Patch : Teknik Dermal Pertama untuk Alzheimer

Megha

New member
Patch : Teknik Dermal Pertama untuk Alzheimer

Tua adalah anugrah dan Tuhan yang patut disyukuri. Menjadi tua memang tidak mudah karena berbagai penyakit degeneratif akan selalu menghantui, salah satunya Alzheimer. Tidak perlu sedih, menerimanya dengan sepenuh hati dan tetap berbahagia adalah kuncinya.

int_safelyhome.jpg

ALZHEIMER adalah penyakit neurodenegeratif progresif yang mengganggu otak hingga merusak ingatan, pemikiran, perilaku,dan aktifitas fungsional. Hingga saat ini dikatakan oleh Dr. Dr.Abdulbar Hamid, SpS(K), Ketua Pokdi Neurogeriatri Perdossi Pusat,Alzheimer belum dapat disembuhkan. Namun, semakin dini didiagnosis dan diobati, semakin baik untuk pasien dan keluarganya.

Menurunnya Asetilkolin
Dr. Abdulbar menjelaskan, pada fungsi otak yang normal transmisi sinyal antar sel-sel saraf tergantung pada zat pengantar kimiawi yang dikenal sebagai neurotransmitter. Neurotransmitter biasanya bekerja dalam suatu keseimbangan dengan 2 enzim kolinesterase (yaitu: asetilkolinesterase dan butirilkolinesterase) sebagai pemecahnya.

Alzheimer terjadi karena menurunnya asetilkolin sebagai suatu neurotransmitter di otak yang penting untuk memori, berpikir dan perilaku. Selain itu Alzheimer juga terjadi karena menurunnya fungsi kolinergik. “Berkurangnya pasokan kolinergik di korteks otak membuat pasien menjadi sulit berpikir, mengingat dan melakukan pekerjaan sederhana katanya.

Penghambat Enzim Perusak
Alzheimer biasanya diobati dengan pengobatan yang dikenal sebagai golongan cholinesterase inhibitors (ChEls). ChEls meningkatkan ketersediaan asetilkolin pada otak dengan menghambat enzim yang merusaknya, yaitu asetilkolinesterase (AChE) dan butirilkolinesterase (BuChE). Revastigmine adalah satu-satunya cholinesterase inhibitor yang memberikan penghambatan terus menerus baik untuk AChE maupun BuChE.

Patch Teknik Dermal Pertama
Berdasarkan studi yang dilakukan terhadap 1195 pasien Alzheimer laki-laki dan perempuan usia 50-85 tahun di 21 negara termasuk Asia, disebutkan bahwa ternyata teknologi baru dengan menggunakan patch yang ditempelkan di dada, punggung atau lengan atas dinilai dapat lebih membantu mengoptimalkan manfaat pengobatan terhadap pasien Alzheimer dibanding dengan penggunaan pengobatan oral. Dikatakan Dr. Abdulbar, pengobatan
Alzheimer membutuhkan waktu yang panjang. Efek samping dari pengobatan adalah mual dan muntah, sehingga membuat pasien merasa tidak nyaman dan akhirnya tidak menggunakan dosis yang tepat. Oleh karena itu dikatakannya, secara klinis dibutuhkan pilihan pengobatan yang dapat diterima, efektif, nyaman dan dosisnya dapat dipertahankan. Teknologi patch yang merupakan terobosan baru itu diharapkan dapat lebih mengoptimalkan perannya dalam pengobatan pasien agar mencapai hasil yang baik.

Pengobatan menggunakan patch sebagai satu-satunya pengobatan yang menggunakan teknik dermal, memiliki beberapa kelebihan.Selain faktor kepatuhan pengobatan, kemudahan penggunaan, ukuran patch yang relatif kecil, maupun efek samping yang minimal, menjadi kelebihannya. Namun demikian, kembali ditekankan oleh Dr. Abdulbar bahwa peran olahraga dan tetap beraktifitas, baik secara fisik ataupun pikiran, menjadi bagian yang tidak kalah penting dengan obat bagi penderita Alzheimer. (DK/NF)
 
Back
Top