Bayu_erfastianto
New member
VIVAnews - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) tidak bisa memastikan bahwa stres akibat masa beasiswa berakhir menjadi motif utama penusukan dan bunuh diri David Hartanto Widjaja seperti yang diberitakan media di Singapura. David adalah mahasiswa Indonesia di Nanyang Technological University (NTU), Singapura, yang diduga menusuk profesor pembimbingnya, Chan Kap Luk, awal pekan ini.
"Kami belum bisa mengumumkan motif David, karena tidak bisa mendasarkan pada dugaan saja," kata Koordinator Fungsi Protokoler dan Konsuler KBRI di Singapura, Achmad Jatmiko saat dihubungi VIVAnews, Rabu 4 Maret 2009.
Menurut harian Straits Times, David empat tahun lalu menerima bea siswa ASEAN untuk belajar di NTU. Bea siswa itu menanggung semua biaya kuliah David dan memberi dia uang saku tahunan sebesar 5.800 dolar Singapura
Menurut Jatmiko, penyebab kematian David baru akan diketahui dalam empat hingga enam bulan mendatang. Hasil penyelidikan kepolisian akan diumumkan pengadilan atau polisi kepada keluarga David.
Hingga saat ini, kepolisian Singapura juga masih menelusuri motif David menusuk profesor pembimbingnya, Chan Kap Luk. Setelah diduga menusuk punggung dan lengan Chan Kap Luk, David melompat dari lantai lima gedung kampus, Senin 2 Maret 2009.
Jasad mahasiswa yang pernah mengikuti olimpiade sains internasional itu, ditemukan di dekat blok mesin gedung. Chan sendiri dikabarkan tidak menderita luka parah dan berada dalam kondisi stabil.
Jatmiko mengatakan KBRI juga tidak dapat memastikan bahwa David benar-benar bunuh diri. KBRI, menurut Jatmiko, hanya menerima laporan polisi yang menyebutkan seorang mahasiswa Indonesia jatuh dan meninggal.
sumber : http://dunia.vivanews.com/news/read/35921-penyelidikan__tragedi_david__butuh_4_6_bulan