LAS PALMAS DE GRAN CANARIA--MIOL: Polisi Spanyol, Jumat, menginterogasi seorang pria Mauritania berusia 32 tahun yang membajak sebuah pesawat Boeing 737 milik Mauritania Air yang sedang dalam perjalanan dari Mauritania menuju Las Palmas di Kepulauan Canary, Spanyol, kata polisi.
Dengan bersenjatakan dua pistol, pembajak itu memaksa pilot membelokkan pasawat itu ke Paris, dimana ia dikabarkan berniat meminta suaka politik pada Kamis.
Pilot menyatakan bahwa ia tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menerbangkan pesawat itu ke Paris dan kemudian mendaratkannya di Las Palmas, sementara sekitar 71 penumpang memasuki kokpit dan membekuk pembajak tersebut.
Polisi mengatakan, motif pria itu belum jelas.
Beberapa penumpang mengalami luka-luka ringan, banyak dari mereka meloncat turun dari pesawat itu di Las Palmas. Sebanyak 14 orang yang dirawat telah diizinkan meninggalkan rumah sakit pada Jumat.
Pesawat itu terbang kembali ke Nouadhibou di Mauritania. Pesawat tersebut sebelumnya lepas landas dari Nouakchott, Ibu Kota negara Afrika baratlaut itu, dan melakukan persinggahan di Nouadhibou.
Dengan bersenjatakan dua pistol, pembajak itu memaksa pilot membelokkan pasawat itu ke Paris, dimana ia dikabarkan berniat meminta suaka politik pada Kamis.
Pilot menyatakan bahwa ia tidak memiliki cukup bahan bakar untuk menerbangkan pesawat itu ke Paris dan kemudian mendaratkannya di Las Palmas, sementara sekitar 71 penumpang memasuki kokpit dan membekuk pembajak tersebut.
Polisi mengatakan, motif pria itu belum jelas.
Beberapa penumpang mengalami luka-luka ringan, banyak dari mereka meloncat turun dari pesawat itu di Las Palmas. Sebanyak 14 orang yang dirawat telah diizinkan meninggalkan rumah sakit pada Jumat.
Pesawat itu terbang kembali ke Nouadhibou di Mauritania. Pesawat tersebut sebelumnya lepas landas dari Nouakchott, Ibu Kota negara Afrika baratlaut itu, dan melakukan persinggahan di Nouadhibou.