Peninggalan kaum Tsamud

satriani

New member
Bismillahirrohmanirrohiim​





Sekilas tentang Kaum Tsamud
Tsamūd (Arab:ثمود, Inggris Thamūd, Thamoud) adalah salah seorang yang bernama lengkap Tsamūd bin Amid bin Iram, namanya kemudian dinisbatkan sebagai pendiri klan sebuah kaum (suku bangsa).

Kaum Tsamūd, suku yang membangun bangunan pada bukit-bukit cadas, suku ini adalah penerus dari Nabath. Nama lain dari Kaum Tsamūd adalah Ashab al-Hijr (Penduduk Al-Hijr).

Bertempat di Madain Salleh (lebih kurang 400km utara Madinah, Arab Saudi)

Gunung-gunung batu tersebut dibentuk kaum Tsamud menjadi istana, rumah, dan kuburan para petinggi kaum. Pahatan ukiran dan ornamennya sangat halus dan indah, menakjubkan. Wilayah kekuasaan kaum Tsamud membentang hingga ke wilayah Petra (Yordania). Bedanya, Petra sudah dijadikan komoditi parawisata inti Yordania selain Laut Mati. Sedangkan Mada’en Shaleh masih menjadi perdebatan antara kepentingan dinas pariwisata Saudi yang mulai mengangkat Mada’en Shaleh sebagai komoditi pariwisata, dengan para ulama yang berpendapat bahwa tempat tersebut adalah situs peninggalan “kaum terlaknat,” sehingga umat Islam diharamkan untuk menziarahinya.​

Dikisahkan dalam Al-Qur’an, pada zamannya, kaum Tsamud memiliki keahlian arsitektur luar biasa. Nabi Shaleh, nabi kelima dari 25 nabi dan rasul yang tertulis, diutus Allah SWT, mengajak mereka untuk bertauhid. Namun, kaum Tsamud tidak menerima Nabi Shaleh begitu saja. Mereka minta ditunjukkan satu mukjizat sebagai bukti bahwa Shaleh adalah utusan Allah. Tak Cuma itu. Di luar batas kewajaran manusia, mereka minta seekor unta betina keluar dari celah bebatuan. Nabi Shaleh pun berdoa meminta kepada Yang Maha Kuasa. Doanya dikabulkan, dan keluarlah seekor unta betina dari celah bebatuan. Ia lalu berpesan kepada umatnya, jangan sampai menyakiti unta tersebut, apalagi membunuhnya. Azab Allah akan menyapu bersih, kalau sampai unta tersebut dibunuh. Kaum Tsamud akhirnya sepakat menjadi umat Nabi Shaleh.

Seiring perjalanan waktu, salah seorang umatnya kemudian mengingkari dan nekad membunuh unta tersebut. Menurut riwayat, konon sang pembunuh adalah utusan bersama para petinggi kaum yang diiming-imingi hadiah seorang wanita cantik. Nabi Shaleh marah luar biasa. Ia tahu, azab Allah tidak lama lagi akan datang dan membumi hanguskan kaumnya. Karena, “mukjizat unta” hanyalah simbol kepatuhan kaum Tsamud kepada Allah.

Setelah kejadian tersebut, kaum Tsamud masih menantang Nabi Shaleh, karena ternyata azab tidak kunjung datang melanda mereka. Maka, tidak lama berselang, murka Allah pun datang. Angin puting beliung dengan suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud, diiringi gempa dahsyat. Akhirnya, kaum Tsamud tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya beberapa rumah dan istana gunung batu sebagai hasil karya besar mereka.​

Thamudi.jpg

Tempat tinggal bangsa Tsamud terbuat dari batu cadas yang dipahat kedalam tebing di Madain Shaleh

image007.jpg

Rumah ibadat mereka

Thamud2.jpg

Ruang bagian dalam tempat tinggal kaum Tsamud

PASAR%20TSAMUD.JPG

pasar kaum tsamud

UNTA%20KELUAR.JPG

Lubang tersebut dikatakan tempat unta keluar semasa zaman nabi Soleh

SIMPAN%20AIR%20TSAMUD.JPG

tempat simpanan air

image001.jpg


image002.jpg


image003.jpg


image004.jpg


image006.jpg


tsamud1.jpg


Tsamud9.jpg

sumber :
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6801597
 
Last edited:
Takjub dengan Bangunanya. . .

Tapi Itulah Azab. . .Bila Berkhianat Kepada Allah Dan Utusanya. .

Mengerikan. . .


Reppu Dah Buat Den Satriani. . .Bagus Bangets Buat Bahan Renungan Kita Semua. . .
 
Back
Top