adidananto
New member
Harga gula berjangka di akhir perdagangan bursa komoditas ICE Futures New York Rabu dini hari lalu mengalami penurunan (18/3). Harga kembali bergerak melanjutkan trend bearish setelah pada perdagangan sebelumnya sempat terangkat oleh demonstrasi yang terjadi di Brazi. Ternyata aksi demo tersebut berjalan dengan aman dan tidak terjadi tindak kekerasan.
Melemahnya nilai tukar dollar tidak bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk kembali menarik harga menguat. Tadi malam dollar mengalami retreat terhadap rival-rivalnya. Terhadap euro sendiri mata uang Paman Sam sempat mencapai posisi paling tinggi dalam 12 tahun belakangan.
Tekanan jual di pasar gula berjangka ICE Futures New York dan Liffe London masih kuat karena pasokan yang kuat dan permintaan yang sedang turun. Kondisi cuaca di Brazil membaik karena curah hujan yang cukup tinggi mulai terjadi di kawasan-kawasan penanaman tebu di Brazil.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan dini hari tadi. Harga komoditas ditutup melemah sebesar 0,08 sen atau setara dengan 0,62 persen pada posisi 12,82 sen per pon.
Harga gula putih di Liffe London di akhir perdagangan juga turut bergerak melemah untuk kontrak paling aktif. Harga gula putih berjangka kontrak Mei turun sebesar 1,90 dollar atau 0,52 persen menjadi 366,20 dollar per ton.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York dan gula putih berjangka di bursa komoditas Liffe London pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi untuk melanjutkan penurunan. Saat ini indikator teknikal berada dalam kondisi bearish kuat sehingga dibutuhkan dorongan fundamental yang amat kuat – yang hingga saat ini belum tersedia – untuk bisa membuat solid kenaikan yang terjadi.
Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level resistance pada posisi 13,02 sen dan 13,40 sen. Sedangkan level support yang akan dites ada pada posisi 12,58 sen dan 12,20 sen.
sumber http://commodity-academy.co.id/2015/03/18/pelemahan-dollar-gagal-berikan-dukungan-kepada-harga-gula/