Pengerukan 13 Sungai Ditarget Mei

uRaN

New member
Pengerukan 13 Sungai Ditarget Mei




JAKARTA (SINDO) - Pengerukan 13 sungai di wilayah DKI Jakarta melalui dana pinjaman Bank Dunia ditargetkan terlaksana Mei mendatang. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengultimatum Bank Dunia untuk segera merealisasikan program Jakarta Emergency Dredging Initiatives (JEDI) tersebut,

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, kedua pihak pada dasarnya setuju untuk menjalankan proyek ini, tapi terkendala kerangka kebijakan permukiman warga. Untuk menjalankan proyek senilai Rpl,5 triliun tersebut, Bank Dunia meminta Pemprov DKI membuat resettlement policy framework (RPF) atau kerangka kebijakan pemukiman kembali.

Namun, penyusunan RPF tersebut ternyata membutuhkan waktu. Kendala utamanya masalah redaksional kata antara bahasa Indonesia dan lnggris. Pempnov DKI pun tidak ingin masalah bahasa ini menjadi kendala.

“Karena formulasi awal RPF dalam bahasa Indonesia. Sekarang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Untuk ini, saya minta Bino Hukum DIG bekerja sama dengan pengacara pihak Bank Dunia untuk menyelesaikan masalah redaksional kata-kata itu,”kata Fauzi 30/1/200 kemarin.

Sementara itu ,Communication Specialist The World Bank Abdul Rabman Rasyid menilai RPF merupakan dokumen yang sangat penting bagi Bank Dunia. Lembaga internasional ini sangat memperhatikan dampak sosial dan psikologis yang ditimbulkan dalam pelaksanaan penertiban rumah di bantaran.

“Jangan hanya gara-gara satu kata saja, bisa terjadi masalah hukum. Ini sangat sensitif sekali,” ungkap Abdul Rahman Rasyid. (tedyachmad/Sindo)
 
Back
Top