DEPOK, KOMPAS - Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo Sabtu (17/2) meletakkan batu pertama relokasi dan rehabilitasi rumah korban banjir di RT 03/RW 04, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.
Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo juga secara simbolik menyerahkan 400 paket sembako kepada warga. Juga bantuan 200 zak semen, pasir, besi, kayu, dan asbes kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma?il yang hadir. "Bantuan itu untuk merehab rumah, jembatan dan masjid yang terkena longsor dan banjir," kata Koordinator Posko Peduli Banjir Partai Demokrat Depok, Rintis Yanto, Sabtu.
Acara yang dihadiri sekitar 1.000 warga itu, juga dihadiri Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Ny Suminar, seluruh kader dan pengurus DPP Partai Demokrat.
Partai Demokrat juga memberi bantuan pembangunan kembali rumah seorang warga asli Depok, Edward Loen, yang hanyut tersapu arus Sungai Ciliwung. Rumah Edward yang sebelumnya berada di bantaran sungai, direlokasi untuk memberi penyadaran kepada warga lainnya akan bahaya banjir.
"Untuk penataan bantaran Kali Ciliwung, dibutuhkan anggaran Rp 350 miliar. Diharapkan pemerintah pusat melakukan intervensi menyediakan anggaran ini. Jakarta akan tetap banjir jika enam bantaran sungai yang melintasi Depok tidak ditata dengan konsep relokasi dan rehabilitasi. Anggaran seluruhnya yang dibutuhkan untuk penataan bantaran sungai adalah Rp 1 triliun," kata Rintisyanto, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Depok.
Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo juga secara simbolik menyerahkan 400 paket sembako kepada warga. Juga bantuan 200 zak semen, pasir, besi, kayu, dan asbes kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Isma?il yang hadir. "Bantuan itu untuk merehab rumah, jembatan dan masjid yang terkena longsor dan banjir," kata Koordinator Posko Peduli Banjir Partai Demokrat Depok, Rintis Yanto, Sabtu.
Acara yang dihadiri sekitar 1.000 warga itu, juga dihadiri Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat, Ny Suminar, seluruh kader dan pengurus DPP Partai Demokrat.
Partai Demokrat juga memberi bantuan pembangunan kembali rumah seorang warga asli Depok, Edward Loen, yang hanyut tersapu arus Sungai Ciliwung. Rumah Edward yang sebelumnya berada di bantaran sungai, direlokasi untuk memberi penyadaran kepada warga lainnya akan bahaya banjir.
"Untuk penataan bantaran Kali Ciliwung, dibutuhkan anggaran Rp 350 miliar. Diharapkan pemerintah pusat melakukan intervensi menyediakan anggaran ini. Jakarta akan tetap banjir jika enam bantaran sungai yang melintasi Depok tidak ditata dengan konsep relokasi dan rehabilitasi. Anggaran seluruhnya yang dibutuhkan untuk penataan bantaran sungai adalah Rp 1 triliun," kata Rintisyanto, yang juga Ketua Fraksi Demokrat DPRD Depok.