andree_erlangga
New member
Seorang penyalur tenaga kerja Indonesia (TKI), Amir Romadon (39), penduduk Jalan Rambutan I RT 02/VI Lemah Mendah, Mijen, Kota Semarang, ditembak seorang lelaki misterius pada bagian pelipis kirinya. Sampai petang kemarin korban masih kritis dan dalam perawatan intensif tim bedah RS Telogorejo dipimpin dr Zainal Muttaqin.
Kasus penembakan itu, menurut istri korban, Afiyanti (21), tidak diduga sema sekali. Meski demikian, setelah penembakan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, hand phone suaminya yang dia pegang sempat berdering dengan nomor masuk tidak dikenalnya.
Di Semarang, korban Amir Romadon juga dikenal sering memasok pembantu di bawah naungan PT Panca Mega Bintang yang bermarkas di Boja. Akibat penembakan tadi, korban sekarang harus menjalani operasi bedah, akibat proyektil peluru yang ditembakkan oleh orang tak dikenal itu bersarang di dahi kiri.
Kasus penembakan itu, kata Afiyanti, berlangsung sangat cepat, tak lebih dari 10 menit. Kejadiannya diawali dengan kehadiran seorang lelaki misterius yang menggedor daun pintu dan jendela rumah korban.
"Ketika itu kami sedang tidur di kamar yang digedor orang tak dikenal. Secara spontan suami saya membuka pintu, tetapi begitu pintu dibuka, dia langsung ditembak dari jarak dekat. Suami saya langsung jatuh tersungkur," ujar isteri korban pula.
Meskipun suasana agak gelap dan tak dapat melihat langsung, namun diduga kuat pelakunya adalah laki-laki. Afiyanti dapat mengenalinya dari suara pelaku, saat menggedor pintu dan jendela. Dia juga memperkirakan pelaku berperawakan sedang dan berpakaian gelap.
Usai menembak orang itu langsung menaiki sepeda motornya dan tancap gas dengan kecepatan tinggi di tengah gelapnya malam. Pelaku tidak mengenakan helm. Menurut Afiyanti, selama ini suaminya selama ini tak pernah mempunyai musuh.
suarakarya-online.com
Kasus penembakan itu, menurut istri korban, Afiyanti (21), tidak diduga sema sekali. Meski demikian, setelah penembakan terjadi sekitar pukul 00.00 WIB, hand phone suaminya yang dia pegang sempat berdering dengan nomor masuk tidak dikenalnya.
Di Semarang, korban Amir Romadon juga dikenal sering memasok pembantu di bawah naungan PT Panca Mega Bintang yang bermarkas di Boja. Akibat penembakan tadi, korban sekarang harus menjalani operasi bedah, akibat proyektil peluru yang ditembakkan oleh orang tak dikenal itu bersarang di dahi kiri.
Kasus penembakan itu, kata Afiyanti, berlangsung sangat cepat, tak lebih dari 10 menit. Kejadiannya diawali dengan kehadiran seorang lelaki misterius yang menggedor daun pintu dan jendela rumah korban.
"Ketika itu kami sedang tidur di kamar yang digedor orang tak dikenal. Secara spontan suami saya membuka pintu, tetapi begitu pintu dibuka, dia langsung ditembak dari jarak dekat. Suami saya langsung jatuh tersungkur," ujar isteri korban pula.
Meskipun suasana agak gelap dan tak dapat melihat langsung, namun diduga kuat pelakunya adalah laki-laki. Afiyanti dapat mengenalinya dari suara pelaku, saat menggedor pintu dan jendela. Dia juga memperkirakan pelaku berperawakan sedang dan berpakaian gelap.
Usai menembak orang itu langsung menaiki sepeda motornya dan tancap gas dengan kecepatan tinggi di tengah gelapnya malam. Pelaku tidak mengenakan helm. Menurut Afiyanti, selama ini suaminya selama ini tak pernah mempunyai musuh.
suarakarya-online.com