Peminat Ponsel China di Roxy Naik 5 Persen

HaraShe

New member
KlAN maraknya produk elektronik China di Indonesia, rupanya tidak bisa ditahan lagi. Masyarakat pun mulai banyak yang memilih produk elektronik, khususnya ponsel China karena harganya yang terjangkau.
Meskipun masih banyak orang yang tetap memilih produk ponsel Jepang dan Eropa karena persoalan merk, tapi rupanya, kenaikan peminat ponsel China pun tidak bisa dianggap sepele. Menurut Marki, staf toko ponsel di kawasan Roxy, Jakarta Barat, peminat ponsel merk China Makin meningkat.
?Saya rasa ini karena kemampuan masyarakat Indonesia kebanyakan menurun, paska beban ekonomi karena kenaikan BBM. Masalah brand tidak lagi menjadi soal, yang penting gaya dan mirip dengan ponsel asal Jepang dan Eropa,? jelasnya.
Kondisi itu, bagi sebagian pengusaha ponsel di sana tidak menjadi soal. Terpenting adalah bisnis. Tapi tentu saja, diakui Marki, pihaknya tetap fair dengan menawarkan produk lain dengan merk yang sudah dikenal.
?Tapi ya itu, peminat ponsel China tergiur dengan harga murah, dengan fasilitas yang banyak dan sama dengan produk Jepang. Bahkan, bisa dikatakan, banyak produk China yang bentuknya mirip dengan produk ponsel Jepang atau Eropa,? ungkapnya jujur.
Meski begitu, dia menegaskan, bukan berarti produk China itu jelek. Menurutnya, semua bergantung dan kemampuan distributor memberikan garansi dan maintening usai pembelian produk.
Dia mengaku selalu menjual produk ponsel buatan China dengan garansi. Untuk sementara, dirinya mengaku belum menjual produk ponsel China seken.
Hal senada juga diungkapkan Lie Hwa, pemilik toko ponsel di kawasan yang sama. Menurutnya, jika diprosentase, kenaikan pembeli produk ponsel China sampai tahun ini mencapai 5 persen. Angka itu cukup memberi gambaran, bahwa peminat ponsel China terus mengalami kenaikan sejak dua tahun lalu.
?Produk China sudah tidak bisa dibendung. Nanti ke depan, saya yakin akan terbentuk komunitas ponsel tersendiri, sesuai kemampuan ekonominya,? ucapnya serius. Sebab, lanjutnya, keunggulan produk China ada pada harga yang relatif terjangkau. Tapi, dia mengaku, komunitas ponsel yang tetap memilih ponsel branding (bermerk) justru akan mengukuhkan komunitas mereka dengan label brand ponsel yang sudah tidak asing lagi di masyarakat.
Maria Andrian, salah seorang aktivis Tionghoa muda lulusan teknik informatika Binus, mengaku tidak mempersoalkan hal itu. ?China sudah menjadi tujuan pembuatan berbagai sparepart dari penjuru dunia. Costnya diakui murah. Barangnya yang dipesan juga bisa dibuat sesuai standar baku klien,? ungkapnya.
Jadi, persoalan produk China, Khususnya ponsel tidak menjadi persoalan yang harus menjadi polemik. ?Bisnis ponsel China akan terus jalan. Begitu juga ponsel merk lain yang sudah lebih dulu dikenal. Tinggal bagaimana pilihan masyarakat,? pungkasnya. (indopos)
 
Bls: Peminat Ponsel China di Roxy Naik 5 Persen

nice artikel... cm,, membeli hp china membutuhkan keberuntungan yg besar krn mesin nya yg lemah & acc nya yg cepat rusak,,, bagaimana mengatasi nya??
 
Bls: Peminat Ponsel China di Roxy Naik 5 Persen

nice artikel... cm,, membeli hp china membutuhkan keberuntungan yg besar krn mesin nya yg lemah & acc nya yg cepat rusak,,, bagaimana mengatasi nya??

ntar HP china akan menyusul nasibnya kayak motor china tuh
hilang dari pasaran
 
Back
Top