neo
New member
PENGOBATAN DENGAN TUMPANGAN TANGAN
dr. Yuda Turana
Teknik pengobatan dengan tumpangan tangan ( The laying on hands/ faith healing/ therapeutic touch/ hands on spiritual healing) bukanlah suatu metode untuk kesembuhan sendiri . Namun karena teknik ini banyak dilakukan oleh para praktisi penyembuh alternatif secara efektif dalam mengurangi rasa nyeri maka pada bab ini akan dibahas sedikit mengenai rasionalisasi dan fakta ilmiah mengenai pengobatan dengan tumpangan tangan ini.
Saat proses pengobatan dilakukan, penyembuh menumpangkan tangan di bagian tubuh yang dirasa perlu untuk kesembuhan pasien. Tangan penyembuh tersebut tidak menyentuh pasien. Biasanya diletakkan beberapa sentimeter di atas permukaan tubuh. Penyembuh kemudian memfokuskan perhatian pada proses kesembuhan seperti ?pembersihan? daerah yang dianggap sakit, pemberian warna, pemberian energi, dan berbagai visualisasi kesembuhan.
Mekanisme penyembuhan dengan metode ini masih belum jelas. Namun beberapa penelitian ilmiah yang mendukung efektifitas kesembuhan terapi tumpangan tangan sudah dilakukan. Beberapa diantaranya saya ungkapkan pada uraian berikut:
Salah satu penelitian terkenal mengenai penyembuhan tumpangan tangan ini adalah penelitian Dr. Bernard Gard dari universitas McGill di Montreal. Dr Gard melihat adanya potensi penyembuhan dengan metode ini, lepas dari faktor kepercayaan pasien terhadap penyembuh ( faktor sugesti ). Dr. Gard menduga bahwa selain faktor sugesti atau efek plasebo , ada faktor psychoenergetic yang bekerja, namun kedua faktor tersebut sukar dilihat dan dipisahkan . Untuk melihat adanya efektifitas kesembuhan dengan metode ini, lepas dari faktor sugesti, maka Dr. Gard melakukan penelitiannya pada objek bukan manusia , yaitu pada hewan .
Dr. Gard memilih tikus sebagai hewan percobaan dan penyakit gondok ( thyroid goiters ) sebagai model penyakit , yang nantinya dapat dipengaruhi oleh energi dari penyembuh. Alasan pemilihan penyakit gondok sebagai model, karena sebelumnya Dr. Gard melihat adanya fakta kesembuhan penyakit ini dengan metode tumpangan tangan. Pada saat penelitian dilakukan , Dr, Gard bekerjasama dengan seorang praktisi tumpangan tangan yang bernama : Oscar Estebany, seorang berkebangsaan Hongaria, yang mempunyai reputasi sebagai penyembuh dengan tumpangan tangan.
Tikus percobaan ini diperlakukan menuju pada keadaan penyakit gondok dengan diberikan diet ?goitrogenic? yaitu diet yang terdiri dari makanan defisiensi yodium ( yodium merupakan nutrisi penting untuk fungsi kelenjar tiroid ). Tikus ini juga diberikan thiourasil ( obat yang memblok hormon thyroid ). Kombinasi dari makanan defisiensi yodium dan thiourasil ini lebih dari cukup untuk membuat kondisi penyakit gondok dari tikus percobaan. Tikus percobaan ini dibagi menjadi dua kelompok ; kelompok uji yang diberikan terapi tumpangan tangan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari. Pada akhir penelitian seluruh tikus diperiksa untuk melihat jumlah tikus yang mengalami pembesaran kelenjar gondok. Hasil penelitian didapatkan bahwa tikus pada kelompok uji secara bermakna mempunyai pertumbuhan kelenjar gondok yang lebih lambat dibandingkan kelompok kontrol. Dari penelitian ini Dr. Grad menyimpulkan adanya efek energi dari tumpangan tangan dalam menghambat perkembangan dari penyakit gondok.
Pada penelitian Dr. Grad yang lain maupun penelitian Dr. Remi Cadoret di universitas Manitoba, dengan menggunakan kelompok tikus yang lebih besar ( 300 ekor ) didapatkan bahwa terapi tumpangan tangan dapat mempercepat penyembuhan luka pada tikus. Percobaan-percobaan ini menunjukkan bahwa kesembuhan dari tikus-tikus ini di luar dari faktor plasebo/ kepercayaan terhadap penyembuh/ sugesti.
Fakta ? fakta ilmiah lain mengenai efek terapi tumpangan tangan ini adalah :
1.Penelitian Dr. Smith menunjukkan bahwa terapi tumpangan tangan dapat meningkatkan reaksi enzim setiap waktu. Semakin lama tumpangan tangan ini diberikan semakin cepat reaksi enzim yang terjadi. Efek ini sama dengan bila enzim diberikan medan magnet intensitas tinggi !.
2. Penelitian Milles menunjukkan bahwa hasil pengukuran tegangan permukaan air(dengan menggunakan alat J Du Nouy- type Tensiometer ) menurun pada pemaparan dengan medan magnet dan hasil yang sama ditunjukkan oleh pemaparan dengan terapi tumpangan tangan.
Dari fakta-fakta ilmiah tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa terapi tumpangan tangan ini memberikan efek positif terhadap penyembuhan penyakit sehingga dapat dijadikan salah satu pelengkap sebagai metode untuk mengurangi rasa nyeri.
dr. Yuda Turana
Teknik pengobatan dengan tumpangan tangan ( The laying on hands/ faith healing/ therapeutic touch/ hands on spiritual healing) bukanlah suatu metode untuk kesembuhan sendiri . Namun karena teknik ini banyak dilakukan oleh para praktisi penyembuh alternatif secara efektif dalam mengurangi rasa nyeri maka pada bab ini akan dibahas sedikit mengenai rasionalisasi dan fakta ilmiah mengenai pengobatan dengan tumpangan tangan ini.
Saat proses pengobatan dilakukan, penyembuh menumpangkan tangan di bagian tubuh yang dirasa perlu untuk kesembuhan pasien. Tangan penyembuh tersebut tidak menyentuh pasien. Biasanya diletakkan beberapa sentimeter di atas permukaan tubuh. Penyembuh kemudian memfokuskan perhatian pada proses kesembuhan seperti ?pembersihan? daerah yang dianggap sakit, pemberian warna, pemberian energi, dan berbagai visualisasi kesembuhan.
Mekanisme penyembuhan dengan metode ini masih belum jelas. Namun beberapa penelitian ilmiah yang mendukung efektifitas kesembuhan terapi tumpangan tangan sudah dilakukan. Beberapa diantaranya saya ungkapkan pada uraian berikut:
Salah satu penelitian terkenal mengenai penyembuhan tumpangan tangan ini adalah penelitian Dr. Bernard Gard dari universitas McGill di Montreal. Dr Gard melihat adanya potensi penyembuhan dengan metode ini, lepas dari faktor kepercayaan pasien terhadap penyembuh ( faktor sugesti ). Dr. Gard menduga bahwa selain faktor sugesti atau efek plasebo , ada faktor psychoenergetic yang bekerja, namun kedua faktor tersebut sukar dilihat dan dipisahkan . Untuk melihat adanya efektifitas kesembuhan dengan metode ini, lepas dari faktor sugesti, maka Dr. Gard melakukan penelitiannya pada objek bukan manusia , yaitu pada hewan .
Dr. Gard memilih tikus sebagai hewan percobaan dan penyakit gondok ( thyroid goiters ) sebagai model penyakit , yang nantinya dapat dipengaruhi oleh energi dari penyembuh. Alasan pemilihan penyakit gondok sebagai model, karena sebelumnya Dr. Gard melihat adanya fakta kesembuhan penyakit ini dengan metode tumpangan tangan. Pada saat penelitian dilakukan , Dr, Gard bekerjasama dengan seorang praktisi tumpangan tangan yang bernama : Oscar Estebany, seorang berkebangsaan Hongaria, yang mempunyai reputasi sebagai penyembuh dengan tumpangan tangan.
Tikus percobaan ini diperlakukan menuju pada keadaan penyakit gondok dengan diberikan diet ?goitrogenic? yaitu diet yang terdiri dari makanan defisiensi yodium ( yodium merupakan nutrisi penting untuk fungsi kelenjar tiroid ). Tikus ini juga diberikan thiourasil ( obat yang memblok hormon thyroid ). Kombinasi dari makanan defisiensi yodium dan thiourasil ini lebih dari cukup untuk membuat kondisi penyakit gondok dari tikus percobaan. Tikus percobaan ini dibagi menjadi dua kelompok ; kelompok uji yang diberikan terapi tumpangan tangan dan kelompok kontrol yang tidak diberikan terapi. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari. Pada akhir penelitian seluruh tikus diperiksa untuk melihat jumlah tikus yang mengalami pembesaran kelenjar gondok. Hasil penelitian didapatkan bahwa tikus pada kelompok uji secara bermakna mempunyai pertumbuhan kelenjar gondok yang lebih lambat dibandingkan kelompok kontrol. Dari penelitian ini Dr. Grad menyimpulkan adanya efek energi dari tumpangan tangan dalam menghambat perkembangan dari penyakit gondok.
Pada penelitian Dr. Grad yang lain maupun penelitian Dr. Remi Cadoret di universitas Manitoba, dengan menggunakan kelompok tikus yang lebih besar ( 300 ekor ) didapatkan bahwa terapi tumpangan tangan dapat mempercepat penyembuhan luka pada tikus. Percobaan-percobaan ini menunjukkan bahwa kesembuhan dari tikus-tikus ini di luar dari faktor plasebo/ kepercayaan terhadap penyembuh/ sugesti.
Fakta ? fakta ilmiah lain mengenai efek terapi tumpangan tangan ini adalah :
1.Penelitian Dr. Smith menunjukkan bahwa terapi tumpangan tangan dapat meningkatkan reaksi enzim setiap waktu. Semakin lama tumpangan tangan ini diberikan semakin cepat reaksi enzim yang terjadi. Efek ini sama dengan bila enzim diberikan medan magnet intensitas tinggi !.
2. Penelitian Milles menunjukkan bahwa hasil pengukuran tegangan permukaan air(dengan menggunakan alat J Du Nouy- type Tensiometer ) menurun pada pemaparan dengan medan magnet dan hasil yang sama ditunjukkan oleh pemaparan dengan terapi tumpangan tangan.
Dari fakta-fakta ilmiah tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa terapi tumpangan tangan ini memberikan efek positif terhadap penyembuhan penyakit sehingga dapat dijadikan salah satu pelengkap sebagai metode untuk mengurangi rasa nyeri.