gupy15
Mod
Perancis Godok Pebulu Tangkis Muda di Surabaya
KOMPAS/INGKI RINALDI
Kamis, 17 Juli 2008 | 04:54 WIB
SURABAYA, KAMIS - Asosiasi Bulu Tangkis Perancis atau FFBA mempercayakan pembinaan atlet-atlet mudanya di klub Suryanaga Gudang Garam, Surabaya. Sebanyak lima pebulu tangkis putra dan tiga pebulu tangkis putri yang masuk dalam kelompok remaja asal Perancis berlatih di klub Suryanaga Gudang Garam Surabaya sejak 4 Juli lalu.
"Kita berlatih di Suryanaga selama dua minggu dan akan kembali ke Perancis pada hari Minggu mendatang. Mereka yang dikirim ke Suryanaga ini adalah pemain-pemain U-16 terbaik dari seluruh Perancis," ujar Pelatih Kepala Tim Bulu Tangkis U-16 Perancis, Christophe Jeanjean, saat memimpin latihan di GOR Soedirman, Surabaya, Rabu (16/7). Pemain-pemain terbaik itu diseleksi dari sejumlah klub yang ada di seluruh penjuru Perancis.
Program latihan itu merupakan yang ketiga kalinya dilakukan semenjak program serupa dimulai pada 2005 lalu. "Pada tahun 2007 kita tidak datang ke Surabaya karena kita waktu itu berlatih ke China," ujar Jeanjean.
Ia menyebutkan, ada perbedaan soal metode kepelatihan yang diterapkan di China dan di Indonesia secara umum. "Kalau di China lebih fokus pada stroke dan permainan itu sendiri. Sedangkan disini (Indonesia), lebih pada penekanan untuk menggembleng fisik dan pergerakan kaki," ujar Jeanjean.
Ditambahkan, keputusan berlabuh di Suryanaga Gudang Garam Surabaya disebabkan kedekatan dan rekomendasi salah satu pelatih asal Suryanaga Arif Rasidi, yang juga berkarir di Perancis.
Selama tiga kali mengunjungi klub Suryanaga Gudang Garam Surabaya, Jeanjean mengungkapkan, tidak ada perubahan metode kepelatihan yang siginifikan. "Tetapi itu bukan masalah, kita tetap merasa senang dan bisa mengambil manfaat dari program ini," ujarnya.
Adapun soal aplikasi metode kepelatihan yang diterapkan, Jeanjean menyebutkan Perancis tidak bisa begitu saja menelan mentah-mentah metode ala China atau Indonesia. Ia memastikan, Perancis punya metodenya sendiri terutama dalam peningkatan kekuatan fisik pemain yang sepenuhnya mengandalkan pada aplikasi hasil-hasil penelitian ilmiah.
Menurut Jeanjean, para pebulu tangkis remaja Perancis yang sudah digembleng itu nantinya diproyeksikan untuk bisa merajai kancah Eropa. "Ya, kami ingin menyaingi Denmark," ucap Jeanjean. Selama bertahun-tahun Denmark menikmati prestise sebagai jawara bulu tangkis di daratan Eropa.
www.kompas.com
Sejumlah atlet muda bulutangkis Perancis berfoto bersama para pemain klub Suryanaga Gudang Garam, Surabaya. Mereka dititipkan untuk berlatig di klub tersebut.
KOMPAS/INGKI RINALDI
Kamis, 17 Juli 2008 | 04:54 WIB
SURABAYA, KAMIS - Asosiasi Bulu Tangkis Perancis atau FFBA mempercayakan pembinaan atlet-atlet mudanya di klub Suryanaga Gudang Garam, Surabaya. Sebanyak lima pebulu tangkis putra dan tiga pebulu tangkis putri yang masuk dalam kelompok remaja asal Perancis berlatih di klub Suryanaga Gudang Garam Surabaya sejak 4 Juli lalu.
"Kita berlatih di Suryanaga selama dua minggu dan akan kembali ke Perancis pada hari Minggu mendatang. Mereka yang dikirim ke Suryanaga ini adalah pemain-pemain U-16 terbaik dari seluruh Perancis," ujar Pelatih Kepala Tim Bulu Tangkis U-16 Perancis, Christophe Jeanjean, saat memimpin latihan di GOR Soedirman, Surabaya, Rabu (16/7). Pemain-pemain terbaik itu diseleksi dari sejumlah klub yang ada di seluruh penjuru Perancis.
Program latihan itu merupakan yang ketiga kalinya dilakukan semenjak program serupa dimulai pada 2005 lalu. "Pada tahun 2007 kita tidak datang ke Surabaya karena kita waktu itu berlatih ke China," ujar Jeanjean.
Ia menyebutkan, ada perbedaan soal metode kepelatihan yang diterapkan di China dan di Indonesia secara umum. "Kalau di China lebih fokus pada stroke dan permainan itu sendiri. Sedangkan disini (Indonesia), lebih pada penekanan untuk menggembleng fisik dan pergerakan kaki," ujar Jeanjean.
Ditambahkan, keputusan berlabuh di Suryanaga Gudang Garam Surabaya disebabkan kedekatan dan rekomendasi salah satu pelatih asal Suryanaga Arif Rasidi, yang juga berkarir di Perancis.
Selama tiga kali mengunjungi klub Suryanaga Gudang Garam Surabaya, Jeanjean mengungkapkan, tidak ada perubahan metode kepelatihan yang siginifikan. "Tetapi itu bukan masalah, kita tetap merasa senang dan bisa mengambil manfaat dari program ini," ujarnya.
Adapun soal aplikasi metode kepelatihan yang diterapkan, Jeanjean menyebutkan Perancis tidak bisa begitu saja menelan mentah-mentah metode ala China atau Indonesia. Ia memastikan, Perancis punya metodenya sendiri terutama dalam peningkatan kekuatan fisik pemain yang sepenuhnya mengandalkan pada aplikasi hasil-hasil penelitian ilmiah.
Menurut Jeanjean, para pebulu tangkis remaja Perancis yang sudah digembleng itu nantinya diproyeksikan untuk bisa merajai kancah Eropa. "Ya, kami ingin menyaingi Denmark," ucap Jeanjean. Selama bertahun-tahun Denmark menikmati prestise sebagai jawara bulu tangkis di daratan Eropa.
www.kompas.com
Sejumlah atlet muda bulutangkis Perancis berfoto bersama para pemain klub Suryanaga Gudang Garam, Surabaya. Mereka dititipkan untuk berlatig di klub tersebut.