Pemerintah tetap ingin menjaga revolusi sosialis

darijsoaim

New member
CARACAS Venezuela sepertinya tak mau kehiLangan sosok Hugo Chavez. Bak raja-raja Mesir, jenazah Presiden Venezuela Hugo Chavez akan dibalsem dan diawetkan. Jasad Chavez rencananya akan ditampilkan secara permanen dalam peti kristal di sebuah museum militer, satu mil dari Istana Kepresidenan Mirafroles..

“Kami telah memutuskan bahwa jasad ‘Presiden Comandante’ akan dibalsem sehingga memungkinkan tetap bisa dilihat setiap saat oleh rakyatnya,” ujar wakil presiden Venezuela yang menjabat sebagai presiden interim, Nicolas Maduro Kamis (7/3).

Menurut Maduro, jasad Chavez akan disemayamkam setidaknya tujuh hari lagi setelah prosesi upacara kenegaraan yang dilangsungkan pada Jumat (8/3). Setelah itu, museum menjadi rumah terakhir baginya. Saat ini, jenazah Chavez masih dibaringkan di akademi militer.

Maduro beralasan, upaya itu dilakukan untuk membantu menjaga agar revolusi sosialis Chavez tetap hidup. “Seperti Ho Chi Minh, Lenin, dan Mao Zcdong,” katanya menambahkan.

Chavez, mantan prajurit penerjun payung, mangkat pada Selasa (5/3) dalam usia 58 tahun. Dia tak sanggup melawan penyakit kanker yang menggerogotinya dua tahun terakhir. Chavez menjabat sebagai presiden selama 14 tahun. Dia terpilih kembali pada Oktober 2012 setelah mengalahkan Henrique Capriles.

Pada Kamis (7/3), massa pendukung Chavez berduyun-duyun mendatangi akademi militer untuk sekadar memberikan penghormatan terakhir kepada sang presiden. Mereka berbaris memanjang, mengantre demi melihat Chavez.

Ada yang menangis, mengepalkan tangan, atau memberikan tanda salib sesaat setelah melihat pahlawannya itu, dan prajurit sampai rakyat miskin. Mereka bersumpah untuk mempertahankan cita-citanya dan mendukung Maduro yang menjadi pewaris takhta Chavez.

“Saya tiba pada dini han untuk melihat Chavez, dia merupakan idola saya, ujar Henry Acosta (56 tahun).

Pemenintah mengklaim,: sejak disemayamkan di akademi militen, Rabu (6/3), lebih dari da juta pendukungnya telah datang melayat. Chavez dibaringkan dengan mengenakan seragam tentara dan baret merah seperti yang dipakainya pada 1992 ketika dia menyampaikan pidato kebangsaan.

Pidato tensebut mengangkat kanier politiknya setelah Chavez gagal melakukan kudeta. Sementara, para pemimpin dunia sudah mulai berdatangan di ibu kota Caracas untuk menghadiri prosesi upacara kenegaraan buat menghormati Chavez. Upacara akan diLakukan pada .Jumat (8/3), pukuL 11.00 waktu setempat.

Menteni Luar Negeni Venezuela Elias Jaua mengatakan, sebanyak 54 negara akan mengirimkan delegasinya, termasuk 22 kepala negara. Sementara, Maduro menyebut sekitar 30 pemimpin negara. Mereka yang hadir, di antaranya, Presiden Kuha haul Castro, Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad, anggota DPR Amenika Serikat dari Partai Demokrat Gre—gory Meeks dan mantan anggota dewan dan Partai Demokrat AS William Delahunt yang mewakili Negara Paman Sam itu. Raul Castro dan Presiden Brazil Dilma Rousseff telah bertemu dengan Jaua, Kamis (7/3).

Dewan Nasional mengumumkan, Maduro bakal disumpah menjadi presiden interim pada Juinat malam. Pemerintah rencananya akan rnenggeLar pemiihan presiden dalam 30 han ke depan untuk mendapatkan presiden definitif. Salah satu kandidat kuat yang digadang-gadang dan kubu oposisi. yakni Henrique apniles, gubernur Negara Bagian Miranda. Dia sebelumnya kalah dalam pilpres pada Oktober lalu. Namun, raihan suaranya cukup mehgejutkan, yakni mencapai 44 persen, perolehan terbesar yang pernah diraih oposisi.

Maduro dan Capniles belum Lama ini sempat melontarkan perang kata-kata. Maduro menuding Capriles berkonspirasi dengan politikus kanan AS. Dia juga menuduh keluarga Capriles membeli rumah di Kota New York. Namun, CapriLes membantah tudingan itu. Melalui kicauan di twitter-nya. Capriles menuding Maduro sebagai pembohong.

Sumber : Republika
 
Back
Top