Dipi76
New member
.13 September 2011 Last updated at 18:07 GMT
Sex abuse victims urge ICC Pope investigation
A group representing victims of sexual abuse by Catholic priests is asking the International Criminal Court to investigate Pope Benedict XVI and three senior cardinals for alleged crimes against humanity.
A New York-based legal charity says they failed to prevent child abuse.
A Vatican lawyer called the case a "ludicrous publicity stunt".
The Roman Catholic Church has been rocked by a series of sex abuse cover-up scandals in recent years.
The Centre for Constitutional Rights (CCR), which is filing the complaint, says it has submitted more than 20,000 pages of evidence of crimes committed by Catholic clergy against children and vulnerable adults to the Hague-based court.
It is being supported by abuse victims in the United States, Germany, Belgium and the Netherlands.
"Crimes against tens of thousands of victims, most of them children, are being covered up by officials at the highest level of the Vatican," said the CCR's lawyer, Pam Spees.
"In this case, all roads really do lead to Rome."
The International Criminal Court was set up nine years ago to deal with serious international crimes. It lists rape and sexual violence as crimes against humanity.
But neither the US nor the Vatican was a party to the original treaty setting up the court.
Lawyer Jeffrey Lena, who represents the Vatican in US sex abuse cases, told the Associated Press the request for the ICC to investigate was a "misuse of international judicial processes".
The BBC's David Willey in Rome says the question as to whether the court has jurisdiction in this case will have to be determined by the ICC's chief prosecutor, Luis Moreno Ocampo.
Pope Benedict has in the past expressed shame and sorrow over the clerical sex scandal and has called on bishops around the world to come up with common guidelines against paedophile priests by May 2012.
Para Korban Pelecehan Seksual Mendesak Pengadilan Pidana Internasional Menindaklanjuti Penyelidikan Paus
Sebuah kelompok yang mewakili korban pelecehan seksual oleh para pendeta Katolik meminta Pengadilan Pidana Internasional untuk menyelidiki Paus Benediktus XVI dan tiga kardinal senior atas dugaan melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sebuah lembaga hukum yang berbasis di New York mengatakan bahwa mereka telah gagal melakukan pencegahan terhadap kekerasan yang dilakukan pada anak-anak.
Seorang pengacara Vatikan menyebut kasus ini sebagai "Aksi publisitas yang menggelikan"
Gereja Katolik Roma diguncang oleh serangkaian skandal pelecehan seksual beberapa tahun belakangan ini.
Lembaga Pusat Hak Konstitusional (CCR), yang mengajukan pengaduan ini, mengatakan telah mengirimkan lebih dari 20.000 halaman bukti kejahatan yang dilakukan oleh rohaniawan Katolik terhadap anak-anak dan orang dewasa yang rentan, ke pengadilan yang bermarkas di Den Haag tersebut.
Laporan ini didukung oleh para korban pelecehan di Amerika Serikat, Jerman, Belgia dan Belanda.
"Kejahatan terhadap puluhan ribu korban, kebanyakan dari mereka anak-anak, sedang ditutup-tutupi oleh para pejabat di tingkat tertinggi Vatikan," kata pengacara CCR, Pam Spees.
"Dalam kasus ini, semua jalan benar-benar menuju ke Roma."
Pengadilan Pidana Internasional didirikan sembilan tahun lalu untuk menangani kejahatan internasional yang serius. Termasuk dalam hal ini tindakan pemerkosaan dan kekerasan seksual sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Tapi baik Amerika Serikat maupun Vatikan tidak ikut serta dalam pendirian pengadilan ini.
Pengacara Jeffrey Lena, yang mewakili Vatikan untuk kasus2 pelecehan seksual yang terjadi di Amerika Serikat, mengatakan kepada Associated Press bahwa permintaan kepada Pengadilan Pidana Internasional untuk menyelidiki kasus ini adalah "Penyalahgunaan proses peradilan internasional".
Wartawan BBC David Willey di Roma mengatakan pertanyaan apakah pengadilan memiliki yurisdiksi dalam kasus ini harus ditentukan oleh kepala jaksa ICC, Luis Moreno Ocampo.
Paus Benediktus pada masa lalu mengungkapkan rasa malu dan kesedihannya atas skandal seks para rohaniawannya dan menyerukan kepada para uskup di seluruh dunia untuk datang membahas pedoman umum dalam rangka melawan pendeta pedofil pada Mei 2012.
BBC.co.uk
-dipi-