Kalina
Moderator
Hari membersihkan makam.
Satu tradisi yang berhubungan dengan fengshui yang selalu dipatuhi masyarakat Tionghua semenjak ribuan tahun yang lalu adalah, ketika tiba hari Chengbeng, semua orang wajib berziarah ke makam orang tuanya masing-masing dan membersihkan sekaligus memperbarui bangunan makam jika ada yang retak, atau sekedar manambah tanah gundukan punggung makam, karena jika tidak diperbaiki, fengshui makam yang rusak tersebut dapat memperngaruhi keberuntungan seluruh keturunannya.
Chengbeng biasanya jatuh pada tanggal 4, 5 atau 6 April setiap tahunnya. Tahun ini juga tidak terkecuali, jatuh pada 4 April 2004. Ada kabar yang beredar dalam masyarakat Tionghua, dan banyak yang mempercayai begitu saja, bahwa khusus untuk tahun ini, Chengbeng dimajukan menjadi bulan maret, alasannya adalah penanggalan imlek tahun ini adalah tahun kabisat, dimana bulan ke dua berulang dua kali.
Pernyataan ini seolah-olah mempunyai alasan yang kuat, padahal itu adalah teriakkan gagak yang menyesakkan. Harus diketahui, penanggalan imlek dan penanggalan Internasional selalu berbeda 1 atau 2 hari setiap bulannya, sehingga seperti lunar calendar lainnya, jumlah hari dalam satu tahun lebih sedikit, sehingga selalu maju satu bulan atau lebih dari solar calendar yang dipakai secara umum setiap tahunnya.
Tetapi itu tidak menjadi masalah bagi sistim kalender imlek, karena ia memiliki 24 hawa-ruas (Qi-jie), dimana setiap hawa dan ruas masing-masing menguasai waktu 15 hari, setiap bulan mempunyai satu hawa dan satu ruas, dengan kata lain, satu bulan adalah 30 hari, ini sama dengan jumlah hari pada kalender umum. Jika akumulasi selisih hari membuat hawa-ruas bergeser jauh dari bulan yang diwakilinya, maka terjadilah pengulangan pada bulan tersebut, dengan irama demikian, maka kalender imblek akan mengulang lima bulan setiap 7 tahun. Tahun 2004 pengulangan kebetulan terjadi pada bulan ke dua.
Chengbeng adalah nama ?ruas (jie)? yang mewakili berawalnya bulan ke tiga musim semi, sekalipun pada kalender imlek masih tanggal sekian bulan dua atau bahkan sudah masuk jauh ke bulan tiga. Karena hawa-ruas seirama dengan kalender umum, karena itu jatuhnya Chengbeng juga dapat di pastikan terjadi pada 5 April, atau satu hati sebelum atau sesudahnya. Jadi Chengbeng tidak bergantung pada kalender imlek, karerna itu, sekalipun terjadi pengulangan pada kelender imlek, itu tidak akan mempengaruhi jatuhnya tanggal Chengbeng. Hal ini sama dengan Lichun, yaitu awalnya musim semi atau biasanya disebut hari raya imlek yang selalu jatuh pada 5 Febuari atau satu hari sesudah atau sebelumnya, karena Lichun adalah nama ruas yang mewakili berawalnya musim semi.
Kebiasaan memperbaiki fengshui atau sekedar membersihkan makam telah ada sejak zaman kerajaan Zhou, lebih kurang 1.134 tahun sebelum masehi, saat itu adat kebiasaan seperti ini telah dilakukan dengan sangat ketat.
Seperti dikatakan di atas, Chengbeng adalah bulan terakhir musim semi, dimana udara murni dan cerah, suhu sudah mulai menghangat dan tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan suburnya, demikian juga serangga dan mikroorganisme juga mulai berkembang biak liar, jadi bulan ke tiga ini adalah bulan pancarobah menjelang masuknya musim panas, karena itu antisipasi untuk mencega serangan penyakit menular sudah harus mulai di lakukan. Karena itu penguasa pada saat itu meutuskan untuk menetapkan hari Chengbeng sebagai hari mengerakkan badan dan membersihkan kuburan. Konon pada hari Chengbeng orang harus melakukn pergerakkan menginjak rumput hijau, bahkan untuk orang yang sedang sakit sekalipun harus dipapah orang lain untuk melakukan kegiatan (olah raga) tersebut. Orang yang sehat harus memebersihkan makam orang tuannya dari rumput dan tumbuh-tumbuhan liar yang tumbuh di sana agar binatang-binatang kecil tidak bersarang di sana, jika gundukkan tanahnya telah turun, maka harus ditambah tanahnya. Nah kegiatan menyapu, mencabut rumput atau membersihkan kuburan ini secara turun temurun bertahan hingga kini.
Batu nisan pada makam harus selelu terpelihara baik, jika berubah warna karena lembab atau hal lainnya, dapat menginformasikan keadaan jasad yang berada di dalamnya, misalnya tidak terurai sempurna, liang lahatnya masuk air, ular atau semut bersarang di dalam, dan lainnya. Semua itu tentu akan mempengaruhi keberuntungan anak-anaknya. Jadi harus segera dibenahi dan dijaga dengan baik. Jadi Chengbeng itu bukan bulan setan seperti yang ditakutkan orang secara umum, juga tidak perlu dimaju atau dimundurkan.
Masih ada beberapa hal yang berhubungan dengan asal-usul hari Chengbeng, misalnya tradisi tanpa api dan lainnya, namun itu tidak saya angkat karena memang tidak berhubungan langsung dengan fengshui.
Satu tradisi yang berhubungan dengan fengshui yang selalu dipatuhi masyarakat Tionghua semenjak ribuan tahun yang lalu adalah, ketika tiba hari Chengbeng, semua orang wajib berziarah ke makam orang tuanya masing-masing dan membersihkan sekaligus memperbarui bangunan makam jika ada yang retak, atau sekedar manambah tanah gundukan punggung makam, karena jika tidak diperbaiki, fengshui makam yang rusak tersebut dapat memperngaruhi keberuntungan seluruh keturunannya.
Chengbeng biasanya jatuh pada tanggal 4, 5 atau 6 April setiap tahunnya. Tahun ini juga tidak terkecuali, jatuh pada 4 April 2004. Ada kabar yang beredar dalam masyarakat Tionghua, dan banyak yang mempercayai begitu saja, bahwa khusus untuk tahun ini, Chengbeng dimajukan menjadi bulan maret, alasannya adalah penanggalan imlek tahun ini adalah tahun kabisat, dimana bulan ke dua berulang dua kali.
Pernyataan ini seolah-olah mempunyai alasan yang kuat, padahal itu adalah teriakkan gagak yang menyesakkan. Harus diketahui, penanggalan imlek dan penanggalan Internasional selalu berbeda 1 atau 2 hari setiap bulannya, sehingga seperti lunar calendar lainnya, jumlah hari dalam satu tahun lebih sedikit, sehingga selalu maju satu bulan atau lebih dari solar calendar yang dipakai secara umum setiap tahunnya.
Tetapi itu tidak menjadi masalah bagi sistim kalender imlek, karena ia memiliki 24 hawa-ruas (Qi-jie), dimana setiap hawa dan ruas masing-masing menguasai waktu 15 hari, setiap bulan mempunyai satu hawa dan satu ruas, dengan kata lain, satu bulan adalah 30 hari, ini sama dengan jumlah hari pada kalender umum. Jika akumulasi selisih hari membuat hawa-ruas bergeser jauh dari bulan yang diwakilinya, maka terjadilah pengulangan pada bulan tersebut, dengan irama demikian, maka kalender imblek akan mengulang lima bulan setiap 7 tahun. Tahun 2004 pengulangan kebetulan terjadi pada bulan ke dua.
Chengbeng adalah nama ?ruas (jie)? yang mewakili berawalnya bulan ke tiga musim semi, sekalipun pada kalender imlek masih tanggal sekian bulan dua atau bahkan sudah masuk jauh ke bulan tiga. Karena hawa-ruas seirama dengan kalender umum, karena itu jatuhnya Chengbeng juga dapat di pastikan terjadi pada 5 April, atau satu hati sebelum atau sesudahnya. Jadi Chengbeng tidak bergantung pada kalender imlek, karerna itu, sekalipun terjadi pengulangan pada kelender imlek, itu tidak akan mempengaruhi jatuhnya tanggal Chengbeng. Hal ini sama dengan Lichun, yaitu awalnya musim semi atau biasanya disebut hari raya imlek yang selalu jatuh pada 5 Febuari atau satu hari sesudah atau sebelumnya, karena Lichun adalah nama ruas yang mewakili berawalnya musim semi.
Kebiasaan memperbaiki fengshui atau sekedar membersihkan makam telah ada sejak zaman kerajaan Zhou, lebih kurang 1.134 tahun sebelum masehi, saat itu adat kebiasaan seperti ini telah dilakukan dengan sangat ketat.
Seperti dikatakan di atas, Chengbeng adalah bulan terakhir musim semi, dimana udara murni dan cerah, suhu sudah mulai menghangat dan tumbuh-tumbuhan tumbuh dengan suburnya, demikian juga serangga dan mikroorganisme juga mulai berkembang biak liar, jadi bulan ke tiga ini adalah bulan pancarobah menjelang masuknya musim panas, karena itu antisipasi untuk mencega serangan penyakit menular sudah harus mulai di lakukan. Karena itu penguasa pada saat itu meutuskan untuk menetapkan hari Chengbeng sebagai hari mengerakkan badan dan membersihkan kuburan. Konon pada hari Chengbeng orang harus melakukn pergerakkan menginjak rumput hijau, bahkan untuk orang yang sedang sakit sekalipun harus dipapah orang lain untuk melakukan kegiatan (olah raga) tersebut. Orang yang sehat harus memebersihkan makam orang tuannya dari rumput dan tumbuh-tumbuhan liar yang tumbuh di sana agar binatang-binatang kecil tidak bersarang di sana, jika gundukkan tanahnya telah turun, maka harus ditambah tanahnya. Nah kegiatan menyapu, mencabut rumput atau membersihkan kuburan ini secara turun temurun bertahan hingga kini.
Batu nisan pada makam harus selelu terpelihara baik, jika berubah warna karena lembab atau hal lainnya, dapat menginformasikan keadaan jasad yang berada di dalamnya, misalnya tidak terurai sempurna, liang lahatnya masuk air, ular atau semut bersarang di dalam, dan lainnya. Semua itu tentu akan mempengaruhi keberuntungan anak-anaknya. Jadi harus segera dibenahi dan dijaga dengan baik. Jadi Chengbeng itu bukan bulan setan seperti yang ditakutkan orang secara umum, juga tidak perlu dimaju atau dimundurkan.
Masih ada beberapa hal yang berhubungan dengan asal-usul hari Chengbeng, misalnya tradisi tanpa api dan lainnya, namun itu tidak saya angkat karena memang tidak berhubungan langsung dengan fengshui.