enjangmultiguna
New member
PBB dan organisasi-organisasi mitranya mendistribusikan makanan untuk lebih dari 55 ribu pengungsi Libya yang melarikan diri ke Tunisia. Puluhan ribu makanan tersebut dibagikan guna memenuhi kebutuhan para pengungsi untuk sahur dan buka puasa selama bulan Ramadhan.
Organisasi-organisasi mitra PBB yang turut ambil bagian dalam amal tersebut ada lab Tunisian Red Crescent, the United Arab Emirates Red Crescent, Islamic Relief, Al ‘lbwoon, Sen at’s Islamique france, Secours Populaire Francais, Wafa Relief, dan
the Libyan Relief Committee.
Seperti dilansir All Africa, koordinator darurat senior United Nations High Commissioner for Reffugees (UNHCR) untuk wilayah bagian selatan Tunisia Nasir Abel Hernandez mengatakan, operasi pendistribusian logistik sangat lancar berkat kerja sama semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah.
Beberapa staf dan UNHCR serta 400 organisasi lokal dan internasional lainnya, termasuk Program Pangan Dunia (WFP), telah membantu membungkus, membawa, serta mendistribusikan makanan di lebih dari 34 titik distribusi di wilayah selatan Tunisia tersebut. Makanan ini,khususnya untuk memenuhi kebutuhan para warga yang melaksanakan puasa.
Sebagian besar para pengungsi Libya tersebut senang menerima makanan tersebut karena mereka relatif tidak memiliki banyak persediaan. “Sumbangan ini akan sangat membantu dalam mengurangi pengeluaran keluarga selama Ramadhan,” kata Ali, pria berusia 72 tahun yang sedang mengantri paket makanan di pusat pendistribusian UNHCR di AlKbayr,Tataouine.
Ali mengatakan, Ramadhan sangat penting baginya dan keluarganya. “Ramadhan adalah kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga,” kata Ali.
Ia mengaku, mengungsi ke Tunisia pada April lalu dengan sejumlah anggota keluarganya.
Tunisia sebenarnya merupakan negara yang nyaman, “Akan tetapi, saat
in kami tidak bisa merasakan Tunisia sebagai rumah sendiri karena saudara-saudara kami berpencar-pencar,”katanya.
Para pengungsi tersebut mendapatkan 15 jenis bahan makanan di bulan Ramadhan ini, di antaranya beras, pasta, couscous, minyak, pasta tomat, tuna, dan gula.
Saat ini, UNHCR terus membagikan bahan-bahan kebutuhan pokok tersebut di lima provinsi di sebelah selatan Tunisia dimana puluhan ribu warga Libya yang tinggal di kamp atau hidup dengan keluarga yang menampung mereka.
Sebanyak lebih dan setengah juta orang Libya melarikan diri ke Tunisia sejak meletusnya pertempuran antara gerakan prodemokrasi dan rezim yang telah berkuasa selama empat dekade, Muammar al-Qadhafi, Februari lalu.Mereka terdiri atas pekerja migran, pengungsi, serta para pencari suaka.
• ed: Khoirul azwar
Organisasi-organisasi mitra PBB yang turut ambil bagian dalam amal tersebut ada lab Tunisian Red Crescent, the United Arab Emirates Red Crescent, Islamic Relief, Al ‘lbwoon, Sen at’s Islamique france, Secours Populaire Francais, Wafa Relief, dan
the Libyan Relief Committee.
Seperti dilansir All Africa, koordinator darurat senior United Nations High Commissioner for Reffugees (UNHCR) untuk wilayah bagian selatan Tunisia Nasir Abel Hernandez mengatakan, operasi pendistribusian logistik sangat lancar berkat kerja sama semua pihak yang terlibat, termasuk pemerintah.
Beberapa staf dan UNHCR serta 400 organisasi lokal dan internasional lainnya, termasuk Program Pangan Dunia (WFP), telah membantu membungkus, membawa, serta mendistribusikan makanan di lebih dari 34 titik distribusi di wilayah selatan Tunisia tersebut. Makanan ini,khususnya untuk memenuhi kebutuhan para warga yang melaksanakan puasa.
Sebagian besar para pengungsi Libya tersebut senang menerima makanan tersebut karena mereka relatif tidak memiliki banyak persediaan. “Sumbangan ini akan sangat membantu dalam mengurangi pengeluaran keluarga selama Ramadhan,” kata Ali, pria berusia 72 tahun yang sedang mengantri paket makanan di pusat pendistribusian UNHCR di AlKbayr,Tataouine.
Ali mengatakan, Ramadhan sangat penting baginya dan keluarganya. “Ramadhan adalah kesempatan untuk berkumpul bersama keluarga,” kata Ali.
Ia mengaku, mengungsi ke Tunisia pada April lalu dengan sejumlah anggota keluarganya.
Tunisia sebenarnya merupakan negara yang nyaman, “Akan tetapi, saat
in kami tidak bisa merasakan Tunisia sebagai rumah sendiri karena saudara-saudara kami berpencar-pencar,”katanya.
Para pengungsi tersebut mendapatkan 15 jenis bahan makanan di bulan Ramadhan ini, di antaranya beras, pasta, couscous, minyak, pasta tomat, tuna, dan gula.
Saat ini, UNHCR terus membagikan bahan-bahan kebutuhan pokok tersebut di lima provinsi di sebelah selatan Tunisia dimana puluhan ribu warga Libya yang tinggal di kamp atau hidup dengan keluarga yang menampung mereka.
Sebanyak lebih dan setengah juta orang Libya melarikan diri ke Tunisia sejak meletusnya pertempuran antara gerakan prodemokrasi dan rezim yang telah berkuasa selama empat dekade, Muammar al-Qadhafi, Februari lalu.Mereka terdiri atas pekerja migran, pengungsi, serta para pencari suaka.
• ed: Khoirul azwar