Pengembalian Kursi Banggar Atas Intruksi Presiden

hot

New member
Pengembalian Kursi Banggar Atas Intruksi Presiden

DPR.jpg


Pengembalian kursi impor seharga Rp 24 juta yang diperuntukkan ruang rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR atas intruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal tersebut dikatakan oleh Ketua DPR, Marzuki Alie kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (3/2/2012). Menurutnya, Presiden SBY telah mengintruksikan untuk menggunakan produk nasional dalam setiap lembaga negara.

"Itu atas intruksi presiden, dalam Inpres No 2 Tahun 2009 menyatakan agar lembaga negara menggunakan produk dalam negeri," kata Marzuki.

Untuk diketahui, dalam Inpres No 2 Tahun 2009 secara jelas menyatakan tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang berlaku efektif pada Maret 2009 dan diharapkan menjadi stimulus untuk meningkatkan aspek cinta produk dalam negeri.

Selain itu, Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR itu menyatakan bahwa, pengembalian kursi impor tersebut dalam rangka menyederhanakan dana renovasi ruang rapat Banggar DPR. "Itu untuk mengurangi kerugian," singkatnya.

Seperti diberitakan, kursi Banggar akhirnya diangkut tengah malam. Menurut salah satu pekerja yang enggan disebutkan namanya, kursi mewah itu rencananya akan diangkut ke kawasan Jalan Raya Parung, Bogor KM 42, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Jawa Barat.

"Diangkut ke Parung," katanya sembari menghitung kursi yang masuk di mobil boks, di Gedung DPR, Jakarta, jumat (3/2/2012). Nampaknya, perempuan ini adalah koordinator pengangkutan.
 
Last edited by a moderator:
"Itu atas intruksi presiden, dalam Inpres No 2 Tahun 2009 menyatakan agar lembaga negara menggunakan produk dalam negeri," kata Marzuki.

anggota Banggar ga pernah baca peraturan yaa
 
biasa bang moja...
lupa untuk meng amandemen, kalo ga bisa masuk dompet kan bisa di amandemen

eh tp inpres apa bisa ya di amandemen (patokan saya, UUD45 aja bisa di amandement)
 
Orang-orang yang terlibat di Banggar ini, hati nuraninya udah ga berfungsi kali ya...? Banyak anak sekolah yang duduk lesehan karena nggak punya kursi dan sarana prasarana yang memadai, mereka malah beli kursi aja mahal amat.... kacian de wong cilik.
 
Last edited by a moderator:
Pimpinan DPR Setujui Kursi Baru Banggar Rp 2 Juta

kursibanggar.jpg

Badan Kehormatan DPR merekomendasikan kisaran harga kursi baru ruang Banggar DPR antara Rp 1,5-2 juta per unit. Pimpinan DPR menyetujui usulan ini.

"Kalau pada kisaran Rp 1,5-2 juta ya bisa diterima lah," ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung kepada detikcom, Selasa (7/2/2012).

Menurut Pramono, kursi untuk anggota Banggar DPR memang harus nyaman. Karena sama dengan anggota DPR lainnya, menurut Pramono, anggota Banggar duduk di kursi kerjanya lebih dari 10 jam sekali rapat.

"Ya sebenarnya kursi yang paling penting tidak berlebihan dan bagi anggota sendiri perlu yang empuk karena untuk duduk 14 sampai 15 jam, jangan sampai menimbulkan rasa sakit," jelas Pramono.

Kursi impor ruang Banggar DPR dibongkar Kamis (2/2) malam lalu. Penggantinya, mebel lokal seharga Rp 2 juta per unit.

"Kursi lokal sudah banyak tinggal nanti dipilih saja spesifikasinya. Sekitar 1,5 sampai 2 juta," ujar Ketua Badan Kehormatan (BK) DPR, M Prakosa, kepada wartawan di Gedung Nusantara I DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2012).

Namun sejauh ini hanya kursi impor yang dibongkar dari ruang Banggar DPR. Karpet seharga Rp 980 juta yang diimpor dari Amerika tidak akan diganti. Karena mempertimbangkan faktor kerusakan jika karpet dicopot.

"Karpet juga kalau dibongkar akan nyita waktu dan keluar biaya lagi. Untuk ke depan untuk ruang DPR harus memenuhi 2 syarat, tidak mewah dan tidak impor," kata dia.

Selain karpet, 3 unit LCD besar yang ada di ruang Banggar seharga Rp 1,9 miliar juga tidak diganti. Demikian juga dengan sistem IT yang menghabiskan anggaran Rp 7,5 miliar.


Elvan Dany Sutrisno - detikNews
 
Namun sejauh ini hanya kursi impor yang dibongkar dari ruang Banggar DPR. Karpet seharga Rp 980 juta yang diimpor dari Amerika tidak akan diganti. Karena mempertimbangkan faktor kerusakan jika karpet dicopot.

"Karpet juga kalau dibongkar akan nyita waktu dan keluar biaya lagi. Untuk ke depan untuk ruang DPR harus memenuhi 2 syarat, tidak mewah dan tidak impor," kata dia.

Selain karpet, 3 unit LCD besar yang ada di ruang Banggar seharga Rp 1,9 miliar juga tidak diganti. Demikian juga dengan sistem IT yang menghabiskan anggaran Rp 7,5 miliar.

wah kalo gitu pergantian kursi hanya untuk mengelabui masyarakat nih...., sama juga bohong..
 
Back
Top