satriaekamulya
New member
Tersangka penembakan mati terhadap tiga mahasiswa di North Carolina, Amerika Serikat, sempat mengalami perselisihan soal tempat parkir dengan salah satu korban.
Craig Stephen Hicks (46) dijerat dengan tiga tuduhan pembunuhan tingkat pertama dan ditahan tanpa uang jaminan, Rabu (12/feb).
Istrinya, Karen Hicks, mengatakan dia terkejut dengan berita soal insiden nahas tersebut dan yakin insiden itu tidak berhubungan dengan masalah agama.
"Kami menikah selama tujuh tahun dan itu adalah satu hal yang saya tidak ketahui tentangnya," kata Karen Hicks.
"Dia sering berjuang di laman Facebooknya bagi hak-hak banyak orang--bagi pernikahan sesama jenis, aborsi, ras. Saya tahu, itu hanya salah satu dari banyak hal yang saya ketahui tentangnya, bahwa setiap orang setara."
Pengacara Hicks, Rob Maitland, mengatakan kliennya memiliki "permasalahan yang sudah berjalan lama" yaitu soal lahan parkir, dan tidak ada hubungannya dengan keyakinan agama korban.
"Sayangnya, para korban ini berada pada waktu yang salah di tempat yang salah," kata Maitland.
"Investigasi awal kami mengindikasikan bahwa aksi (penembakan) itu dimotivasi oleh sengketa sesama tetangga yang terus terjadi soal parkir," demikian pernyataan Kepolisian Chapel Hill.
"Hicks bekerja sama dengan para penyelidik dan informasi lebih lanjut akan dirilis kemudian."
Awalnya, polisi menyelidiki apakah penembakan itu terkait dengan kejahatan kebencian karena ketiga korban adalah Muslim.
"Kami tidak memiliki informasi bahwa ini adalah kampanye yang mengincar warga Muslim di North Carolina," kata Jaksa North Carolina, Ripley Rand.
Dua korban--Deah Barakat (23), mahasiswa tingkat dua di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas North Carolina, dan Yusor Mohammad (21), calon mahasiswi kedokteran gigi--baru menikah.
Sementara adik perempuan Mohammad, Razan Mohammad Abu-Salha, adalah mahasiswi tingkat dua di North Carolina State University di Raleigh yang sedang mengunjungi kakaknya.
Insiden penembakan dilaporkan, Selasa (11/feb) setelah pukul 5 sore di Kondominium Finley Forest di Chapel Hill, timur Universitas North Carolina.
Farris Barakat, saudara laki-laki Deah Barakat, mengatakan awalnya Hicks telah mengkonfrontasi saudara laki-lakinya soal pertengkaran mengenai tempat parkir. Namun, dia mengatakan tidak pernah mendengar Hicks membuat pernyataan soal anti-Muslim.
Saat Farris Barakat mengunjungi saudara laki-lakinya, Hicks berteriak kepadanya dan mengatakan bahwa dia parkir di tempat yang salah.
Farris mengatakan, dia mencoba merespons dengan tenang karena tidak ingin membuat Hicks bertambah marah. Hal serupa, katanya, juga dilakukan saudara laki-lakinya yang memperlakukan Hicks dengan sopan.
Hicks pernah muncul di rumah Barakat dan Mohammad dengan membawa senjata di pinggangnya, dan Mohammad mengatakan dia takut terhadap Hicks, kata Farris Barakat.
sumber beritasatu.com