bukansensasi
New member
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berhasil menghentikan seorang penipu melakukan pemerasan terhadap pejabat negara. Dalam aksinya, penipu itu membawa-bawa nama institusi KPK dengan menyaru sebagai penyidik KPK.
MH diketahui mengaku-ngaku sebagai petugas KPK yang bisa menghentikan kasus di KPK. Tangkap tangan ini dilakukan dikawasan Senayan, Jakarta pada Kamis 9 April 2015. "Oknum yang mengaku sebagai petugas KPK berinisial MH," ucap Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi SP, Jumat (10/4/2015) malam.
MH diduga melakukan penipuan terhadap salah seorang kepala daerah dengan mengaku bisa menghentikan atau mengurus kasus di KPK. Setelah melakukan pemeriksaan, KPK memastikan jika MH bukan pegawai KPK. "Ada dugaan dia melakukan penipuan atasnamakan KPK kepada salah seorang kepala daerah," kata Johan. "Diduga mengaku sebagai pegawai KPK atau orang yang mengaku seolah-olah bisa menghentikan perkara di KPK, inisialnya MH. Kemarin ada juga uang sekitar US$ 90.000," ditambahkan Johan.
KPK akhirnya. menyerahkan MH ke Polda Metro Jaya untuk menangani proses hukum atas dugaan penipuan dan pemerasan itu. "Prosesnya diserahkan kepada Polda Metro Jaya," tandas Johan.
MH diketahui mengaku-ngaku sebagai petugas KPK yang bisa menghentikan kasus di KPK. Tangkap tangan ini dilakukan dikawasan Senayan, Jakarta pada Kamis 9 April 2015. "Oknum yang mengaku sebagai petugas KPK berinisial MH," ucap Plt Wakil Ketua KPK Johan Budi SP, Jumat (10/4/2015) malam.
MH diduga melakukan penipuan terhadap salah seorang kepala daerah dengan mengaku bisa menghentikan atau mengurus kasus di KPK. Setelah melakukan pemeriksaan, KPK memastikan jika MH bukan pegawai KPK. "Ada dugaan dia melakukan penipuan atasnamakan KPK kepada salah seorang kepala daerah," kata Johan. "Diduga mengaku sebagai pegawai KPK atau orang yang mengaku seolah-olah bisa menghentikan perkara di KPK, inisialnya MH. Kemarin ada juga uang sekitar US$ 90.000," ditambahkan Johan.
KPK akhirnya. menyerahkan MH ke Polda Metro Jaya untuk menangani proses hukum atas dugaan penipuan dan pemerasan itu. "Prosesnya diserahkan kepada Polda Metro Jaya," tandas Johan.
