai tahun lalu, McDonald?s menampilkan kandungan gizi makanan yang mereka tawarkan pada masing-masing kemasannya. "Kami juga memvariasikan menu yang disajikan kepada pelanggan untuk menghindari junk food yang menyebabkan obesitas," kata Jubir gerai makanan cepat saji yang berbasis di Oak Brook, Illinois, AS tersebut.
Sejauh ini, terdapat sekitar 25 gerai McDonald?s di UEA. Berdasar data terbaru, negeri padang pasir tersebut menempati urutan kedua negara dengan penderita diabetes terbesar per kapitanya. Lebih dari 20 persen warga UEA yang berusia 20 hingga 79 tahun dinyatakan menderita diabetes. Sementara, 40 persen yang lain masuk dalam kategori berisiko mengidap diabetes.
Saking geramnya atas pengaruh buruk fast food, Pangeran Charles sempat melontarkan imbauan untuk melarang beroperasinya McDonald?s. "Bukankah Anda bisa menjumpai McDonald?s dimana-mana? Pernahkah Anda berusaha untuk melarangnya? Itulah kuncinya," tandas calon pewaris tahta Inggris tersebut saat mengunjungi Imperial College London Diabetes Center di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), kemarin.
Pernyaataan yang diutarakan Charles saat berbincang dengan ahli gizi Imperial College London Diabetes Center itu, tak pelak mengundang reaksi keras McDonald?s. Tak lama komentar tersebut diberitakan media Inggris, Jubir McDonald?s menyampaikan penyesalan mereka. "Menurut kami, komentar tersebut tidak pada tempatnya. Yang bersangkutan sama sekali tidak menyebutkan menu kami atau posisi kami sebagai gerai makanan cepat saji," katanya.
Jubir McDonald?s itu juga mengatakan bahwa keluarga kerajaan Inggris yang lain lebih paham dengan perkembangan mereka. Mulai tahun lalu, McDonald?s menampilkan kandungan gizi makanan yang mereka tawarkan pada masing-masing kemasannya. "Kami juga memvariasikan menu yang disajikan kepada pelanggan untuk menghindari junk food yang menyebabkan obesitas," kata Jubir gerai makanan cepat saji yang berbasis di Oak Brook, Illinois, AS tersebut.
Sejauh ini, terdapat sekitar 25 gerai McDonald?s di UEA. Berdasar data terbaru, negeri padang pasir tersebut menempati urutan kedua negara dengan penderita diabetes terbesar per kapitanya. Lebih dari 20 persen warga UEA yang berusia 20 hingga 79 tahun dinyatakan menderita diabetes. Sementara, 40 persen yang lain masuk dalam kategori berisiko mengidap diabetes.
