spirit
Mod
Wacana pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP) menandakan program Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) belum menemukan program esensial. Wacana itu dinilai tidak perlu direalisasikan.
“Mendagri belum memeliki esensial. Enggak wow gitu kalau hanya kosongkan kolom di KTP,” ucap pakar komunikasi politik Universitas Paramadina, Hendro Satrio saat berbincang dengan Okezone, di Jakarta, Sabtu (8/11/2014).
Padahal, Hendri melanjutkan masih banyak program-progam Kemendagri ditunggu oleh rakyat yang lebih urgent ketimbang rencana mengosongkan kolom agama di KTP.
“Apa manfaatnya dan pengaruhnya. Padahal masih banyak lho program-program yang lebih esensi di Kemendagri,” tutupnya.
Sebelumnya, rencana pengosongan kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP) menuai protes dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kalangan politisi juga menolaknya, seperti politisi PKS, Fahri Hamzah.
Wakil Ketua DPR itu mengatakan, agama yang tertera dalam KTP merupakan bagian dari identitas yang tidak bisa dihilangkan.