
Menurut dr. Primal Sudjana SpPD-KPTI, spesialis penyakit dalam rumah sakit Hasan Sadikin Bandung, hepatitis akibat serangan virus. Bila dibiarkan hingga 6 bulan bisa menyebabkan hepatitis akut. Enam bulan berikutnya berubah menjadi sirosis atu pengerasan hati. Dalam perkembangannya sirosis berpotensi menjadi kanker hati
Setelah berbagai jalan penyembuhan ditempuh, Waskito kemudian teringat ekstrak teripang yang teronggok berbulan-bulan di lemari es. Pada Juli 2008, ia mulai mengkonsumsi ekstrak hewan laut filum Echinodermata ini. Dosisnya 2 sendok makan 2 kali sehari. Tiga bulan rutin mengkonsumsi teripang, Waskito merasa segar bugar.
Ini dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia negatif hepatitis. Kadar bilirubin, SGPT dan SGOTnya kembali normal.
Menurut Prof. Dr. Ridzwan Hashim, peneliti dari Inversitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang mudah diuraikan menjadi enzim pepsin. Kandungan protein yang tinggi berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh Protein dan 16 asam amino essensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam air, menurut dr. Zen Djaja, MD di Malang, membuatnya lansgung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ektrak teripang membantu memperbaiki fungsi hati.
informasi lebih lanjut klik di sini!