d-net
Mod
Kuta - Setiap bandara internasional memiliki potensi besar terjadi penyelundupan narkoba, tak terkecuali Bandara Internasional Ngurah Rai. Jenis narkoba yang diselundupkan pun sangat beraneka ragam, tergantung dari sumbernya.
Kepala Bea Cukai Bali, I Made Wijaya menyatakan di Bandara Internasional Ngurah Rai, sekitar 17 ribu wisatawan asing datang dan pergi melalui bandara ini setiap harinya. Tidak heran jika bandara ini menjadi urutan kedua terbesar terjadinya penyelundupan narkotika setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Setiap harinya 17 ribu wisatawan internasional datang dan pergi, hal ini berpotensi mereka membawa barang-barang seperti narkotika," ujarnya kepada wartawan di Kuta, Bali, Minggu (2/10/2011) malam.
Menurut Made, penyelundup narkotika terbanyak masih didominasi orang berkulit hitam asal Afrika.Sementara para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sering ditangkap umumnya karena diperalat oleh jaringan narkotika internasional.
"Dominasi dari orang Afrika, Iran, Filipina, Thailand, Malaysia ,satu dua kasus dari Jepang, kalau domestik itu dari TKI-TKI kita," jelasnya.
Sementara, barang-barang haram tersebut memiliki tempat asal yang bervariasi.
"Kalau heroin dari afrika, shabu masih sumber Thailand, kokain dari Amerika Latin," tambahnya.
Untuk itu, Made menyatakan pihaknya selalu mengembangkan modus-modus penyelundupan narkotika yang telah diketahui guna langkah antisipasi munculnya cara baru jaringan narkotika dalam menyelundupkan barang terlarang tersebut. Sistem itualah yang disebut Passenger Analysis Unit (PAU).
"Kita punya modus mekanisme selalu kita kembangkan. Apabila kita lakukan tindakan maka masuk ke input data, itu setiap ada data penangkapan masuk. Hal ini memperkaya mekanisme kita. Kita yang pertama kali menyingkap penyelundupan narkotika di kemaluan wanita. Itu yang kita share, jadi teman-teman di Bea Cukai tahu, juga kalau ada yang lebih ekstrem lagi," paparnya.
sumber: finance.detik.com
Kepala Bea Cukai Bali, I Made Wijaya menyatakan di Bandara Internasional Ngurah Rai, sekitar 17 ribu wisatawan asing datang dan pergi melalui bandara ini setiap harinya. Tidak heran jika bandara ini menjadi urutan kedua terbesar terjadinya penyelundupan narkotika setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta.
"Setiap harinya 17 ribu wisatawan internasional datang dan pergi, hal ini berpotensi mereka membawa barang-barang seperti narkotika," ujarnya kepada wartawan di Kuta, Bali, Minggu (2/10/2011) malam.
Menurut Made, penyelundup narkotika terbanyak masih didominasi orang berkulit hitam asal Afrika.Sementara para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sering ditangkap umumnya karena diperalat oleh jaringan narkotika internasional.
"Dominasi dari orang Afrika, Iran, Filipina, Thailand, Malaysia ,satu dua kasus dari Jepang, kalau domestik itu dari TKI-TKI kita," jelasnya.
Sementara, barang-barang haram tersebut memiliki tempat asal yang bervariasi.
"Kalau heroin dari afrika, shabu masih sumber Thailand, kokain dari Amerika Latin," tambahnya.
Untuk itu, Made menyatakan pihaknya selalu mengembangkan modus-modus penyelundupan narkotika yang telah diketahui guna langkah antisipasi munculnya cara baru jaringan narkotika dalam menyelundupkan barang terlarang tersebut. Sistem itualah yang disebut Passenger Analysis Unit (PAU).
"Kita punya modus mekanisme selalu kita kembangkan. Apabila kita lakukan tindakan maka masuk ke input data, itu setiap ada data penangkapan masuk. Hal ini memperkaya mekanisme kita. Kita yang pertama kali menyingkap penyelundupan narkotika di kemaluan wanita. Itu yang kita share, jadi teman-teman di Bea Cukai tahu, juga kalau ada yang lebih ekstrem lagi," paparnya.
sumber: finance.detik.com