nurcahyo
New member
Penisillin: Obat Ajaib Pertama
Alexander Fleming, ilmuwan dari Skotlandia, diakui sebagai penemu AB pertama, penicillin. Pada tahun 1928, dia menemukan bahwa bakteri tidak dapat bertahan hidup pada wadah yang mengandung jamur yang biasanya terdapat pada roti. Bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup karena adanya substansi yang dibentuk oleh jamur tersebut. Namun begitu, penicillin baru dapat dikonsumsi masyarakat pada awal 1940-an saat ilmuwan mempelajari bagaimana memproduksi dan memurnikan sejumlah besar penicillin.
Sebenarnya, berbicara secara teknis, Fleming telah menemukan kembali substansi yang telah ditemukan sebelumnya. Pada tahun 1896, Ernest Duchesne, seorang mahasiswa kedokteran, menunjukkan kandungan AB pada jamur Penicillium, namun tidak melaporkan hubungan antara jamur dan substansi antibacterial. Penicillium tidak diketahui oleh komunitas ilmuwan sampai Fleming menemukan fenomena dan substansi tersebut, dan dinamakan penicillin.
Pada tahun 1895, peneliti berkebangsaan Italia, Vincenzo Tiberio, menjelaskan substansi alami dari jamur yang bersifat antibakteri yang menyerupai penicillin. Sementara itu, laporan lain menyebutkan bahwa seorang professor dari John Hopkins University di Baltimore menunjukkan pada murid-muridnya mengenai terhambatnya pertumbuhan bakteri dalam lempengan agar yang mengandung jamur. (Levy, S.B. The Antibiotic Paradox. How Misuse of Antibiotics Destroys Their Curative Powers. Perseus Books, 2002). Jadi, mungkin orang lain telah melihat dan menjelaskan fenomena tersebut, namun Fleming adalah orang pertama yang membawa substansi ini kedalam perhatian para ilmuwan.
sumber : www.sehatgroup.we.id
Alexander Fleming, ilmuwan dari Skotlandia, diakui sebagai penemu AB pertama, penicillin. Pada tahun 1928, dia menemukan bahwa bakteri tidak dapat bertahan hidup pada wadah yang mengandung jamur yang biasanya terdapat pada roti. Bakteri tersebut tidak dapat bertahan hidup karena adanya substansi yang dibentuk oleh jamur tersebut. Namun begitu, penicillin baru dapat dikonsumsi masyarakat pada awal 1940-an saat ilmuwan mempelajari bagaimana memproduksi dan memurnikan sejumlah besar penicillin.
Sebenarnya, berbicara secara teknis, Fleming telah menemukan kembali substansi yang telah ditemukan sebelumnya. Pada tahun 1896, Ernest Duchesne, seorang mahasiswa kedokteran, menunjukkan kandungan AB pada jamur Penicillium, namun tidak melaporkan hubungan antara jamur dan substansi antibacterial. Penicillium tidak diketahui oleh komunitas ilmuwan sampai Fleming menemukan fenomena dan substansi tersebut, dan dinamakan penicillin.
Pada tahun 1895, peneliti berkebangsaan Italia, Vincenzo Tiberio, menjelaskan substansi alami dari jamur yang bersifat antibakteri yang menyerupai penicillin. Sementara itu, laporan lain menyebutkan bahwa seorang professor dari John Hopkins University di Baltimore menunjukkan pada murid-muridnya mengenai terhambatnya pertumbuhan bakteri dalam lempengan agar yang mengandung jamur. (Levy, S.B. The Antibiotic Paradox. How Misuse of Antibiotics Destroys Their Curative Powers. Perseus Books, 2002). Jadi, mungkin orang lain telah melihat dan menjelaskan fenomena tersebut, namun Fleming adalah orang pertama yang membawa substansi ini kedalam perhatian para ilmuwan.
sumber : www.sehatgroup.we.id