zabuza
New member
Pembina Pengamalan Agama (P2A) Tohudan, Karanganyar
Bina masyarakat menuju persatuan umat
Kehidupan masyarakat yang islami, dihiasi akhlak mulia yang tercermin dalam diri setiap muslim merupakan salah satu prasyarat terwujudnya persatuan umat.
Namun, berbagai perbedaan yang ada dalam diri masyarakat muslim, kadangkala menjadi kendala tersendiri guna mewujudkan cita-cita mulia tersebut.Menyadari hal itu, pengurus Pembina Pengamalan Agama (P2A) Tohudan, Karanganyar berusaha menjadi penyambung berbagai kepentingan yang ada di masyarakat Desa Tohudan dalam menjalankan syariat Islam. ?P2A pada hakikatnya merupakan organisasi yang berada di bawah koordinasi Departemen Agama. Organisasi ini ada mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten hingga kelurahan/desa,? ujar Ketua P2A Tohudan Achwan Djauhari, saat ditemui Espos di kediamannya akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, selama ini P2A Tohudan berusaha membina masyarakat dengan berbagai kegiatan. ?P2A Tohudan memiliki lima seksi dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Yakni seksi dakwah yang mengurusi masalah kajian ilmu agama, seksi pendidikan bertugas sebagai koordinator Taman Pendidikan Alquran (TPA) se-Desa Tohudan, seksi Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) mengurusi masalah kegiatan peringatan hari besar, seksi kewanitaan berfungsi sebagai koordinator kegiatan pengajian muslimah, seksi sosial yang mengurusi masalah sosial pengurus dan seksi penghubung yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dari P2A ke masyarakat,? urainya.
Dengan berbagai kegiatan keagamaan di bawah koordinasi P2A, katanya, semakin lama antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan keagamaan semakin meningkat. ?Misalnya saat perayaan 1 Muharam 1428 Hijriah lalu. Anggota masyarakat yang menghadiri kajian sekitar 1.250 orang. Kajian rutin juga dihadiri banyak anggota masyarakat. Bahkan pelaksanaan salat berjamaah di mesjid-mesjid, semakin ramai dikunjungi banyak anggota masyarakat. Hal ini sungguh menggembirakan,? jelasnya.
Terbukti
Tak hanya itu, tambahnya, keberadaan P2A juga menjadi wahana pemersatu umat muslim di Desa Tohudan. ?Hal ini salah satunya terbukti dengan pelaksanaan Salat Id yang bisa dilaksanakan bersama di satu tempat,? imbuhnya.
Kaitannya dengan pendanaan kegiatan yang acapkali menjadi masalah, wakil sekretaris P2A Tohudan Widodo AMd mengatakan, selama ini hal itu bisa diatasi. ?Bagi pengurus P2A, diwajibkan membayar infak abadi secara rutin sebulan sekali dengan jumlah seikhlasnya. Selain itu, dana juga berasal dari infak anggota masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha serta penggalangan dana dengan membuat kalender dan dijual ke masyarakat. Jadi insya Allah, sudah bisa mandiri,? urainya.
Namun, katanya, ketika ada kegiatan besar, P2A tetap meminta dana dari sponsor. ?Sehingga dana infak bisa digunakan untuk membiayai pengembangan TPA dan kegiatan lainnya,? ujarnya.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan P2A, sambungnya, dimaksudkan untuk menggiatkan anggota masyarakat dalam melaksanakan syariat Islam. - ewt
Bina masyarakat menuju persatuan umat
Kehidupan masyarakat yang islami, dihiasi akhlak mulia yang tercermin dalam diri setiap muslim merupakan salah satu prasyarat terwujudnya persatuan umat.
Namun, berbagai perbedaan yang ada dalam diri masyarakat muslim, kadangkala menjadi kendala tersendiri guna mewujudkan cita-cita mulia tersebut.Menyadari hal itu, pengurus Pembina Pengamalan Agama (P2A) Tohudan, Karanganyar berusaha menjadi penyambung berbagai kepentingan yang ada di masyarakat Desa Tohudan dalam menjalankan syariat Islam. ?P2A pada hakikatnya merupakan organisasi yang berada di bawah koordinasi Departemen Agama. Organisasi ini ada mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten hingga kelurahan/desa,? ujar Ketua P2A Tohudan Achwan Djauhari, saat ditemui Espos di kediamannya akhir pekan lalu.
Ia menjelaskan, selama ini P2A Tohudan berusaha membina masyarakat dengan berbagai kegiatan. ?P2A Tohudan memiliki lima seksi dengan tugas dan kewenangan masing-masing. Yakni seksi dakwah yang mengurusi masalah kajian ilmu agama, seksi pendidikan bertugas sebagai koordinator Taman Pendidikan Alquran (TPA) se-Desa Tohudan, seksi Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) mengurusi masalah kegiatan peringatan hari besar, seksi kewanitaan berfungsi sebagai koordinator kegiatan pengajian muslimah, seksi sosial yang mengurusi masalah sosial pengurus dan seksi penghubung yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dari P2A ke masyarakat,? urainya.
Dengan berbagai kegiatan keagamaan di bawah koordinasi P2A, katanya, semakin lama antusiasme masyarakat untuk mengikuti kegiatan keagamaan semakin meningkat. ?Misalnya saat perayaan 1 Muharam 1428 Hijriah lalu. Anggota masyarakat yang menghadiri kajian sekitar 1.250 orang. Kajian rutin juga dihadiri banyak anggota masyarakat. Bahkan pelaksanaan salat berjamaah di mesjid-mesjid, semakin ramai dikunjungi banyak anggota masyarakat. Hal ini sungguh menggembirakan,? jelasnya.
Terbukti
Tak hanya itu, tambahnya, keberadaan P2A juga menjadi wahana pemersatu umat muslim di Desa Tohudan. ?Hal ini salah satunya terbukti dengan pelaksanaan Salat Id yang bisa dilaksanakan bersama di satu tempat,? imbuhnya.
Kaitannya dengan pendanaan kegiatan yang acapkali menjadi masalah, wakil sekretaris P2A Tohudan Widodo AMd mengatakan, selama ini hal itu bisa diatasi. ?Bagi pengurus P2A, diwajibkan membayar infak abadi secara rutin sebulan sekali dengan jumlah seikhlasnya. Selain itu, dana juga berasal dari infak anggota masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha serta penggalangan dana dengan membuat kalender dan dijual ke masyarakat. Jadi insya Allah, sudah bisa mandiri,? urainya.
Namun, katanya, ketika ada kegiatan besar, P2A tetap meminta dana dari sponsor. ?Sehingga dana infak bisa digunakan untuk membiayai pengembangan TPA dan kegiatan lainnya,? ujarnya.
Berbagai kegiatan yang dilaksanakan P2A, sambungnya, dimaksudkan untuk menggiatkan anggota masyarakat dalam melaksanakan syariat Islam. - ewt