spirit
Mod
Liputan6.com, Tokyo Seorang pria asal Jepang menjadi sukses karena menyewakan dirinya dan tidak melakukan apa-apa. Setiap individu tentu memiliki cara sendiri untuk menggapai mimpi dan kesuksesannya.
Tak terkecuali Shoji Morimoto. Pria berusia 37 tahun ini berhasil meraih kesuksesannya hanya dengan menemani seseorang dan tak melakukan apa-apa.
Morimoto bahkan sempat masuk dalam sebuah acara di salah satu televisi nasional, diwawancarai beberapa majalah, hingga membuat dan menjual buku komiknya sendiri di Amazon.
Ia berhasil menyewakan dirinya hanya untuk bertemu orang, berada di samping mereka, dan mendengar cerita mereka. Selain itu, Morimoto akan menyampaikan pada kliennya bahwa ia tak bisa melakukan apa pun selain makan, minum, dan bergaul.
Siap untuk menemani dan mendengarkan cerita kliennya
Morimoto membuka layanan revolusioner nya itu pada tahun 2018 melalui akun Twitter pribadinya. Ia menawarkan kepada siapa pun yang membutuhkan seorang teman, hadir secara fisik, dan bisa mendengarkan cerita atau keluh kesah.
Ide unik Morimoto itu pun menjadi viral di media sosial. Jumlah pengikutnya pun semakin bertambah dan membuat dirinya semakin dikenal orang.
Hal tersebut tentu membuat Morimoto menerima permintaan dari sejumlah klien. Saking banyaknya, ia harus berangkat pukul 8.30 dan kembali pulang pukul 22.00 setiap harinya.
Morimoto juga kerap menceritakan berbagai pengalamannya saat menemui kliennya. Dalam twitnya, ia mengaku diundang seorang pria ke hotel bintang lima dan mendengarkan cerita dari kliennya selama tiga jam.
Morimoto menganggap bahwa dirinya tak memiliki kemampuan apa pun dan hanya berada di sana, di sisi para kliennya. Ia dapat mendengarkan mereka, memberi balasan singkat, berjalan, makan, dan duduk di samping mereka.
Ia berhenti dari pekerjaannya dan fokus dengan layanannya
Sebelum menjalani karirnya saat ini, Morimoto merupakan siswa teladan. Ia bekerja keras dan kerap mendapat nilai bagus. Morimoto lulus dengan gelar master di bidang fisika dari Universitas Osaka.
Setelah lulus, Morimoto mendapat pekerjaan sebagai editor di salah salah satu penerbit. Namun, ia memutuskan untuk berhenti setelah tiga tahun bekerja dan menyadari bahwa itu bukanlah karir yang dia inginkan.
Morimoto mengaku bahwa setelah membaca karya-karya Nietzsche benar-benar mengubah perspektif nya tentang kehidupan.
"Saya melanjutkan pendidikan ke jenjang pascasarjana karena orang-orang yang di sekitar saya melakukan itu. Jadi saya hanyut tanpa berpikir. Saya jarang melakoni hidup atas inisiatif saya sendiri," kata Morimoto dikutip dari Oddity Central, Selasa (9/2/2021).
Sejak Juni 2018, ia menerima lebih dari 3.000 permintaan. Awalnya, ia memberikannya secara gratis. Namun, Morimoto mulai mengenakan biaya sebesar 10.000 Yen atau senilai Rp1,3 juta untuk setiap sesi setelah permintaan yang melonjak.