Pencuri Jumbo emang gila!!!

Administrator

Administrator
Komplotan maling spesialis bus ini memang orang yang serba bisa, mulai dari cara pembajakan si jumbo kasat mata ini saja sudah suatu kemustahilan. Belum lagi modifikasi karoseri bahkan surat dan perizinannya segala. Melengkapi bus ini dengan surat-surat baru dapat mereka kerjakan dalam waktu delapan jam. Gilaa !!!

Pria pelaku pencurian bus ini di kampungnya dikenal sebagai broker bus. Ia telah mencuri empat bus dari Jakarta. Sugiri digaruk polisi bersama empat kaki tangannya, yaitu Totok, Sunarto, Haryono, dan Eko Wiyono.

Ketika itu, sebuah bus pariwisata milik P0 Fajar Cemerlang dilaporkan raib pada saat parkir di tepi Jalan Raya Boulevard, Kelapa Gading. Pelapornya adalah Koko, 38 tahun, kernet bus yang sebelumnya dibuang di jalan tol Pondok Gede, Bekasi.

Menurut pelapor, ketika ia sedang beristirahat di dalam bus, tiba-tiba muncul tiga lelaki yang menodongnya dengan pisau. Tanpa perlawanan, Koko membiarkan tiga kawanan garong ini mengikat mulut, kaki, dan tangannnya dengan lakban. Sedangkan sopirnya, Jaya Supena, tidak menyadari busnya hilang karena tidur di tepi jalan.

Dalam posisi tak berkutik, Koko terbawa kabur bersama busnya, hingga kemudian dilempar di tepi jalan dekat pintu tol Pondok Gede. Setelah rnembebaskan diri, Koko melapor ke perusahaan tempatnya bekerja, yang
kemudian diteruskan ke Polsek Metro Kelapa Gading.

Oleh Polsek Kelapa Gading, laporan itu diboyong ke Polda Metro Jaya. Dalam waktu singkat, puluhan polisi langsung disebar untuk menyisir sudut-sudut Jakarta yang biasa dijadikan parkiran kendaraan besar. Delapan jam setelah pencarian, mata salah satu intel polisi tertumbuk ke sebuah bengkel di Jalan Mabad, Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Ditempat itu, petugas menemukan satu bus jenis Mercedes- Benz bernomor polisi B-1672-ET warna hitam dengan strip kuning.

Ciri-ciri kendaraan ini jauh dari objek laporan, yakni bus pariwisata putih bernomor polisi B-7586-BW. Namun petugas curiga karena bus ini baru selesai dipermak. Setelah dilongok nomor rangka dan nomor mesinnya, ternyata cocok dengan bus yang hilang. Bus ini masuk pukul 12.30 dan selesai dirias pukul 20.30. Interior, kursi-kursi, dan televisi telah berganti rupa.
Dan tempat kejadian perkara, polisi langsung menyeret Totok, pemilik bengkel itu. Dan mulut Totok-lah nama pengordernya meluncur. Tak lain adalah Amin Sugini, yang ketika itu berada di rumahnya di Demak. Untuk memancing Sugiri, polisi menelepon dan memberitahu bahwa bus pesanannya sudah jadi dan siap dijemput.

Esoknya, Sugiri datang dan langsung ditangkap. Ia kedapatan membawa STNK, BPKB, buku kir, dan pelat nomor polisi K- 1421-BE yang semuanya palsu.

Komplotan ini bekerja cepat dan terpadu. Sugiri, yang mengontrol para pelaku dari JawaTengah, mempekerjakan Sunarto, Haryono, dan Eko Wiyono sebagai pemetik. Memoles wajah bus sehingga berpenampilan baru dilakukan Totok.

Setiap kali berhasil menjalankan aksi, para pemetik mendapat bayaran dari Sugiri Rp 7 juta per orang. Oleh Sugini, satu bus curian merek Mercedes-Benz biasa dijual Rp 300 juta, lengkap dengan BPKB dan STNK palsu.

Hmm,...Pendapatan yang menggiurkan ini rupanya yang memancing orang pintar ini jadi mau berbuat bodoh.



gatra
 
Back
Top