Redbastard
New member
Setelah kita lelah dari segala hal dlm rutinitas kita, kita ingin ada orang yg bisa kita ajak ngobrol, bukannya orang yg bisa memecahkan masalah kita.
Kita tidak memerlukan seorang pelindung atau penasihat, kita membutuhkan seorang teman dan kekasih.
Kadang2 kita ingin merencanakan hal2 utk diri kita sendiri.
Terkadang kita perlu berkeluh kesah.
Kadang kala kita hanya ingin membagikan perasaan kita dengan seseorang yg dapat kita percayai.
Jika kita membutuhkan bantuan atau nasihat, kita pasti akan memintanya.
Pikiran dan perasaan yg diungkapkan oleh kekasih kita merupakan hadiah.
Pikiran dan perasaan itu bisa dikatakan merupakan berlian kedekatan dan keintiman.
Jika kita mencoba mengendalikan pikiran dan perasaan itu, berarti kita mengkhianati keintiman.
Kita mengambil sesuatu dari orang yg kita cintai.
Kita menganggap pikiran dan perasaan itu kurang menyeluruh, setengah2, dan tidak bertanggung jawab dibandingkan dgn keseluruhan orang yg mengungkapkan pikiran dan perasaan itu.
Bahkan kita mungkin menghancurkan hubungan itu.
Jika segala sesuatu yg kita ungkapkan pada kekasih kita selalu diberi penilaian olehnya, atau kita diminta utk mengatakan apa yg hrs dilakukannya sbg tanggapan thd ungkapan kita, atau bahkan menyuruh kita pergi dan membiacarakan perasaan & pikiran kita kpd orang lain, maka kita tdk akan mengungkapkan apa2 lagi kpdnya.
Akan tetapi, bila kekasih kita mau menerima segala sesuatu yg kita ungkapkan kpdnya, mendengarkan kita sepenuhnya tanpa memberikan penilaian, serta tdk berupaya mengendalikan diri kita dan kehidupan kita, kita dapat membangun hubungan kesalingpercayaan dlm hubungan kita.
Orang2 yg kita cintai tidak membutuhkan kita sebagai penyelamat mereka.
Mereka tidak memerlukan campur tangan atau pengaturan kita.
Mereka tidak membutuhkan kita agar kita menjaga perasaan, mengatur pilihan, atau tindakan kita.
Mereka justru membutuhkan perhatian, respek, dukungan, dan penerimaan dari kita.
Mereka menghendaki agar kita mendengarkan mereka dan memeluk mereka, baik dalam kebahagiaan maupun dalam kesedihan.
Mereka hanya membutuhkan kita agar kita mencintai mereka.
SUMBER :