JAKARTA--MIOL: Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), selama sepekan ini, membantu proses rehabilitasi pascabanjir di Jakarta.
"Kami akui, beberapa hari ini rehabilitasi yang kami lakukan tidak maksimal. Karena, kekurangan alat berat makanya minta bantuan pada TNI/Polri. Kini, pengusaha dari Kadin mau berkontribusi agar rehabilitasi maksimal," kata Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso usai rapat koordinasi dengan pengusaha Kadin di Balai Kota, Jumat (16/2).
Sebenarnya Pemprov DKI telah melakukan program pembersihan dan rehabilitasi pascabanjir Jakarta, sejak Sabtu (10/2). Namun, rehabilitasi memerlukan kapasitas peralatan yang sangat besar.
Pembersihan akan dilakukan di lima wilayah melibatkan pengusaha Realestate Indonesia (REI), Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (Gapeksi), AAsosiasi Aspal Beton Indonesia (AAB), Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat Berat (Appaksi).
Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S Hidayat mengatakan, masing-masing wilayah akan dikoordinasikan seorang pengusaha dibantu pengembang yang membangun wilayah.
Hidayat menjelaskan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur dikomandoi oleh Sugianto Kusuma dari Artha Group dibantu Summarecon Group. Jakarta Selatan, penanggung jawabnya Ciputra. Mukhtar Wijaya bertanggung jawab pembersihan di Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat dipegang oleh Hartati Moerdaya.
"Kami akan bantu seluruh peralatan yang diminta Pemprov DKI. Kemarin, diminta bantuan 300 alat berat. Kalau itu kurang, kami akan serahkan tenaga dan materi yang dibutuhkan, tapi tidak berbentuk uang," kata Hidayat.
Pemprov DKI meminta bantuan peralatan alat berat dengan rincian, 18 unit excavator, 23 unit shovel loader besar, 31 unit shovel loader kecil, 109 unit truk tronton, 140 unit truk medium, dan 5 unit truk phonton 30 ton.
Selain itu, Pemprov DKI juga meminta bantuan 150 truk tangki untuk menyalurkan air bersih ke warga.
Untuk tahap awal, pengusaha akan membersihkan Jakarta dari sampah akibat banjir. Semua sampah di sungai dan daratan akan dibersihkan. Selain itu, pihaknya juga melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Dalam jangka menengah, pengusaha akan merehabilitasi jalur distribusi ekonomi.
"30 persen ekspor kita ada di Jakarta senilai Rp100 miliar dan 46 persen impor senilai Rp56 miliar masuk melalui Tanjung Priok. Makanya, kita ingin Jakarta pulih kembali," kata dia.
Akibat banjir di Jakarta, kerugian materiil yang diderita pengusaha Rp8 triliun. Dan dari usaha kecil menengah (UKM), kerugian materi mencapai Rp3,5 triliun - Rp4 triliun.
"Alat-alat usaha dan gudang kita banyak yang terendam banjir. Untuk itu, kita minta bantuan pemerintah berupa loan tanpa agunan serta penundaan pembayaran listrik," ujar Hidayat.
Pasalnya, hingga kini wilayah industri Pulogadung dan Karawang belum pulih. Jalur distribusi masih terhambat karena banjir.
"Jalur distribusi yang terhambat mengakibatkan gangguan transaksi, kita bisa dianggap default dan akhirnya buyer dari luar negeri mengalihkan transaksinya ke negara lain. Itu dampak menengah akibat banjir," jelas Hidayat.
Ciputra menambahkan, pihaknya akan mengerahkan ratusan karyawannya untuk membersihkan Jakarta. Ia juga meminta bantuan pengusaha real estate di tiap wilayah untuk melakukan aksi nyata merehabilitasi Ibu Kota.
"Di lima wilayah, ada 10-20 real estate. Mereka akan bantu pembersihan di lima wilayah," ujarnya.
"Kami akui, beberapa hari ini rehabilitasi yang kami lakukan tidak maksimal. Karena, kekurangan alat berat makanya minta bantuan pada TNI/Polri. Kini, pengusaha dari Kadin mau berkontribusi agar rehabilitasi maksimal," kata Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso usai rapat koordinasi dengan pengusaha Kadin di Balai Kota, Jumat (16/2).
Sebenarnya Pemprov DKI telah melakukan program pembersihan dan rehabilitasi pascabanjir Jakarta, sejak Sabtu (10/2). Namun, rehabilitasi memerlukan kapasitas peralatan yang sangat besar.
Pembersihan akan dilakukan di lima wilayah melibatkan pengusaha Realestate Indonesia (REI), Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI), Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi), Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (Gapeksi), AAsosiasi Aspal Beton Indonesia (AAB), Asosiasi Perusahaan Pengelola Alat Berat (Appaksi).
Ketua Umum Kadin Indonesia Mohamad S Hidayat mengatakan, masing-masing wilayah akan dikoordinasikan seorang pengusaha dibantu pengembang yang membangun wilayah.
Hidayat menjelaskan, Jakarta Utara dan Jakarta Timur dikomandoi oleh Sugianto Kusuma dari Artha Group dibantu Summarecon Group. Jakarta Selatan, penanggung jawabnya Ciputra. Mukhtar Wijaya bertanggung jawab pembersihan di Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat dipegang oleh Hartati Moerdaya.
"Kami akan bantu seluruh peralatan yang diminta Pemprov DKI. Kemarin, diminta bantuan 300 alat berat. Kalau itu kurang, kami akan serahkan tenaga dan materi yang dibutuhkan, tapi tidak berbentuk uang," kata Hidayat.
Pemprov DKI meminta bantuan peralatan alat berat dengan rincian, 18 unit excavator, 23 unit shovel loader besar, 31 unit shovel loader kecil, 109 unit truk tronton, 140 unit truk medium, dan 5 unit truk phonton 30 ton.
Selain itu, Pemprov DKI juga meminta bantuan 150 truk tangki untuk menyalurkan air bersih ke warga.
Untuk tahap awal, pengusaha akan membersihkan Jakarta dari sampah akibat banjir. Semua sampah di sungai dan daratan akan dibersihkan. Selain itu, pihaknya juga melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Dalam jangka menengah, pengusaha akan merehabilitasi jalur distribusi ekonomi.
"30 persen ekspor kita ada di Jakarta senilai Rp100 miliar dan 46 persen impor senilai Rp56 miliar masuk melalui Tanjung Priok. Makanya, kita ingin Jakarta pulih kembali," kata dia.
Akibat banjir di Jakarta, kerugian materiil yang diderita pengusaha Rp8 triliun. Dan dari usaha kecil menengah (UKM), kerugian materi mencapai Rp3,5 triliun - Rp4 triliun.
"Alat-alat usaha dan gudang kita banyak yang terendam banjir. Untuk itu, kita minta bantuan pemerintah berupa loan tanpa agunan serta penundaan pembayaran listrik," ujar Hidayat.
Pasalnya, hingga kini wilayah industri Pulogadung dan Karawang belum pulih. Jalur distribusi masih terhambat karena banjir.
"Jalur distribusi yang terhambat mengakibatkan gangguan transaksi, kita bisa dianggap default dan akhirnya buyer dari luar negeri mengalihkan transaksinya ke negara lain. Itu dampak menengah akibat banjir," jelas Hidayat.
Ciputra menambahkan, pihaknya akan mengerahkan ratusan karyawannya untuk membersihkan Jakarta. Ia juga meminta bantuan pengusaha real estate di tiap wilayah untuk melakukan aksi nyata merehabilitasi Ibu Kota.
"Di lima wilayah, ada 10-20 real estate. Mereka akan bantu pembersihan di lima wilayah," ujarnya.