Pasukan Korsel Membebaskan Kapal yang di Sandera Perompak Somalia

spirit

Mod
RI Beri Apresiasi atas Penyelamatan 6 WNI
22 APRIL 2011, 12:27 WIB, Renne R.A Kawilarang

10364210.jpg

VIVAnews - Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Luar Negeri, memberi apresiasi atas operasi penyelamatan pasukan komando Korea Selatan (Korsel) atas kapal kargo Hanjin Tianjin dari serangan para perompak di perairan dekat Somalia. Semua 20 awaknya - enam diantaranya adalah warga Indonesia - dalam keadaan baik dan selamat.

Demikian ungkap juru bicara Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Michael Tene. "Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Seoul telah menerima informasi dari pemerintah Korsel bahwa kapal Hanjin Tianjin dan semua awak, enam berasal dari Indonesia, berhasil diselamatkan Kamis kemarin," kata Tene saat dihubungi VIVAnews.

"Kami memberikan apresiasi atas penyelamatan itu dan senang semua awak kapal, baik yang berasal dari Indonesia dan Korea Selatan, dalam keadaan baik dan selamat," lanjut Tene.

Harian Chosun Ilbo, bersumber dari pejabat Kementrian Luar Negeri, mengungkapkan bahwa pasukan komando dari Angkatan Laut Korsel tiba di kapal Hanjin Tianjin pada Kamis pukul 19.30 waktu Korea, atau sekitar 14 jam setelah awak kapal melaporkan serangan perompak. Kapal itu tengah melintasi perairan dekat Somalia setelah lepas sauh dari Gibraltar, Spanyol, menuju Singapura.

Menurut perusahaan pemilik Hanjin Tianjin, kapal itu membawa 20 awak, 14 berasal dari Korsel dan enam dari Indonesia. Mereka lalu dibawa ke zona aman dan dalam keadaan baik.

Tiba dari kapal destroyer Choi Young, pasukan komando melihat tidak ada satu pun orang yang berada di geladak kapal Hanjin. Kemungkinan besar, para perompak sudah melarikan diri begitu mereka tidak bisa menguasai kapal. Pasalnya, sebelum menyelamatkan diri ke ruang khusus, para awak sudah mematikan mesin kapal begitu menyaksikan kedatangan perompak dari kejauhan.

Ini merupakan kali kedua pasukan komando Korsel melakukan operasi penyelamatan sandera dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari lalu, pasukan komando Korsel sukses melakukan operasi penyelamatan atas kapal Samho Jewelry dan para awak yang disandera perompak di perairan dekat Somalia. Saat itu, delapan perompak tewas dan lima teman mereka ditangkap. Semua awak kapal selamat.
 
Bagaimana soal 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus dari Indonesia yang dibajak di Somalia pak Menhan?

Ikuti langkah Pasukan Korsel dunk
 
Jangan ikut2an - kalau mau kita tidak kalah dengan KS
Kita punya cara sendiri yang lebih baik

kita tiru kesigapan dan kecepatan Korsel dalam bertindak. Korsel ga butuh hingga seminggu dalam aksi pembebasan awak dan kapalnya yg d sandera. Sedangkan Kapal Indonesia yang d sandera udah memakan waktu sebulan lebih tapi blm ada aksi cuman omongan menteri aja tanpa aksi
 
kita tiru kesigapan dan kecepatan Korsel dalam bertindak. Korsel ga butuh hingga seminggu dalam aksi pembebasan awak dan kapalnya yg d sandera. Sedangkan Kapal Indonesia yang d sandera udah memakan waktu sebulan lebih tapi blm ada aksi cuman omongan menteri aja tanpa aksi
Kalau masalah waktu itu beda kondisi masbro.
Nggak bisa disamakan.

FYI, setelah kapal sinar kudus diketahui dibajak, pemerintah langsung mengirim fregat, tapi sinar kudus udah keburu merapat dan yang dihadapi kondisinya udah beda karena secara teknis menyergap kapal dengan menyergap di darat itu udah jauh beda.
 
Kalau masalah waktu itu beda kondisi masbro.
Nggak bisa disamakan.

FYI, setelah kapal sinar kudus diketahui dibajak, pemerintah langsung mengirim fregat, tapi sinar kudus udah keburu merapat dan yang dihadapi kondisinya udah beda karena secara teknis menyergap kapal dengan menyergap di darat itu udah jauh beda.

minta bantuan asing dunk. Kl utk serang Libya, NATO lgsg bergerak dan indonesia juga dukung. Tp soal perompak ini kok NATO ga turun tangan ya
 
minta bantuan asing dunk. Kl utk serang Libya, NATO lgsg bergerak dan indonesia juga dukung. Tp soal perompak ini kok NATO ga turun tangan ya
wah darimana tahu kalau kita nggak minta bantuan asing?
at least informasi intelijen itu kita minta bantuan negara-negara teluk, pemetaan kondisi dari areanya kita minta bantuan langsung dari Somalia.

Terus soal dukungan RI, itu dapet berita darimana Moja?
Ingat lho dalam bernegara itu yang dipakai adalah pernyataan resmi, dan daku belum pernah dengar pernyataan itu keluar dari mulut Pak Marty.
 
wah darimana tahu kalau kita nggak minta bantuan asing?
at least informasi intelijen itu kita minta bantuan negara-negara teluk, pemetaan kondisi dari areanya kita minta bantuan langsung dari Somalia.

Pemerintah Bahas Mekanisme Penyerahan Uang Bagi Perompak Somalia
Kamis, 21/04/2011 11:35 WIB, Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Upaya pembebasan 20 awak kapal MV Sinar Kudus dipastikan lewat uang tebusan. Bagaimana mekanismenya? Pemerintah saat ini sedang membicarakannya.

"Ada sekarang lagi dibicarakan, mekanismenya lagi dibicarakan. Itu dululah," kata Menkopolhukam Djoko Suyanto di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Kamis (21/4/2011).

Djoko tidak menampik kemungkinan adanya pengiriman uang lewat kapsul seperti yang dialami oleh sandera sebelumnya. Uang tebusan harus diantar dalam bentuk tunai dan dibawa menggunakan kapsul. Nantinya, kapsul tersebut diturunkan lewat kapal dan diambil oleh para sandera. Jika jumlahnya sesuai, maka sandera dan kapal akan dibebaskan. [detiknews]

Indonesia mau mengikuti kemauan perompak tuh


Terus soal dukungan RI, itu dapet berita darimana Moja?
Ingat lho dalam bernegara itu yang dipakai adalah pernyataan resmi, dan daku belum pernah dengar pernyataan itu keluar dari mulut Pak Marty.

Indonesia Dukung Resolusi PBB Tentang Libya
Adinda Permatasari, Senin, 28 Februari 2011 16:41 wib

gfeulp10.jpg

JAKARTA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memberikan sanksi kepada Libya berupa pemutusan hubungan ekonomi dengan negara yang dipimpin oleh Moammar Khadafi. Indonesia menurut Menlu Marty Natalegawa akan mengikuti sanksi tersebut.

Berikut keterangan Menlu Natalegawa saat berbicara dengan para wartawan di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jalan Pejambon, Jakarta hari ini.

Apakah Indonesia mendukung langkah yang dilakukan PBB?
Sangat mendukung. Karena itu yang kita harapkan dan bahkan lebih dari itu. Karena itulah presiden menyerahkan surat kepada sekjen PBB pada saat kunjungan negara ke Brunei Darussalam.
Surat disampaikan pada hari Sabtu (26/2/2011), menggaris bawahi pandangan presiden RI agar PBB bergerak secara aktif dan keesokan harinya memang Dewan Keamanan PBB bersidang, mengambil langkah pengenaan sanksi. Tapi sekarang kita perlu memastikan bukan hanya semata sanksi tapi juga memikirkan perlindungan terhadap warga sipil yang tidak berdosa.... [okezone]
 
mana militer indonesia khusus nya kopasus kata nya terbaik nomor 3 di dunia

densu 88 juga mana nih berani nya cuma ngubek ngubek wilayah indonesia saja
 
Yaa gini dehh, kalau negara sugih duwit. dengan gagah ny pemerintah langsung memutuskan untuk memberikan dana yang diminta perompak, ketimbang melakukan operasi militer
 
Pemerintah Bahas Mekanisme Penyerahan Uang Bagi Perompak Somalia
Kamis, 21/04/2011 11:35 WIB, Rachmadin Ismail - detikNews

Jakarta - Upaya pembebasan 20 awak kapal MV Sinar Kudus dipastikan lewat uang tebusan. Bagaimana mekanismenya? Pemerintah saat ini sedang membicarakannya.

"Ada sekarang lagi dibicarakan, mekanismenya lagi dibicarakan. Itu dululah," kata Menkopolhukam Djoko Suyanto di kantor presiden, Jl Medan Merdeka Utara, Kamis (21/4/2011).

Djoko tidak menampik kemungkinan adanya pengiriman uang lewat kapsul seperti yang dialami oleh sandera sebelumnya. Uang tebusan harus diantar dalam bentuk tunai dan dibawa menggunakan kapsul. Nantinya, kapsul tersebut diturunkan lewat kapal dan diambil oleh para sandera. Jika jumlahnya sesuai, maka sandera dan kapal akan dibebaskan. [detiknews]

Indonesia mau mengikuti kemauan perompak tuh




Indonesia Dukung Resolusi PBB Tentang Libya
Adinda Permatasari, Senin, 28 Februari 2011 16:41 wib

gfeulp10.jpg

JAKARTA – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memberikan sanksi kepada Libya berupa pemutusan hubungan ekonomi dengan negara yang dipimpin oleh Moammar Khadafi. Indonesia menurut Menlu Marty Natalegawa akan mengikuti sanksi tersebut.

Berikut keterangan Menlu Natalegawa saat berbicara dengan para wartawan di kantor Kementerian Luar Negeri RI di Jalan Pejambon, Jakarta hari ini.

Apakah Indonesia mendukung langkah yang dilakukan PBB?
Sangat mendukung. Karena itu yang kita harapkan dan bahkan lebih dari itu. Karena itulah presiden menyerahkan surat kepada sekjen PBB pada saat kunjungan negara ke Brunei Darussalam.
Surat disampaikan pada hari Sabtu (26/2/2011), menggaris bawahi pandangan presiden RI agar PBB bergerak secara aktif dan keesokan harinya memang Dewan Keamanan PBB bersidang, mengambil langkah pengenaan sanksi. Tapi sekarang kita perlu memastikan bukan hanya semata sanksi tapi juga memikirkan perlindungan terhadap warga sipil yang tidak berdosa.... [okezone]

Pertama soal meminta bantuan asing, itu beda dengan opsi pembebasan sandera. Setelah diketahui bahwa sinar kudus dibajak, kita itu udah langsung minta bantuan asing, kalau itu bisa diartikan meminta bantuan negara lain, dalam hal intelijen. Pemerintah itu sudah melakukan fungsi intelijen dalam hal ini pengumpulan data, yang didapatnya dari beberapa negara teluk.

Kalau soal opsi militer, seperti yang udah pernah daku utarakan di thread lain, daku sangat mendukung, dan itu ternyata udah dilakukan upaya menuju ke arah situ. Ini daku kutipkan berita dari today.com
Sementara itu, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, sejak 18 Maret lalu pihaknya mulai merencanakan operasi militer, pada 23 Maret telah diberangkatkan dua KRI yang dilengkapi pasukan khusus untuk upaya pembebasan sandera, dan kini KRI tersebut tengah bersandar di Kolombo, negara terdekat Somalia. "Opsi ini masih tetap disiapkan, sambil menunggu negosiasi yang dikedepankan tadi," kata Agus.
lalu ternyata kapal itu udah keburu merapat, dan ini jelas udah beda kondisinya. Nggak bakal bisa secepat kalau masih di lepas laut. Itu yang bikin lama. Search and destroy nya nggak bakalan sama. Pengolahan datanya juga jadi beda.

Kedua soal Indonesia Dukung Resolusi PBB Tentang Libya, ini juga jelas bedalah dengan apa yang disebut mendukung NATO. Pak Marty itu mengeluarkan pernyataan resmi begini (sesuai dengan berita yang Moja kutip)
Apakah Indonesia mendukung langkah yang dilakukan PBB?
Sangat mendukung. Karena itu yang kita harapkan dan bahkan lebih dari itu. Karena itulah presiden menyerahkan surat kepada sekjen PBB pada saat kunjungan negara ke Brunei Darussalam.
Lalu apa resolusi PBB ini? ini dia
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) memberikan sanksi kepada Libya berupa pemutusan hubungan ekonomi dengan negara yang dipimpin oleh Moammar Khadafi.
Apa yang didukung Indonesia. ini dia
Indonesia menurut Menlu Marty Natalegawa akan mengikuti sanksi tersebut.
Then dimana ada bunyi mendukung NATO nya?
Apakah tindakan NATO itu berupa pemutusan hubungan ekonomi?
Daku belum pernah baca atau mendengar bahwa Indonesia mendukung langkah NATO dalam penanganan soal Libya.

Daku anak pegawai Kemenlu, jadi harap maklum kalau agak membela Kemenlu.
 
Back
Top