Penjarahan dan Kerusuhan di London

Dipi76

New member
Penjarahan London, 160 Orang Ditangkap
Egidius Patnistik | Selasa, 9 Agustus 2011 | 07:46 WIB

0958587620X310.jpg


LONDON, KOMPAS.com - Polisi London hingga Senin (8/8) telah menangkap lebih dari 160 orang di seluruh London pasca-kerusuhan yang diawali di kawasan multietnik yang berpenghasilan rendah di Distrik Tottenham, Sabtu. Kerusuhan dan penjarahan semakin meluas, ke bagian lain kota pada Minggu malam, yang mengundang reaksi keras dari Pemerintah Inggris.

Deputi Perdana Menteri Nick Clegg menyebut perusuh yang melawan polisi, menjarah pertokoan, dan membakar bangunan sebagai kriminal oportunis. ”Kejadian itu adalah kekerasan dan pencurian oportunis. Hal itu sama sekali tidak bisa diterima,” ujar Clegg geram.

Kerusuhan ini memaksa Menteri Dalam Negeri Inggris Theresa May mempersingkat liburannya dan kembali ke London. Sumber pemerintah mengatakan, May langsung bertemu dengan pejabat polisi, Senin siang, untuk mencari solusi bagi kerusuhan terparah di London dalam beberapa tahun terakhir itu.

Meski demikian, Pemerintah Inggris memastikan peristiwa itu tak akan mengganggu persiapan London sebagai tuan rumah Olimpiade 2012. Tottenham, lokasi awal kerusuhan, terletak hanya beberapa kilometer dari Taman Olimpiade di London timur, lokasi Olimpiade 2012 yang akan didatangi jutaan pengunjung tahun depan.

Wali Kota London Boris Johnson mengatakan, kota itu tetap ”akan menjadi tuan rumah olimpiade yang fantastis, tak peduli apa pun yang terjadi pada akhir pekan lalu”.

Kebencian

Saat politisi menuduh kerusuhan ini dilakukan oleh para kriminal, warga menyebut tingginya angka pengangguran, pengurangan dana layanan publik, dan kebencian kepada polisi menjadi penyebab kekacauan ini.

Kerusuhan diawali unjuk rasa untuk memprotes tewasnya Mark Duggan (29) karena tembakan polisi dalam razia yang dilakukan unit khusus kejahatan bersenjata terhadap komunitas Afrika dan Karibia, Kamis lalu. Polisi mengatakan, sebuah senjata ilegal disita di lokasi kejadian dan sebuah peluru bersarang di pesawat radio polisi.

Namun, harian Guardian melaporkan, uji balistik memperlihatkan, peluru yang berada di pesawat radio itu berasal dari senjata polisi. Unit pengawas polisi menolak mengomentari laporan ini karena masih menyelidiki kejadian sesungguhnya.

Polisi London sebelumnya berada dalam tekanan dan dikritik gagal mengatasi unjuk rasa besar menentang penghematan anggaran, beberapa waktu lalu. Kepala Kepolisian London dan pemimpin unit kontrateroris bulan lalu juga mengundurkan diri karena terkait skandal peretasan telepon yang dilakukan tabloid News of the World.

Namun, polisi menepis anggapan, mereka gagal mengantisipasi kerusuhan dan tidak mempersiapkan diri. Steve Kavanagh, Deputi Asisten Komisioner Kepolisian London, mengatakan, prioritas utama adalah menjamin keselamatan pemadam kebakaran yang diserang pengunjuk rasa saat berusaha memadamkan api.

”Kami bukannya tidak siap. Prioritas diberikan pada hal yang berisiko terbesar,” ujarnya.

Cedera

Sembilan polisi cedera akibat kerusuhan dan penjarahan yang berlanjut pada Minggu malam hingga Senin dini hari. Namun, skala kerusakan yang terjadi lebih kecil dari kerusuhan di Tottenham malam sebelumnya.

Penjarahan pada Minggu malam terjadi di wilayah utara, timur, dan selatan London. Sekitar 50 pemuda juga merusak pertokoan di Oxford Street, salah satu pusat perbelanjaan di pusat kota London.

Di Brixton, wilayah selatan kota, api menghanguskan toko peralatan olahraga dan perusuh menjarah televisi dengan memecahkan jendela toko elektronik. Jendela restoran cepat saji McDonald’s dan KFC hancur berantakan dan penuh grafiti.

Warga Tottenham mengatakan, kerusuhan Sabtu malam membuat wilayah itu tampak seperti setelah dijatuhi bom oleh pasukan Jerman pada Perang Dunia II. Rumah tinggal, apartemen, dan pertokoan hangus terbakar. Kantor penjualan tiket klub sepak bola Liga Primer Inggris, Tottenham Hotspur, juga hancur berantakan.

Tottenham adalah salah satu daerah dengan tingkat pengangguran tertinggi di Inggris. Kawasan itu juga punya sejarah panjang ketegangan rasial antara kaum muda berkulit hitam dan polisi, yang dianggap bersikap sok kuasa dengan mengadakan razia mendadak.

Salah satu kerusuhan terbesar di Inggris terjadi di wilayah itu tahun 1985. Petugas polisi Keith Blakelock diserang hingga tewas di Broadwater Farm dalam kekerasan yang dipicu tewasnya seorang warga saat razia polisi.

Warga setempat mengatakan, kemarahan berkembang akibat kelakuan polisi. ”Saya tinggal di Broadwater Farm selama 20 tahun, dan selama itu pula polisi selalu berprasangka buruk kepada warga kulit hitam dan keturunan Turki,” ujar seorang pekerja sosial keturunan Turki berusia 23 tahun yang menolak disebut namanya.

Anggota parlemen lokal, David Lammy, mengatakan, sebagian besar tersangka yang ditangkap berasal dari luar wilayah itu dan mereka mengorganisasikan kerusuhan ini lewat jejaring sosial.

”Kekerasan yang terjadi bukanlah kerusuhan, tetapi serangan terhadap komunitas Tottenham, yang diorganisasikan lewat Twitter,” tulis Lammy di harian Times.



Kompas


-dipi-
 
Kerusuhan Ancam Jadwal Premier League
Tjatur Wiharyo | Selasa, 9 Agustus 2011 | 01:10 WIB

0109527620X310.jpg


LONDON, KOMPAS.com - Pertandingan perdana Premier League 2011-2012 antara Tottenham Hotspur dan Everton, di White Hart Lane, terancam ditunda, setelah kerusuhan yang terjadi di wilayah itu, pada Sabtu (13/8/2011). Selain karena rusaknya sejumlah infratruktur kota dan Hotspur, juga karena masih adanya kemungkinan kerusuhan susulan.

Menurut pemberitaan sejumlah media Inggris, kerusuhan dipicu oleh sejumlah masalah, misalnya kecemburuan sosial, sentimen rasial, dan krisis ekonomi dan mengakibatkan rusaknya satu pusat pertokoan, apartemen empat lantai, dan tempat penjualan tiket Hotspur.

Sejauh ini, Hotspur menutup penjualan tiket sampai Rabu (10/8/2011), tetapi siap memperpanjang periode penutupan jika polisi menginformasikan kemungkinan ancaman kerusuhan.

Ketua Hotspur, Daniel Levy, menyatakan siap membantu dan mendukung usaha-usaha pemulihan, termasuk memberikan solusi bagi masalah sosial, misalnya pengangguran.

"Kami telah menawarkan dukungan kepada masyarakat dan mendiskusikan cara terbaik memulihkan keadaan setelah peristiwa ini dengan anggota parlemen Tottenham David Lindon Lammy dan pemimpin dewan kota Haringey, Claire Kober," ujar Levy.

"Klub berkomitmen mendukung komunitas kota ini dengan membantu membersihkan kota dan pemulihan semangat komunitas di sini."

"Klub berdiskusi dengan pihak berwenang, berkaitan dengan jadwal pertandingan Premier League melawan Everton, akhir pekan ini. Kami mengatakan kepada suporter bahwa pada tahap ini pertandingan akan tetap berlangsung dan klub akan berusaha melakukan segalanya untuk memastikan itu tak berubah," tuturnya.

Kerusuhan tersebut adalah yang pertama sejak insiden Broadwater Farm pada 1985. Menurut kepolisian London, kerusuhan kali ini adalah yang terburuk sepanjang sejarah.


Kompas



-dipi-
 
Kerusuhan Terus Berkobar di London
Egidius Patnistik | Selasa, 9 Agustus 2011 | 11:01 WIB


1055352620X310.jpg


LONDON, KOMPAS.com — Penduduk London serta sebagian wilayah Birmingham dan Liverpool bersembunyi di dalam rumah saat para perusuh bertopeng dan bertudung membanjiri jalanan. Mereka ketakutan keluar rumah. Sementara polisi tak berdaya menghadapi para perusuh itu, yang sebagian besar pemuda, bahkan remaja, saat mereka menjarah atau merampok toko-toko di sepanjang jalan utama London.

Kerusuhan tersebut dipicu kasus penembakan mematikan oleh polisi terhadap seorang pria 29 tahun yang diduga anggota geng pada pekan lalu. Kerusuhan pecah Sabtu malam dan telah berlangsung tiga hari berturut-turut. Senin (8/8/2011) kemarin, penjarahan dimulai pada siang bolong.

Dari London, penjarahan menyebar ke Birmingham, sekitar 120 mil dari London. Polisi di sana mengatakan, sejumlah tempat di pusat kota Birmingham telah diserang. Sejumlah jendela toko hancur dan barang-barangnya dijarah. Seorang juru bicara polisi di Birmingham mengatakan, para petugas telah berpatroli ekstra.

Kerusuhan dan penjarahan yang terus meluas itu membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron memperpendek liburan musim panasnya di Italia. CNN melaporkan, kantor Cameron telah mengumumkan bahwa ia akan kembali ke London pada Senin malam.

Para penjarah menghancurkan jendela-jendela toko, menjarah isinya, melemparkan bom bensin, menyulut kembang api, serta membakar bangunan dan kendaraan. Mereka juga merusak bus dan mengejek polisi anti huru-hara. Petugas pemadam kebakaran bahkan dicegah atau tidak mampu mengatasi banyaknya lokasi kebakaran yang dipicu para perusuh, yang kebanyakan membawa kaleng dan botol alkohol.

Penjarahan pada hari ketiga bermula di Hackney, London timur, kemarin siang. Kelompok-kelompok besar pemuda—banyak dari mereka berusia tidak lebih dari 16 tahun—berkumpul di sudut-sudut jalan pada sore hari. Toko-toko pun mulai menutup tirai dan perdagangan dilakukan terbatas. Para pelintas berhenti untuk menonton pemuda itu beraksi. Menjelang sore, helikopter polisi terlihat melayang di atas kawasan itu saat perusuh membakar sampah dan mobil, menghancurkan bagian depan toko-toko, dan menantang polisi anti huru-hara.

Kebakaran hebat juga terjadi di Croydon, London selatan. Di sana, toko-toko furnitur besar ludes dilalap api. Di kawasan Clapham, department store Debenhams yang berupa bangunan tiga lantai dibanjiri penjarah. Mereka terlihat membawa barang-barang dari toko itu.

Toko-toko peralatan listrik, toko perhiasan, toko olahraga, dan toko ponsel menjadi sasaran di seluruh London. Para penjarah itu umumnya remaja dan sedang dalam liburan sekolah. Polisi pun meminta para orangtua untuk menghubungi dan meminta anak-anak mereka pulang ke rumah.




Kompas



-dipi-
 
Dijarah sampai Bugil
Egidius Patnistik | Selasa, 9 Agustus 2011 | 18:25 WIB

1824076620X310.jpg


LONDON, KOMPAS.com — Sejumlah foto dari peristiwa penjarahan di Inggris sangat mencengangkan. Sejumlah orang telah dilucuti hingga telanjang oleh para penjarah.

Salah satu foto, sebagaimana ditampilkan Daily Mail, Selasa (9/8/2011), menunjukkan seorang pemuda yang tampaknya dipaksa untuk menyerahkan semua pakaiannya setelah ditelanjangi dalam kerusuhan pada Senin malam. Rumor di internet semalam, lapor Daily Mail, menyatakan bahwa pada puncak kehancuran yang luas di London dan Birmingham, orang-orang ditelanjangi oleh para penjarah. Sementara itu, polisi tampaknya tak berdaya membendung kriminalitas.

Sebuah foto lain yang beredar semalam menunjukkan seorang perempuan, yang tidak disebutkan namanya, benar-benar telanjang. Perempuan itu berdiri di samping seorang petugas polisi setelah pakaiannya tampakanya telah dilucuti. Laporan-laporan di Twitter menyatakan bahwa sejumlah orang telah dilucuti.

Sementara itu, sebuah video yang beredar di Youtube menunjukkan seorang remaja yang berlumuran darah dirampok di siang bolong oleh para preman yang berpura-pura menolong remaja itu berdiri. Remaja yang tidak diketahui namanya, dalam video tersebut, terlihat dibantu oleh para pelintas yang tampaknya berbaik hati setelah remaja itu terlihat terluka dan mengalami pendarahan di hidung.

Namun, beberapa detik setelah remaja pria yang cedera itu dibantu berdiri, para penjarah yang tak berperasaan itu mulai mengobrak-abrik ranselnya. Belasan pemuda lain berdiri di dekatnya. Remaja itu mencoba untuk menghentikan pendarahan di hidungnya ketika para pencuri itu melanjutkan aksi mereka pada siang bolong itu. Seorang pemuda tampak jelas mengambil sejumlah barang dari tas remaja itu sebelum kemudian membuang barang-barang itu ke jalanan.

Remaja malang itu tampaknya agak lama baru menyadari kalau ia tengah dirampok. Begitu sadar ia lalu menepis tangan salah satu perampok itu sambil terus mencoba untuk menghentikan pendarahan di wajahnya.

Tidak jelas di mana perampokan itu terjadi atau kapan tepatnya terjadi. Gambar video itu menunjukkan peristiwa tersebut terjadi sebelum gelap.

Salah satu pengguna Youtube, Skiv2oo, mengomentari rekaman itu dengan, "Saya tidak bisa berhenti menonton ini. Ini membuat saya begitu marah. Ini tidak dapat dipercaya."



Kompas



-dipi-
 
Kerusuhan di London Terus Berkobar

kerusuhan%20london.jpg


Kerusuhan di London Terus Berkobar

Penduduk London serta sebagian wilayah Birmingham dan Liverpool bersembunyi di dalam rumah saat para perusuh bertopeng dan bertudung membanjiri jalanan. Mereka ketakutan keluar rumah. Sementara polisi tak berdaya menghadapi para perusuh itu, yang sebagian besar pemuda, bahkan remaja, saat mereka menjarah atau merampok toko-toko di sepanjang jalan utama London.

Kerusuhan tersebut dipicu kasus penembakan mematikan oleh polisi terhadap seorang pria 29 tahun yang diduga anggota geng pada pekan lalu. Kerusuhan pecah Sabtu malam dan telah berlangsung tiga hari berturut-turut. Senin (8/8/2011) kemarin, penjarahan dimulai pada siang bolong.

Dari London, penjarahan menyebar ke Birmingham, sekitar 120 mil dari London. Polisi di sana mengatakan, sejumlah tempat di pusat kota Birmingham telah diserang. Sejumlah jendela toko hancur dan barang-barangnya dijarah. Seorang juru bicara polisi di Birmingham mengatakan, para petugas telah berpatroli ekstra.

Kerusuhan dan penjarahan yang terus meluas itu membuat Perdana Menteri Inggris David Cameron memperpendek liburan musim panasnya di Italia. CNN melaporkan, kantor Cameron telah mengumumkan bahwa ia akan kembali ke London pada Senin malam.

Para penjarah menghancurkan jendela-jendela toko, menjarah isinya, melemparkan bom bensin, menyulut kembang api, serta membakar bangunan dan kendaraan. Mereka juga merusak bus dan mengejek polisi anti huru-hara. Petugas pemadam kebakaran bahkan dicegah atau tidak mampu mengatasi banyaknya lokasi kebakaran yang dipicu para perusuh, yang kebanyakan membawa kaleng dan botol alkohol.

Penjarahan pada hari ketiga bermula di Hackney, London timur, kemarin siang. Kelompok-kelompok besar pemuda—banyak dari mereka berusia tidak lebih dari 16 tahun—berkumpul di sudut-sudut jalan pada sore hari. Toko-toko pun mulai menutup tirai dan perdagangan dilakukan terbatas. Para pelintas berhenti untuk menonton pemuda itu beraksi. Menjelang sore, helikopter polisi terlihat melayang di atas kawasan itu saat perusuh membakar sampah dan mobil, menghancurkan bagian depan toko-toko, dan menantang polisi anti huru-hara.

Kebakaran hebat juga terjadi di Croydon, London selatan. Di sana, toko-toko furnitur besar ludes dilalap api. Di kawasan Clapham, department store Debenhams yang berupa bangunan tiga lantai dibanjiri penjarah. Mereka terlihat membawa barang-barang dari toko itu.

Toko-toko peralatan listrik, toko perhiasan, toko olahraga, dan toko ponsel menjadi sasaran di seluruh London. Para penjarah itu umumnya remaja dan sedang dalam liburan sekolah. Polisi pun meminta para orangtua untuk menghubungi dan meminta anak-anak mereka pulang ke rumah.

Sumber
 
Dijarah sampai Bugil

dijarah%20sampai%20bugil.jpg


Dijarah sampai Bugil

Sejumlah foto dari peristiwa penjarahan di Inggris sangat mencengangkan. Sejumlah orang telah dilucuti hingga telanjang oleh para penjarah.

Salah satu foto, sebagaimana ditampilkan Daily Mail, Selasa (9/8/2011), menunjukkan seorang pemuda yang tampaknya dipaksa untuk menyerahkan semua pakaiannya setelah ditelanjangi dalam kerusuhan pada Senin malam. Rumor di internet semalam, lapor Daily Mail, menyatakan bahwa pada puncak kehancuran yang luas di London dan Birmingham, orang-orang ditelanjangi oleh para penjarah. Sementara itu, polisi tampaknya tak berdaya membendung kriminalitas.

Sebuah foto lain yang beredar semalam menunjukkan seorang perempuan, yang tidak disebutkan namanya, benar-benar telanjang. Perempuan itu berdiri di samping Seorang petugas polisi setelah pakaiannya tampakanya telah dilucuti. Laporan-laporan di Twitter menyatakan bahwa sejumlah orang telah dilucuti.

Sementara itu, sebuah video yang beredar di Youtube menunjukkan seorang remaja yang berlumuran darah dirampok di siang bolong oleh para preman yang berpura-pura menolong remaja itu berdiri. Remaja yang tidak diketahui namanya, dalam video tersebut, terlihat dibantu oleh para pelintas yang tampaknya berbaik hati setelah remaja itu terlihat terluka dan mengalami pendarahan di hidung.

Namun, beberapa detik setelah remaja pria yang cedera itu dibantu berdiri, para penjarah yang tak berperasaan itu mulai mengobrak-abrik ranselnya. Belasan pemuda lain berdiri di dekatnya. Remaja itu mencoba untuk menghentikan pendarahan di hidungnya ketika para pencuri itu melanjutkan aksi mereka pada siang bolong itu. Seorang pemuda tampak jelas mengambil sejumlah barang dari tas remaja itu sebelum kemudian membuang barang-barang itu ke jalanan.

Remaja malang itu tampaknya agak lama baru menyadari kalau ia tengah dirampok. Begitu sadar ia lalu menepis tangan salah satu perampok itu sambil terus mencoba untuk menghentikan pendarahan di wajahnya.

Tidak jelas di mana perampokan itu terjadi atau kapan tepatnya terjadi. Gambar video itu menunjukkan peristiwa tersebut terjadi sebelum gelap.

Salah satu pengguna Youtube, Skiv2oo, mengomentari rekaman itu dengan, "Saya tidak bisa berhenti menonton ini. Ini membuat saya begitu marah. Ini tidak dapat dipercaya."

Sumber
 
Pertanyaan gw adalah, kenapa baru sekarang? :))
Riot dan looting ini kan bersumber pada kesenjangan, dan itu sudah terjadi cukup lama. Nggak akan pernah ada ceritanya orang-orang London Utara yang "miskin" berbaik-baik dengan orang london tengah yang kaya.
Itulah kenapa Chelsea begitu dibenci di London. :))
 
Back
Top