Bls: pengertian dewasa (manusia) ?
yup,saya setuju...
tapi saya rasa yang membedakannya hanya porsi yang kita gunakan.
seorang anak kecil lebih banyak menggunakan fantasi/daya khayalnya dari pada logikanya bukan begitu,Bjhe...??
cara berpikir seorang anak dan seorang remaja berbeda,cara berpikir seorang remaja dan dewasa muda berbeda,dan seterusnya.
lagipula ada hal2 lainyang mendukung cara berpikir seseorang diantaranya kemampuan intelektual,kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah,kemampuan belajar,kontrol emosi dan lain-lain yang tidak didapat secara begitu saja,tapi melewati tahapan2 yang secara alami juga kita lalui.
jadi kalimat yang den Bjhe tulis ini =>
Tidak ada yang namanya orang dewasa, orang kanak-kanak dan orang2 lainnya. . . saya rasa kurang tepat,yah...
he..he..he... mohon dikoreksi kalau salah,ya...
are you sure bung AST?
huehehehe. . .
banyak kok gambarannya yang terjadi bahwa
kedewasaan juga bisa didapat waktu muda.
menurut cara pandang gw yah (kita bahas satu-satu poin kedewasaan abang):
- lebih banyak menggunakan fantasi/daya khayalnya dari pada logikanya bukan begitu,Bjhe...??
jawabannya:
dalam kegiatan seperti apa? porsinya sama pas dengan seumuran kita sekarang ini. kalau gw rasa anak-anak juga berpikir secara logis dan tidak mengkhayal atau berfantasi ketika berhadapan dengan orang tuanya/orang lain. ambil contoh seperti ini, "suatu hari orang tua si anak pulang telat malam. Si anak masih tertidur. Ketika terdengar suara berisik di depan pintu rumah, si anak mendekati. Ia bertanya kepada ayah/ibunya (yang telat), 'kenapa telat? kakak belum membuatkan susu dan adek lapar' " dan banyak alasan lainnya yang membawa sebuah pertanyaan tersebut dari A ke B. Tidak pernah gw mendengar atau membayangkan (nginget waktu kecil dulu) kalau gw bisa tidur dengan tenang dan membayangkan orang tua gw sedang membasmi penjahat dengan kekuatan supernya atau gabung jadi power ranger
poin A si anak: orang tua telat pasti ada apa-apanya. Timbul rasa bertanya-tanya (misalnya tanpa kabar)
poin B si anak: mendapatkan jawaban/respon dari pertanyaannya dan dia mengangguk.
Bandingkan dengan seorang ABG yang berbicara dengan orang tuanya ketika salah, dengan seorang anak-anak biasa. Si ABG cendrung melindungi dirinya sendiri, sedangkan si anak mengatakan sejujurnya apa yang terjadi dan berusaha minta maaf. apakah si ABG kekanakan karena menggunakan daya imajinasinya untuk berkelit dan si anak kedewasaan karena ia hanya mengatakan sebab akibat suatu perkara dan tau apa yang harus dilakukan?
===============================================================================================
-cara berpikir seorang anak dan seorang remaja berbeda,cara berpikir seorang remaja dan dewasa muda berbeda,dan seterusnya.
jawabannya gw:
gak sama sekali. Kita masih menggunakan cara pikir umumnya yang terdapat diseluruh manusia yang ada. Kalau misalnya berbicara tentang pengetahuan tentu saja, senior yang paling banyak tahu.
===============================================================================================
-kemampuan intelektual,kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah,kemampuan belajar,kontrol emosi dan lain-lain yang tidak didapat secara begitu saja,tapi melewati tahapan2 yang secara alami juga kita lalui.
jawaban gw:
Itulah hidup. Pengalaman menjadikan kita banyak menceritakan hal yang baru saja kita lewati, Tapi tidak pernah membuktikan kalau dari sanalah kita dapat indikator kedewasaan. Seperti contoh gw yang pertama deh: siapa yang pandai mengarang cerita? Apakah ketika ada seseorang yang suka berbohong berarti dia kekanakan? Dan hampir seluruh anak sudah menjadi seseorang yang dewasa karena ia mampu berpikir secara logis dan mengolah perasaan-perasaan yang ada didalam dirinya menjadi sebuah pertanyaan yang membawa dari A ke B?
seperti pernyataan gw yang di kedua, berkaitan dengan yang ini juga. Dalam artian seperti ini, seluruh manusia diberkati oleh kemampuan yang sama semuanya semenjak ia mampu membangun sebuah hubungan dengan orang tuanya. Dan tahapan-tahapan yang ada tidak membuat seseorang dewasa (sesuai dengan pengertian dewasa yang diperbincangkan). Kemampuan intelektual sama, kemampuan analisa sama, kemampuan belajar yang sama, kontrol emosi dan lain-lainnya. Apakah seorang anak yang masuk playgroup lebih dewasa ketimbang yang tidak ikut? Apakah seorang anak yang menyatakan ia lapar tidak lebih dewasa dari seorang anak yang menceritakan bahwa ia sudah menghapal seluruh isi RPUL? Seorang anak dapat menganalisa bahwa orang tuanya sedang bertengkar dan ia segera melerainya karena mengetahui bahwa itu tidak baik. Sedangkan kakaknya yang telah mendapatkan berbagai pengalaman emosional dan membentuk kepribadian 'cuek' hanya diam saja. Apa itu bisa membuktikan bahwa ia tidak dewasa dan si anak dewasa?
================================================================================================
nah, untuk itu saya menekankan
segala macam bentuk pengetahuan digunakan untuk
bertahan hidup di dunia ini. Bukan sebagai
indikator kedewasaan (kedewasaan yang dalam artian diatas yang bung AST coba terangkan; ). Indikator kedewasaan bang AST sebenarnya sudah dimiliki kok sama semua orang di dunia ini. Saya menyangkal jika ada yang namanya
cara pikir yang lebih baik, kemampuan intelektual lebih baik, kemampuan menganalisa suatu persoalan atw masalah lebih baik, kemampuan belajar lebih baik, kontrol emosi lebih baik dan lain-lain. Karena, sudah banyak contohnya anak-anak yang lebih pintar semua poin diatas daripada orang tuanya sendiri.
apa itu berarti orang tuanya kekanakan dan anaknya kedewasaan? Tidak kan? berarti semua orang mampu menjadi hal yang sama, baik itu tua atau muda. Baik itu memberi saranan bijak 1x atau 50x, jika
diberi kesempatan yang sama. Itu berarti memang semua orang sudah memiliki cara pikir yang tetap, cara analisa tetap dan cara2 lainnya tanpa ada perubahan sama sekali. Bayangkan jika semua anak yang lahir langsung mendapat paket pengetahuan langsung, apa yang terjadi? Jadi, tidak adil jika indikator kedewasaan adalah hal-hal dari permainan-permainan yang ada di dunia ini. Tujuan pelajaran dan pembelajaran hanya
mengasah bukan
memperbaharui. Atau bisa disebut
memberi ruangan/memperlebar bukan
merubah sesuatu. Kalaupun ada suatu hal/pengetahuan/wawasan baru bagi seseorang, maka dia akan bertambah dan semakin banyak yang ia miliki. Keputusan untuk memakai atau tidak suatu pengetahuan untuk suatu problem, tidak berdampak sebagai cara pikir yang baru. Dan tidak dapat pula dikatakan seseorang berubah menjadi sesuatu yang berbeda ketika membuat keputusan berdasarkan
apa yang telah ia ketahui. Andai kata ada seorang anak yang juga telah mengetahuinya (pengetahuan yang sama), dan ia menganalisa juga dan mempertimbangkan dengan pengetahuan yang lainnya, lalu memutuskan hal yang sama pula, apa ia bisa dikatakan sama dewasanya dengan si anak?
hanya butuh kesempatan yang sama, itu aja.
Sedangkan yang biasanya saya dengar tentang
kekanakan dan
kedewasaan, itu seperti perbedaan
menuju perubahan dengan siklus:
kekanakan -> dewasa. Berarti sama seperti memberi jarak bagi seorang anak dengan orang tuanya dalam sebuah jajak pendapat. Inilah kadangkala alasannya orang tua jarang mendengarkan anaknya. Karena suatu
peremehan terhadap anak-anak yang kebanyakan orang berpikir memiliki,
cara pikir yang tidak dewasa.
makanya, menurut saya kedewasaan hanya faktor biologis. . .
======================================================================================================================