JAKARTA--MIOL: Jajaran kepolisian telah dikerahkan ke wilayah Maluku Utara untuk mengantisipasi terjadinya gelombang tsunami menyusul gempa 6,6 pada skala Richter, Rabu (21/2).
"Karena gempa kembali menggoyang Maluku dengan kekuatan tinggi seperti ini, sebenarnya berpotensi tsunami. Karenanya, Polda Maluku dan jajarannya dikerahkan untuk waspada dan berjaga-jaga," ujar Wakadiv Humas Polri Brigjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Rabu (21/2).
Menurut Anton, walau gempa itu berkekuatan cukup tinggi, yakni 6,6 SR, namun warga tidak panik dan tetap waspada.
"Gempa sangat dirasakan kuat di Labuha, Maluku Utara. Jadi, semua anggota (Polri) harus waspada menangani berbagai kemungkinan yang akan timbul akibat gempa," tegas Anton.
Sementara itu, gempa susulan berkekuatan 6,1 SR kembali mengguncang Maluku Utara pada Rabu pagi (21/2).
"Karena gempa kembali menggoyang Maluku dengan kekuatan tinggi seperti ini, sebenarnya berpotensi tsunami. Karenanya, Polda Maluku dan jajarannya dikerahkan untuk waspada dan berjaga-jaga," ujar Wakadiv Humas Polri Brigjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Rabu (21/2).
Menurut Anton, walau gempa itu berkekuatan cukup tinggi, yakni 6,6 SR, namun warga tidak panik dan tetap waspada.
"Gempa sangat dirasakan kuat di Labuha, Maluku Utara. Jadi, semua anggota (Polri) harus waspada menangani berbagai kemungkinan yang akan timbul akibat gempa," tegas Anton.
Sementara itu, gempa susulan berkekuatan 6,1 SR kembali mengguncang Maluku Utara pada Rabu pagi (21/2).