Penderita Demam Berdarah di Solo Meningkat Tajam

kurdadia

New member
SOLO--MIOL: Jumlah penderita demam berdarah dengue di kota Solo meningkat tajam. Menurut laporan Puskesmas yang diterima Dinas Kesehatan Kota (DKK), hingga saat ini jumlah penderita penyakit ini telah mencapai 26 orang.

"Angka ini melebihi jumlah penderita sepanjang Januari yang hanya 20 orang," jelas Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan DKK Solo, Siti Wahyuningsih, di Solo, Rabu (21/2).

Hal ini, menurut Siti menunjukkan bahwa memasuki pekan ketiga Februari ini, penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aegipty ini kecenderungan meningkat secara signifikan.

Penyebabnya karena pengaruh cuaca yang sedang mengalami pancaroba. Tingginya curah hujan di kota Solo dalam dua pekan terakhir membuat sejumlah daerah rawan terjadi genangan air. Padahal, genangan air kotor ini merupakan tempat pavorit bagi berkembangnya jentik nyamuk penyebab demam berdarah ini.

"Karena itu, DKK tak bosan-bosannya mengingatkan masyarakat untuk memperhatikan kebersihan lingkungan. Terutama daerah-daerah yang selama ini memang rawan genangan, apalagi yang sudah berstatus endemis," katanya.

Jumlah daerah endemis demam berdarah di Solo terhitung cukup besar. Dari 51 kelurahan, 38 diantaranya berstatus daerah endemis. Antara lain Kelurahan Pucang Sawit, Kelurahan Nusukan, dan Kelurahan Semanggi.

Wilayah-wilayah tersebut berada di lokasi dengan tofografi rendah. Sehingga disaat hujan turun selalu terjadi genangan air. Dari pantauan di lapangan, jumlah penderita demam berdarah yang menjalani perawatan di rumah sakit juga menunjukkan peningkatan cukup siginifikan.

Di rumah sakit Brayat Minulyo tercatat tiga belas pasien. Sementara di Dr Moewardi, saat ini tercatat sebanyak sepuluh orang pasien.

"Sebagian besar penderita terdiri dari anak-anak. Bahkan ada yang datang sudah dalam kondisi Dengue Shock Syndrom (DSS)" kata Humas RSDM, Anggita.
 
Back
Top