PENGOBATAN
Menyusul ditemukannya kinom pada manusia, kinase protein telah menjadi prioritas terpenting kedua pada upaya penyembuhan, oleh karena
dapat dimodulasi oleh molekul ligan kecil. Peran kinase pada lintasan molekular neuron terus
dipelajari, namun beberapa lintasan utama telah
ditemukan. Sebuah protein kinase, CK1 dan CK2,
ditemukan memiliki peran yang selama ini belum
diketahui, pada patologi molekular dari beberapa
kelainan neurogeneratif, seperti Alzheimer, penyakit Parkinson dan sklerosis lateral amiotrofik. Pencarian senyawa organik penghambat yang
spesifik bekerja pada kedua enzim ini, sekarang
telah menjadi tantangan dalam perawatan penyakit tersebut di atas.
Penyakit Parkinson bisa diobati dengan berbagai
obat, seperti levodopa, bromokriptin, pergolid,
selegilin, antikolinergik (benztropin atau
triheksifenidil), antihistamin, anti depresi,
propanolol dan amantadin. Tidak satupun dari obat-
obat tersebut yang menyembuhkan penyakit atau menghentikan perkembangannya, tetapi obat-obat
tersebut menyebabkan penderita lebih mudah
melakukan suatu gerakan dan memperpanjang
harapan hidup penderita. Di dalam otak levodopa diubah menjadi dopamin.
Obat ini mengurangi tremor dan kekakuan otot dan
memperbaiki gerakan. Penderita Parkinson ringan
bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal
dan penderita yang sebelumnya terbaring di
tempat tidur menjadi kembali mandiri. Pengobatan dasar untuk Parkinson adalah
levodopa-karbidopa. Penambahan karbidopa
dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas
levodopa di dalam otak dan untuk mengurangi
efek levodopa yang tidak diinginkan di luar otak.
Mengkonsumsi levodopa selama bertahun-tahun bisa menyebabkan timbulnya gerakan lidah dan
bibir yang tidak dikehendakik, wajah menyeringai,
kepala mengangguk-angguk dan lengan serta
tungkai berputar-putar. Beberapa ahli percaya
bahwa menambahkan atau mengganti levodopa
dengan bromokriptin selama tahun-tahun pertama pengobatan bisa menunda munculnya gerakan-
gerakan yang tidak dikehendaki. Sel-sel saraf penghasil dopamin dari jaringan janin
manusia yang dicangkokkan ke dalam otak
penderita Parkinson bisa memperbaiki kelainan
kimia tetapi belum cukup data mengenai tindakan
ini. Untuk mempertahankan mobilitasnya, penderita
dianjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sehari-
harinya sebanyak mungkin dan mengikuti program
latihan secara rutin. Terapi fisik dan pemakaian
alat bantu mekanik (misalnya kursi roda) bisa
membantu penderita tetap mandiri. Makanan kaya serat bisa membantu mengatasi
sembelit akibat kurangnya aktivitas, dehidrasi dan
beberapa obat. Makanan tambahan dan pelunak
tinja bisa membantu memperlancar buang air
besar. Pemberian makanan harus benar-benar
diperhatikan karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan
menelan sehingga bisa mengalami kekurangan gizi
(malnutrisi).