Pendapatan pengemis lebih gede dari gaji manager bank

robanhood

New member
wakwakwakwak enak banget ya jadi pengemis, pantes dilarang :)) :)) :)) :))


Dengan muka memelas mereka menyusuri jalan-jalan Jakarta yang berdebu. Menadahkan tangan meminta sedekah. Sebagian tampil dengan anggota tubuh tak lengkap, sebagian lagi membawa bayi mungil yang dekil dalam gendongan. Penampilan para pengemis itu mengundang iba. Selembar seribu atau dua ribuan dengan ikhlas direlakan para dermawan untuk mereka.

Benarkah para pengemis yang setiap hari lalu lalang itu hidup menderita? Ternyata tidak semua.

Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan. Dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta.

"Kalau yang segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan yang sangat sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang mengemis dengan membawa anaknya," ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya, Selasa (25/6).

Kemudian, lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar atau biasa saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu.

"Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka memelas," tuturnya.

Satu hari Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta per bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi Rp 12 juta lebih.

Maka silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran merdeka.com, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20 jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara Kepala Divisi Rp 20 juta.

Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu.

Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang.

"Saya kerja jadi teller di bank. Sudah lima tahun, paling bawa pulang Rp 4 juta. Kaget juga dengar pengemis bisa dapet belasan sampai Rp 30 juta," kata Rani, seorang pegawai bank pemerintah saat berbincang dengan merdeka.com.

Luar biasa memang. Gaji seorang manajer kalah oleh pengemis. Teller bank yang selalu tampil cantik dan modis, gajinya hanya sepertiga anak jalanan yang bermodal tampang memelas.

"Karena pendapatan yang terbilang fantastis itulah, para pengemis enggan beralih profesi. Cukup bermodal tampang memelas, tanpa skill apapun mereka bisa dapat uang banyak dengan mudah," kata Miftahul Huda.

Dia menambahkan maraknya pengemis dan gelandangan yang tersebar di Ibukota disinyalir sudah teroganisir. Diduga ada sindikat yang mengatur kelompok pengemis yang kerap mendrop mereka di suatu tempat untuk kemudian 'beroperasi' di wilayah yang telah ditentukan.

"Kita pernah menelusuri ke kampung halamannya. Dan memang nyatanya mereka punya rumah yang bisa dibilang lebih dari cukuplah di kampungnya itu. Itu fakta yang kita dapatkan," jelas Miftahul.

Untuk itu, Miftahul mengimbau kepada masyarakat yang ingin memberikan sumbangan menyalurkan ke tempat yang tepat.

"Dengan menyalurkan ke badan zakat yang resmi, akan disalurkan ke yang berhak menerimanya. Dan secara otomatis ini mengurangi pengemis, karena tidak ada yang mau memberi di jalan," tandasnya.
Sumber: Merdeka.com
 
Aku punya tetangga, tiap hari dia kerja ngemis pake baju yg kotor2 + dekil.
Bawa anak juga ato kalo enggak dia nyewa ke tetangga untuk anak yg lebih kecil,
Tapi dia punya rumah sendiri dan motor 2 buah, mana kalo dia lagi nggak ngemis dan berpenampilan biasa, emasnya dipake semua banyak banget, lagi,
Lebih banyak dari emas punya mamahku =x=;;;

Kenyataan seperti itu memang ada, aku sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri, tapi tentu saja itu takkan menghentikan niatku untuk bersedekah ^^;

Menurutku kalo kita ngasih pengemis uang ya seikhlasnya saja,
Tidak usah dipikirkan "Kalo2 dia punya emas lebih banyak dari kita" atau "Jangan2 dia orang kaya," segala...
Ngasih ya ngasih,
Mau dibuang ke selokan ato digimanain ya terserah yang dikasih,
Ambil pahala nya sajalah.. ^-^
 
ga nyata
jika penghasilan pengemis sebesar itu kenapa mereka tak juga memiliki rekening bank? dimana uang2 mereka yg katanya banyak itu d simpan?
 
Kemarin ditempatku heboh sekali, loh, ini...

TRIBUNJOGJA.COM, BANJARMASIN - Personel Polisi Pamong Praja (Pol PP) Pemko Banjarmasin, langsung tersentak. Sebagian di antaranya geleng-geleng kepala. Antara percaya dan tidak.

Mereka mengerubungi pasangan pengemis yang terkena razia gepeng (gelandangan dan pengemis), Muhammad Acin (53) dan Aisyah (54), di halaman parkir belakang Pemko Banjarmasin, Jumat (26/4/2013).

Saat memeriksa tas selempang Acin, petugas menemukan kantong keresek warna putih yang berisi tumpukan uang. Melihat itu, Acin langsung berteriak.

Dia meminta petugas tidak membuka kantong keresek berisi uang yang katanya kiriman dari saudaranya itu. Teriakan Acin justru membuat petugas penasaran. Petugas langsung membukanya.

Di dalam kantong keresek itu ternyata terdapat tumpukan uang Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu. Acin kembali berteriak. “Jangan itu, jangan...,” teriak dia. Lagi, teriakan itu tidak dipedulikan.

Di saat bersamaan, Aisyah juga berusaha mencegah petugas lain membuka tasnya. Pasalnya, di dalamnya terdapat perhiasan emas.

“Itu emas. Ada emas 75 gram. Saya selalu bawa ke mana-mana,” kata dia sembari berusaha mengambil tasnya dari tangan petugas.

Ketika ditanya, Acin yang ditangkap di perempatan Jalan S Parman, mengaku uang tersebut dikirim saudaranya dari Kuala Kurun, Kalteng, beberapa jam sebelum ada razia.

Uang itu diberikan agar Acin bersedia kembali ke Kalteng dan tidak mengemis lagi. “Ulun (saya) disuruh bulik (pulang), jangan minta sedekah, bikin malu,” ujar pria yang memakai tongkat penyanggah jika berjalan ini.

Acin mengatakan hanya pengemis biasa yang mendapatkan Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per hari. Mengemis merupakan pekerjaannya selama satu tahun terakhir. Selain untuk memenuhi biaya hidup bersama Aisyah di Banjarmasin, juga untuk membiayai sekolah anak di Kapuas, Kalteng.

Dia mengaku tidur di mana saja. Selain di emperan toko, biasa juga tidur di depan masjid. “Tadi malam (Kamis malam) guring (tidur) di depan Masjid Agung,” ujarnya.

Pernyataan Acin langsung diteriaki puluhan petugas. Pasalnya, mereka mengaku mendapat informasi Acin sering tidur di hotel dan menyewa rumah di belakang salah satu pusat perbelanjaan di Banjarmasin. Tapi Acin terus membantah.

Dalam razia di sepanjang Jalan Pangeran Antasari, Belitung, S Parman dan Hasan Basri, petugas menangkap 31 gepeng, lima anak jalanan, dan tiga pedagang yang berjualan mainan anak.

Kepala Satpol PP Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik yang memimpin penertiban mengatakan uang dan perhiasan itu akan disimpan di brankas Pol PP selama penyelidikan berjalan.

Sementara gepeng, anak jalanan dan pedagang yang terkena razia, dibawa ke tempat penampungan binaan Dinsoskesra.

Menurut Ichwan, pernyataan Acin dan Aisyah tak bisa langsung dipercaya. “Kami akan periksa lebih lanjut. Dari mana asal uang tersebut. Mereka kemungkinan berbohong. Katanya kiriman dari keluarga, tidak masuk akal,” tegasnya.

Sebagian dari mereka terkena razia adalah ‘pemain lama’. Salah satunya Gustini yang dikenal sebagai koordinator gepeng.

Namun, warga Gang Laila, Kelayan A ini mengatakan sebagai pengemis biasa. Dia mengaku mengemis agar bisa membantu suami membiayai satu putranya yang masih bersekolah. “Bapaknya (suami) bekerja di bangunan,” ujar dia.

Mila juga kembali tertangkap. Ketika ditanya, perempuan berusia 15 tahun itu mengaku kembali mengemis karena sudah berstatus janda. Usai menikah selama lima bulan delapan hari, Mila mengaku tidak diberi nafkah oleh suami. (dia)

Lagipula kita kan' tidak tahu, tidak harus cerita pada kita dia punya rekening apa enggak, kan, moja...
 
Aku punya tetangga, tiap hari dia kerja ngemis pake baju yg kotor2 + dekil.
Bawa anak juga ato kalo enggak dia nyewa ke tetangga untuk anak yg lebih kecil,
Tapi dia punya rumah sendiri dan motor 2 buah, mana kalo dia lagi nggak ngemis dan berpenampilan biasa, emasnya dipake semua banyak banget, lagi,
Lebih banyak dari emas punya mamahku =x=;;;

Kenyataan seperti itu memang ada, aku sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri, tapi tentu saja itu takkan menghentikan niatku untuk bersedekah ^^;

Menurutku kalo kita ngasih pengemis uang ya seikhlasnya saja,
Tidak usah dipikirkan "Kalo2 dia punya emas lebih banyak dari kita" atau "Jangan2 dia orang kaya," segala...
Ngasih ya ngasih,
Mau dibuang ke selokan ato digimanain ya terserah yang dikasih,
Ambil pahala nya sajalah.. ^-^
di rumah ku juga ada tuh, sepasang kakek nenek pengemis... sehari suami istri masing" mendapat hasil 200.000, mereka menukarkan uang receh hasil mengemis mereka ke warung langganan tia,
dan nenek kakek itu tinggal tepat di samping rumah tia, ngontrak, tiap malem bunyi krincingan uang receh lagi dihitung, pas nanya warung sebelah tiap hari sekitar 400.000 - 500.000 setor receh ke warung itu
wajar aja mereka ketagihan mengemis kan?
 
di rumah ku juga ada tuh, sepasang kakek nenek pengemis... sehari suami istri masing" mendapat hasil 200.000, mereka menukarkan uang receh hasil mengemis mereka ke warung langganan tia,
dan nenek kakek itu tinggal tepat di samping rumah tia, ngontrak, tiap malem bunyi krincingan uang receh lagi dihitung, pas nanya warung sebelah tiap hari sekitar 400.000 - 500.000 setor receh ke warung itu
wajar aja mereka ketagihan mengemis kan?

Enak, lah,
Tinggal minta... =w=;

berarti kita2 di sini banyak dermawan hehe

Semoga yang ngasih dikasih pahala yang banyak, Amiinnn ^^
 
Gak heran siiiiiiih, di tempat saia banyak pengemis kayaaaa hhhooohaahahiawhwaihaljeflkas

Aku punya tetangga, tiap hari dia kerja ngemis pake baju yg kotor2 + dekil.
Bawa anak juga ato kalo enggak dia nyewa ke tetangga untuk anak yg lebih kecil,
Tapi dia punya rumah sendiri dan motor 2 buah, mana kalo dia lagi nggak ngemis dan berpenampilan biasa, emasnya dipake semua banyak banget, lagi,
Lebih banyak dari emas punya mamahku =x=;;;

Kenyataan seperti itu memang ada, aku sudah melihatnya dengan mata kepala sendiri, tapi tentu saja itu takkan menghentikan niatku untuk bersedekah ^^;

Menurutku kalo kita ngasih pengemis uang ya seikhlasnya saja,
Tidak usah dipikirkan "Kalo2 dia punya emas lebih banyak dari kita" atau "Jangan2 dia orang kaya," segala...
Ngasih ya ngasih,
Mau dibuang ke selokan ato digimanain ya terserah yang dikasih,
Ambil pahala nya sajalah.. ^-^
kwowkow, emang nyata banget ya dai, sa juga udah liat pengemis yang kayak gitu. :))

sebelum tahu fakta ini, waktu masih SD misa suka ngasih-ngasih mereka, waktu dijembatan mitra sudirmampir kan dulu sepanjangan pengemis semua, jadi tiap jalan uang pun masuk ke wadah atau tangan mereka karena kasihan, tapi setelah tahu kenyataan rasanya agak kecewa (anak SD yang mengetahui kenyataan), mereka sebenarnya sehat walafiat, bisa mendapatkan kerja yang layak kalau mereka berusaha, berbohong dengan menyewa anak kecil yang digendong tanpa kasih sayang, fyuuhhh mengemis memang dilarang agama, semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka.

tapi emang bener kata dai, kalau bersedekah harus ikhlas... :D
 
Last edited:
daripada mengemis lbh baik bekerja jadi kuli bangunan. Pepatah: tangan diatas lbh baik daripada tangan dibawah.
 
Gak heran siiiiiiih, di tempat saia banyak pengemis kayaaaa hhhooohaahahiawhwaihaljeflkas


kwowkow, emang nyata banget ya dai, sa juga udah liat pengemis yang kayak gitu. :))

sebelum tahu fakta ini, waktu masih SD misa suka ngasih-ngasih mereka, waktu dijembatan mitra sudirmampir kan dulu sepanjangan pengemis semua, jadi tiap jalan uang pun masuk ke wadah atau tangan mereka karena kasihan, tapi setelah tahu kenyataan rasanya agak kecewa (anak SD yang mengetahui kenyataan), mereka sebenarnya sehat walafiat, bisa mendapatkan kerja yang layak kalau mereka berusaha, berbohong dengan menyewa anak kecil yang digendong tanpa kasih sayang, fyuuhhh mengemis memang dilarang agama, semoga Allah memberikan hidayah kepada mereka.

tapi emang bener kata dai, kalau bersedekah harus ikhlas... :D


Oh Iyah, jembatan sudimampir mitra, yah, wkwkwk
Dulu pernah ada kejadian disana mereka nya belagak pincang,
ehh ternyata usut punya usut pincangnya cuman akting, wtf nyakakakkakakak


Yush, selama masih bisa, banyak kerjaan lain yang jauh lebih baik ^^
 
Back
Top