Pengangguran di Spanyol Ancam stabilitas Ekonomi

imnanay

New member
Pengangguran di Spanyol Ancam stabilitas Ekonomi


MUNICH — Pengangguran di Spanyol terus meningkat. Statistik resmi Minggu lalu melaporkan bahwa tingkat pengangguran menjadi 21,3 persen, naik dari triwulan sebelumnya yang 20,3 persen.

Pada saat ini ada 5 juta rakyat Spanyol yang menganggur, terutama di daerah selatan seperti Andari Lucia, di mana tingkat pengangguran lebih besar dari 25 persen.

Meskipun masih merupakan perekonomian terbesar keempat Eropa, Spanyol menghadapi tantangan yang luar biasa dan mengalami stagnasi sejak krisis ekonomi dunia 2008, yang membawa perekonomian Spanyol ke titik rendah dan terancam krisis utang di Uni Eropa.

Sementara Jerman dan Perancis menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat dan telah bergerak melewati bencana ekonomi dua tahun lalu, Spanyol tampaknya tidak mampu untuk keluar dari siklus stagnan dan terus merosot ke bawah, menuju ke krisis utang.

Pekerja Spanyol yang tersisa, tampaknya dengan keamanan kerja yang rendah melihat rekan-rekan mereka dipecat di sana sini — secara aktif mencari pekerjaan ke luar negeri yang perekonomiannya stabil — terutama di ‘pasar panas’ Jerman. Hal ini terutama terlihat di kalangan tenaga teknis berkualifikasi tinggi, banyak di antaranya sudah berhasil mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik di Jerman di mana saat ini kekurangan tenaga teknis.

Hal ini terutama sulit bagi lulusan perguruan tinggi untuk mencari pekerjaan di Spanyol, karena mereka memiliki pengalaman kerja sedikit dan menghadapi persaingan dari pekerja berpengalaman yang menganggur.

“Sangat sulit untuk mencari pekerjaan di sini, terutama untuk jangka panjang,” jelas Silvia Dominguez, yang bekerja sebagai perawat siswa di Madrid. Dia memutuskan untuk belajar bahasa Jerman demi kesuksesan kariernya.

“Ekonomi Jerman jauh lebih baik,” ujar Silvia. “Saya lebih suka tinggal di Spanyol dengan keluarga saya dan teman-teman, tetapi tanpa bekerja itu tidak mungkin.”

Menurut kantor perekrutan Adecco, selama dua tahun terakhir 110.000 orang telah meninggalkan negara Eropa barat daya dan kebanyakan mereka adalah laki-laki pekerja berkualifikasi tinggi di bawah 35 tahun.

“Kualifikasi pendidikan kami memenuhi syarat untuk bekerja di negara manapun,” kata Ernesto, seorang mahasiswa senior. Dia mengatakan bahwa karena persaingan, upah telah turun banyak.

“Pergi ke Jerman merupakan prospek yang sangat menarik. Anda bisa melipatgandakan gaji Anda di sana,” tambahnya.

Tingkat pengangguran untuk orang dewasa muda di bawah 25 saat ini berada pada 40 persen – prosentase yang sangat tinggi - di Spanyol.

Selain pengangguran tinggi, harga konsumen juga meningkat tajam. Inflasi untuk produk konsumen naik menjadi 3,8 persen pada bulan April. Ini adalah sebagian dampak dari tingginya harga gas yang dipicu oleh konflik di Timur Tengah.

Pemerintah Spanyol berharap situasi akan membaik, dan akan ada lapangan pekerjaan baru di periode kedua 2011. Harapan ini sebagian didasarkan pada fakta bahwa pariwisata akan menarik jutaan orang Eropa ke resor pantai hangat Spanyol mulai Mei hingga Oktober.


Sumber : Epochtimes.co.id, Ilya Rzhevskiy / The Epoch Times / val



update : hingga enam hari terakhir para demonstran masih menggelar aksi demo tutup mulut sebagai aksi kekecewaan atas perekonomian yang terjadi di negara tersebut.
 
Back
Top