emansipasi
New member
Kenyal Lembut Lenggang Asli Palembang!
Pilihan pempeknya sangat beragam, mulai dari pempek lenjer, kapal selam, pistel, sampai tunu alias pempek bakar pun ada. Kuah cokelat pekat kental dan ebi tumbuk disajikan di atas meja sebagai pelengkapnya. Cuko yang legit pedas membuat mulut tak bisa berhenti bergoyang!
Saat saya bertandang ke daerah BSD saya langsung diajak oleh teman saya untuk mencicipi pempek paling enak menurutnya. Entahlah, buat saya kalau mau mencicipi pempek paling enak ya harus berkunjung ke daerah asalnya! Tapi teman saya ini berusaha meyakinkan kalau saya tidak akan kecewa dengan rasa yang ditawarkan resto pempek 161 ini.
Hmm..penasaran juga seperti apa sih pempek yang sangat digilai oleh teman saya ini? Saya dibawa memasuki area Pasar Modern BSD. Ternyata warung pempek yang dimaksud berada di deretan ruko pasar Modern BSD. Warungnya berukuran tak terlalu besar, dan dideasin cukup sederhana namun nyaman.
Meskipun waktu baru menunjukkan pukul setengah sebelas pagi, ternyata tak menjadikan warung ini sepi. Pengunjung datang silih berganti. Ada yang makan ditempat ada juga yang dibungkus untuk dibawa pulang. Sebagian pelayan melayani pengunjung, sebagian lagi menyiapkan menu-menu yang akan dijual. Maklum saja, sekitar jam segitu warung ini baru saja buka.
Setelah melihat-lihat menu yang ada di meja, ternyata ragam pempek yang ditawarkan sangat lengkap. Belum lagi aneka kerupuk yan dipajan di lemari yang ada di sisi warung. Saya pun memilih pistel, pempek favorit saya yang jarang sekali ditemui di Jakarta, pempek kapal selam dan lenjeran untuk teman saya, dan tak juga pempek bakar alias lenggang. Wah..wah, jarang sekali warung pempek di Jakarta yang menjual pempek bakar. Hmm.. tak ada salahnya untuk mencoba pikir saya!
Ups.. hampir saja lupa, semangkuk es kacang merah gak bolek ketingalan! Tapi sayangnya, es kacang merahnya baru bisa dipesan sedikit lebih siang. Karena bahan-bahannya belum tiba dari dapur pusatnya. Jadilah tiga gelas es teh manis jadi penggantinya.
Pistel, pempek lenjeran dan pempek kapal selam datang tak berapa lama. Ditaruh dalam piring berukuran sedang, tanpa cuko atau kuahnya. Hanya timun yang dipotong dadu kecil sebagai temannya. Ternyata ebi tumbuk dan cukonya disediakan diatas meja. Persis seperti di Palembang, cuko ditaruh dalam botol plastik putih yang tinggi.Jadi saya bisa nambah sepuasnya. Hmm..jarang-jarang warung pempek yang mendisplay ebi tumbuk di setiap meja. Biasanya ebi tumbuk sudah diberikan oleh sang penjual.
Lagi-lagi yang berbeda di sini adalah cukonya. Warna cukonya cokelat pekat dan lebih kental. Benar-benar seperti di Palembang. Cukonya memakai cuka asli Plaembang yang harum juga gula merahnya khusus yang kehitaman. Saat saya cicipi, betapa kagetnya saya karena rasa cukonya cukup pedas menggigit. Tapi kalau memang pecinta makanan pedas, bisa menambahakan sambal rawit hijau yang juga sudah disediakan di atas meja.
Rasanya gurih, manis, pedas menjadi satu sangat enak! Apalagi disantap bersama dengan pistel dan pempeknya yang kenyal lembut. Rasa ikannya sangat terasa gurih kuat, baunya harum, bikin saya gak mau berhenti mengunyah! Saat sedang asyik menyantap pempek, sang pelayan mengantarkan tunu. Walah..hampir saja saya lupa dengan lenggang bakar ini. Pempek lenggang ini ada juga yang digoreng, mirip omelet.
Bentuknya segi empat, tak jauh beda dengan pempek yang sebelumnya. Tapi ini teksturnya lebih empuk dan kenyal jika dibandingkan dengan dua pempek sebelumnya. Pempek ini merupakan potongan adonan pempek yang diaduk dengan telur bebek kocok lalu ditaruh dalam mangkuk daun pisang dan dibakar di atas bara api. Saat baru dibakar aroma wangi ikan beradu dengan daun pisang, sangat harum menyengat!
Aroma sangit terbakar makin sedep saat bercampur dengan kuah cuko yang rasanya mantap! Setelah makan pempek sebenarnya apaling enak di tutup oleh semangkuk es kacang merah. Tapi apa boleh buat, saya harus menelan kecewa karena es kacang merahnya belum ada. Tapi lain kali saya pasti kembali lagi untuk mencicipi es kacang merahnya yang katanya tak kalah enak dengan pempeknya.
sumber :detik.com
Pilihan pempeknya sangat beragam, mulai dari pempek lenjer, kapal selam, pistel, sampai tunu alias pempek bakar pun ada. Kuah cokelat pekat kental dan ebi tumbuk disajikan di atas meja sebagai pelengkapnya. Cuko yang legit pedas membuat mulut tak bisa berhenti bergoyang!
Saat saya bertandang ke daerah BSD saya langsung diajak oleh teman saya untuk mencicipi pempek paling enak menurutnya. Entahlah, buat saya kalau mau mencicipi pempek paling enak ya harus berkunjung ke daerah asalnya! Tapi teman saya ini berusaha meyakinkan kalau saya tidak akan kecewa dengan rasa yang ditawarkan resto pempek 161 ini.
Hmm..penasaran juga seperti apa sih pempek yang sangat digilai oleh teman saya ini? Saya dibawa memasuki area Pasar Modern BSD. Ternyata warung pempek yang dimaksud berada di deretan ruko pasar Modern BSD. Warungnya berukuran tak terlalu besar, dan dideasin cukup sederhana namun nyaman.
Meskipun waktu baru menunjukkan pukul setengah sebelas pagi, ternyata tak menjadikan warung ini sepi. Pengunjung datang silih berganti. Ada yang makan ditempat ada juga yang dibungkus untuk dibawa pulang. Sebagian pelayan melayani pengunjung, sebagian lagi menyiapkan menu-menu yang akan dijual. Maklum saja, sekitar jam segitu warung ini baru saja buka.
Setelah melihat-lihat menu yang ada di meja, ternyata ragam pempek yang ditawarkan sangat lengkap. Belum lagi aneka kerupuk yan dipajan di lemari yang ada di sisi warung. Saya pun memilih pistel, pempek favorit saya yang jarang sekali ditemui di Jakarta, pempek kapal selam dan lenjeran untuk teman saya, dan tak juga pempek bakar alias lenggang. Wah..wah, jarang sekali warung pempek di Jakarta yang menjual pempek bakar. Hmm.. tak ada salahnya untuk mencoba pikir saya!
Ups.. hampir saja lupa, semangkuk es kacang merah gak bolek ketingalan! Tapi sayangnya, es kacang merahnya baru bisa dipesan sedikit lebih siang. Karena bahan-bahannya belum tiba dari dapur pusatnya. Jadilah tiga gelas es teh manis jadi penggantinya.
Pistel, pempek lenjeran dan pempek kapal selam datang tak berapa lama. Ditaruh dalam piring berukuran sedang, tanpa cuko atau kuahnya. Hanya timun yang dipotong dadu kecil sebagai temannya. Ternyata ebi tumbuk dan cukonya disediakan diatas meja. Persis seperti di Palembang, cuko ditaruh dalam botol plastik putih yang tinggi.Jadi saya bisa nambah sepuasnya. Hmm..jarang-jarang warung pempek yang mendisplay ebi tumbuk di setiap meja. Biasanya ebi tumbuk sudah diberikan oleh sang penjual.
Lagi-lagi yang berbeda di sini adalah cukonya. Warna cukonya cokelat pekat dan lebih kental. Benar-benar seperti di Palembang. Cukonya memakai cuka asli Plaembang yang harum juga gula merahnya khusus yang kehitaman. Saat saya cicipi, betapa kagetnya saya karena rasa cukonya cukup pedas menggigit. Tapi kalau memang pecinta makanan pedas, bisa menambahakan sambal rawit hijau yang juga sudah disediakan di atas meja.
Rasanya gurih, manis, pedas menjadi satu sangat enak! Apalagi disantap bersama dengan pistel dan pempeknya yang kenyal lembut. Rasa ikannya sangat terasa gurih kuat, baunya harum, bikin saya gak mau berhenti mengunyah! Saat sedang asyik menyantap pempek, sang pelayan mengantarkan tunu. Walah..hampir saja saya lupa dengan lenggang bakar ini. Pempek lenggang ini ada juga yang digoreng, mirip omelet.
Bentuknya segi empat, tak jauh beda dengan pempek yang sebelumnya. Tapi ini teksturnya lebih empuk dan kenyal jika dibandingkan dengan dua pempek sebelumnya. Pempek ini merupakan potongan adonan pempek yang diaduk dengan telur bebek kocok lalu ditaruh dalam mangkuk daun pisang dan dibakar di atas bara api. Saat baru dibakar aroma wangi ikan beradu dengan daun pisang, sangat harum menyengat!
Aroma sangit terbakar makin sedep saat bercampur dengan kuah cuko yang rasanya mantap! Setelah makan pempek sebenarnya apaling enak di tutup oleh semangkuk es kacang merah. Tapi apa boleh buat, saya harus menelan kecewa karena es kacang merahnya belum ada. Tapi lain kali saya pasti kembali lagi untuk mencicipi es kacang merahnya yang katanya tak kalah enak dengan pempeknya.
sumber :detik.com