Penerapan teknologi augmented reality kian pesat, sehingga semakin menguatkan posisinya dalam mendominasi tren teknologi di tahun ini, dengan sederet nama besar seperti Microsoft, Amazon, Apple, Facebook, dan Google yang berkomitmen dalam penerapan dan pengembangannya. Di prediksi bahwa di tahun 2023, akan ada sekitar 2,5 milyar pengguna produk yang mendukung teknologi AR. Tahun 2019 diharapkan menjadi tahun yang mengawali majunya pertumbuhan industri AR ini. Berikut adalah 9 penerapan Augmented Reality yang terus mempengaruhi tren teknologi di masa depan.
1. AR Mobile Mencuri Perhatian dan Mengubah Pasar Teknologi
Setelah pernah membawa AR ke pengguna ponsel, Apple mengamankan kepemimpinan pasar AR-nya saat meluncurkan ARKit 2.0 di WWDC 2018. Dalam hal teknologi, kemajuan yang diperkenalkan menempatkan Mobile-AR di jalur yang sama dengan AR berbasis headset. Basis pengguna AR mobile di seluruh dunia terus berkembang sejak saat itu. Smartphone Android yang mendukung AR mengalami lonjakan dari 100 juta menjadi 250 juta pengguna dengan adopsi perangkat lunak berbasis ARCore di pasar. Sementara itu, ARKit memberikan AR ke 380 juta perangkat Apple pada akhir 2018. Produsen perangkat seluler besar mengantisipasi bahwa mereka akan mengalami peningkatan yang pesat dalam angka adopsi karena ponsel baru terus memasuki pasar.
2. Penerapan Augmented Reality Oleh Ritel Sebagai Pengalaman Belanja yang Baru
Setidaknya 100 juta pengguna diharapkan menggunakan aplikasi belanja yang mendukung AR pada tahun 2019, yang merupakan salah satu tren ritel terpanas tahun ini. Ledakan penggunaan AR di perangkat seluler berarti semakin mematangkan serta menguatkan teknologi AR di sektor ini. Pengembang, penjual, dan konsumen kini nyaman menggunakannya sebagai bagian dari pengalaman sehari-hari mereka. Laporan BRP menunjukkan bahwa 48% konsumen mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung berbelanja menggunakan aplikasi yang memberikan pengalaman AR. Sayangnya, saat ini hanya 15% penjual yang menggunakan AR. Hanya 32% dari penjual menyatakan mereka berencana untuk membuat aplikasi virtual atau AR selama tiga tahun ke depan. Beberapa perusahaan brand pakaian Amerika, seperti Uniqlo dan Lacoste telah menerapkan aplikasi showroom dan fitting-room yang menyediakan opsi “coba-sebelum-Anda-beli” dalam ruang AR. Teknologi kamera pintar yang memindai tag RFID juga menawarkan kemampuan untuk membawa pelanggan ke pengalaman berbelanja yang menarik. Pelanggan IKEA memiliki akses ke aplikasi IKEA Place yang memungkinkan mereka mengarahkan ponsel ke ruang dan melihat seperti apa produk-produk di rumah mereka.
3. AR Untuk Solusi Navigasi Dalam Ruangan
Orang-orang sudah sangat bergantung pada layanan peta baik dari Google dan Apple untuk berkeliling di luar, tetapi navigasi dalam ruangan tetap menjadi kasus penggunaan yang mengejutkan publik. Aplikasi AR untuk navigasi dalam ruangan dapat memberikan arahan di bandara, mal, rumah sakit, kampus, dan kantor. Bandara Gatwick London telah mengerahkan solusi smartphone sendiri yang menyediakan rute ke terminal dan gerbang berdasarkan nomor penerbangan pengguna. Pada bulan Februari 2019, Google memulai pengujian terbatas fitur navigasi AR di Google Maps. Pengguna cukup mengeluarkan ponsel mereka, mengarahkan kamera mereka dan melihat informasi tentang fitur-fitur sekitarnya secara nyata.
4. Penerapan Augmented Reality di Perusahaan
Kacamata pintar saat ini berada pada tahap pengembangan di mana akan dibutuhkan di masa depan. Militer, medis, dan perusahaan mulai membuktikan nilai menggabungkan AR dengan headset dan kacamata pintar. Ini dilihat dari minat perusahaan seperti DHL, Boeing, GE dan Volkswagen. Berdasarkan laporan Forrester, diperkirakan 14 juta pekerja Amerika akan menggunakan kacamata pintar dalam pekerjaan mereka pada tahun 2025. Perusahaan berencana untuk menggantikan proses pelatihan tradisional dengan pelatihan berbasis teknologi AR. Pekerja akan memiliki cara-cara baru untuk belajar tentang peraturan dan keselamatan kerja dengan pelatihan secara virtual dan mengidentifikasi masalah dengan cara yang praktis dan menarik
1. AR Mobile Mencuri Perhatian dan Mengubah Pasar Teknologi
Setelah pernah membawa AR ke pengguna ponsel, Apple mengamankan kepemimpinan pasar AR-nya saat meluncurkan ARKit 2.0 di WWDC 2018. Dalam hal teknologi, kemajuan yang diperkenalkan menempatkan Mobile-AR di jalur yang sama dengan AR berbasis headset. Basis pengguna AR mobile di seluruh dunia terus berkembang sejak saat itu. Smartphone Android yang mendukung AR mengalami lonjakan dari 100 juta menjadi 250 juta pengguna dengan adopsi perangkat lunak berbasis ARCore di pasar. Sementara itu, ARKit memberikan AR ke 380 juta perangkat Apple pada akhir 2018. Produsen perangkat seluler besar mengantisipasi bahwa mereka akan mengalami peningkatan yang pesat dalam angka adopsi karena ponsel baru terus memasuki pasar.
2. Penerapan Augmented Reality Oleh Ritel Sebagai Pengalaman Belanja yang Baru
Setidaknya 100 juta pengguna diharapkan menggunakan aplikasi belanja yang mendukung AR pada tahun 2019, yang merupakan salah satu tren ritel terpanas tahun ini. Ledakan penggunaan AR di perangkat seluler berarti semakin mematangkan serta menguatkan teknologi AR di sektor ini. Pengembang, penjual, dan konsumen kini nyaman menggunakannya sebagai bagian dari pengalaman sehari-hari mereka. Laporan BRP menunjukkan bahwa 48% konsumen mengatakan bahwa mereka akan lebih cenderung berbelanja menggunakan aplikasi yang memberikan pengalaman AR. Sayangnya, saat ini hanya 15% penjual yang menggunakan AR. Hanya 32% dari penjual menyatakan mereka berencana untuk membuat aplikasi virtual atau AR selama tiga tahun ke depan. Beberapa perusahaan brand pakaian Amerika, seperti Uniqlo dan Lacoste telah menerapkan aplikasi showroom dan fitting-room yang menyediakan opsi “coba-sebelum-Anda-beli” dalam ruang AR. Teknologi kamera pintar yang memindai tag RFID juga menawarkan kemampuan untuk membawa pelanggan ke pengalaman berbelanja yang menarik. Pelanggan IKEA memiliki akses ke aplikasi IKEA Place yang memungkinkan mereka mengarahkan ponsel ke ruang dan melihat seperti apa produk-produk di rumah mereka.
3. AR Untuk Solusi Navigasi Dalam Ruangan
Orang-orang sudah sangat bergantung pada layanan peta baik dari Google dan Apple untuk berkeliling di luar, tetapi navigasi dalam ruangan tetap menjadi kasus penggunaan yang mengejutkan publik. Aplikasi AR untuk navigasi dalam ruangan dapat memberikan arahan di bandara, mal, rumah sakit, kampus, dan kantor. Bandara Gatwick London telah mengerahkan solusi smartphone sendiri yang menyediakan rute ke terminal dan gerbang berdasarkan nomor penerbangan pengguna. Pada bulan Februari 2019, Google memulai pengujian terbatas fitur navigasi AR di Google Maps. Pengguna cukup mengeluarkan ponsel mereka, mengarahkan kamera mereka dan melihat informasi tentang fitur-fitur sekitarnya secara nyata.
4. Penerapan Augmented Reality di Perusahaan
Kacamata pintar saat ini berada pada tahap pengembangan di mana akan dibutuhkan di masa depan. Militer, medis, dan perusahaan mulai membuktikan nilai menggabungkan AR dengan headset dan kacamata pintar. Ini dilihat dari minat perusahaan seperti DHL, Boeing, GE dan Volkswagen. Berdasarkan laporan Forrester, diperkirakan 14 juta pekerja Amerika akan menggunakan kacamata pintar dalam pekerjaan mereka pada tahun 2025. Perusahaan berencana untuk menggantikan proses pelatihan tradisional dengan pelatihan berbasis teknologi AR. Pekerja akan memiliki cara-cara baru untuk belajar tentang peraturan dan keselamatan kerja dengan pelatihan secara virtual dan mengidentifikasi masalah dengan cara yang praktis dan menarik