gusrus
New member
VIVAnews – Pengelola Taman Margasatwa Ragunan memperketat penggunaan sampah plastik yang tidak mudah didaur ulang, khususnya sterofoam sebagai wadah penyimpanan makanan yang dibawa oleh para pengunjung.
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Bambang Wahyudi mengatakan pengetatan dilakukan karena bahan sterofoam terbukti tidak ramah terhadap lingkungan, yakni sangat sulit didaur ulang.
Kemudian dari segi kesehatan, bahan sterofoam juga dapat menjadi sebab tumbuhnya kanker. “Itu dua alasan penting kenapa sterofoam dihindari,” kata Bambang kepada VIVAnews, Senin 1 Maret 2010,
Bambang menambahkan sosialisasi terhadap larangan membawa wadah penyimpanan makanan dari bahan sterofoam ke Taman Margasatwa Ragunan sudah dimulai akhir Desember 2009. Pada waktu itu, sasarannya ialah rombongan murid sekolah.
Sosialisasi terus dilaksanakan hingga sekarang. Hasilnya, kata Bambang, sungguh membanggakan. Kendati masih ada pengunjung yang membawa tempat penyimpanan makanan berbahan sterofoam, kenyataannya sedikit demi sedikit jumlahnya berkurang.
Nah, bagi siapa saja yang belum tahu adanya sosialisasi ini dan mereka membawa masuk bahan sterofoam, maka petugas Taman Margasatwa Ragunan akan memberi teguran lisan. Setelah itu, tempat penyimpanan makanan tidak ramah lingkungan itu tidak boleh dibuang di area Ragunan.
“Kami akan meminta mereka membawa kembali bahan sterofoam dan membuang di luar Ragunan,” kata Bambang. “Sebab, nanti kalau dibiarkan dibuang di sini, lama-lama Ragunan jadi lautan sterofoam.”
Taman Margasatwa Ragunan bertekat untuk konsisten melakukan pengetatan terhadap masuknya bahan-bahan tidak ramah lingkungan di dalam ragunan yang dibawa oleh pengunjung maupun pedagang yang biasa mangkal di kebun binatang ini. Pedagang tidak boleh menggunakan sterefoam sebagai alas makanan.
Selain larangan itu, Bambang juga mengingatkan kembali kepada pengunjung mengenai tata aturan selama di dalam taman. Misalnya, pengunjung dilarang memasukkan barang jenis apapun ke dalam kandang satwa, misalnya melempar batu dan makanan.
Tujuan adanya pelarangan itu, antara lain agar ketenangan dan kesehatan satwa tidak terganggu.
• VIVAnews
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan Bambang Wahyudi mengatakan pengetatan dilakukan karena bahan sterofoam terbukti tidak ramah terhadap lingkungan, yakni sangat sulit didaur ulang.
Kemudian dari segi kesehatan, bahan sterofoam juga dapat menjadi sebab tumbuhnya kanker. “Itu dua alasan penting kenapa sterofoam dihindari,” kata Bambang kepada VIVAnews, Senin 1 Maret 2010,
Bambang menambahkan sosialisasi terhadap larangan membawa wadah penyimpanan makanan dari bahan sterofoam ke Taman Margasatwa Ragunan sudah dimulai akhir Desember 2009. Pada waktu itu, sasarannya ialah rombongan murid sekolah.
Sosialisasi terus dilaksanakan hingga sekarang. Hasilnya, kata Bambang, sungguh membanggakan. Kendati masih ada pengunjung yang membawa tempat penyimpanan makanan berbahan sterofoam, kenyataannya sedikit demi sedikit jumlahnya berkurang.
Nah, bagi siapa saja yang belum tahu adanya sosialisasi ini dan mereka membawa masuk bahan sterofoam, maka petugas Taman Margasatwa Ragunan akan memberi teguran lisan. Setelah itu, tempat penyimpanan makanan tidak ramah lingkungan itu tidak boleh dibuang di area Ragunan.
“Kami akan meminta mereka membawa kembali bahan sterofoam dan membuang di luar Ragunan,” kata Bambang. “Sebab, nanti kalau dibiarkan dibuang di sini, lama-lama Ragunan jadi lautan sterofoam.”
Taman Margasatwa Ragunan bertekat untuk konsisten melakukan pengetatan terhadap masuknya bahan-bahan tidak ramah lingkungan di dalam ragunan yang dibawa oleh pengunjung maupun pedagang yang biasa mangkal di kebun binatang ini. Pedagang tidak boleh menggunakan sterefoam sebagai alas makanan.
Selain larangan itu, Bambang juga mengingatkan kembali kepada pengunjung mengenai tata aturan selama di dalam taman. Misalnya, pengunjung dilarang memasukkan barang jenis apapun ke dalam kandang satwa, misalnya melempar batu dan makanan.
Tujuan adanya pelarangan itu, antara lain agar ketenangan dan kesehatan satwa tidak terganggu.
• VIVAnews