gusrus
New member
Peristiwa jatuhnya meteor seperti yang terjadi di Duren Sawit, Jakarta Timur, pada Kamis 29 April lalu, bukanlah hal baru.Peristiwa serupa sudah sering terjadi di Tanah Air, jauh sebelum republik ini berdiri. Pada tahun 1797, batu meteor telah ditemukan di daerah Prambanan, Jawa Tengah. Beberapa tahun sesudahnya, yaitu pada 1811, lagi-lagi meteor ditemukan di Surakarta, Jawa Tengah dengan berat 10 ton. Namun bukti fisik meteor ini belum pernah ditemukan. Periode tahun 1880-an kembali ditandai dengan deretan persitiwa jatuhnya meteor di Tanah Air. Tercatat pada 10 Juli 1822, ditemukan meteor di Cirebon Jawa Barat, seberat 16.5 kg. Kemudian pada 10 Desember 1871, ditemukan di Bandung seberat 11.5 kilogram. Temuan serupa juga muncul di Desa Cabe, Rembang, Jawa Timur seberat 20 kilogram pada 19 September 1869. Lalu pada tahun 1883, ditemukan lagi di Desa Kedung Putri, Ngawi, Jawa Timur seberat 1,3 kilogram. Kemunculan terakhir meteor pada periodisasi 1880-an tercatat pada 19 Maret 1884 di Djati Pengilon, Jawa Timur seberat 166 kilogram. Sementara itu, pada periodisasi tahun 1900-an tercatat 10 temuan meteor yang tersebar di berbagai penjuru Tanah Air.
Dalam Ukuran kecil memang tidak menimbulkan bencana ( Foto Wikipedia)
Bencana maha dahsyat yang diakibatkan meteor pernah melanda negara bagian Yucatan di Meksiko sekira 65,5 juta tahun silam. Tumbukan Asteroid yang diperkirakan berdiameter 10 kilometer di wilayah tersebut meninggalkan lubang kawah sebesar wilayah Jawa Barat. Bencana inilah yang diduga kuat sebagai penyebab punahnya dinosaurus di bumi. Dampak ledakan asteroid memang miliaran kali lebih hebat ketimbang ledakan bom atom di Hiroshima, Jepang. Hantaman asteroid ini, menimbulkan badai kematian dan kerusakan. “Hantaman asteroid menciptakan kawah. Puing-puing terbang ke angkasa seperti rudal balistik, turun kembali ke atmosfer, menimbulkan panas berkekuatan 10 matahari di saat siang, sehingga menyebabkan kebakaran di bumi. Bencana tidak berhenti sampai di situ. Asteroid jika jatuh di lokasi yang kaya belerang, saat belerang bercampur dengan uap air di angkasa setelah terpental ke atas, maka akan tercipta awan yang menutupi matahari selama sekira 10 tahun dan menimbulkan hujan asam.
Bencana dahsyat kedua akibat jatuhnya meteor di bumi terjadi pada 30 Juni 1908 di Tumuska, Siberia. Diperkirakan objek yang jatuh berukuran sekira 100 meter. Namun ledakannya terdengar sampai radius 800 kilometer dan debunya menyebabkan langit cukup terang. Pecahan komet Encko ini menyebabkan hutan dalam radius 25 kilometer hangus.Meteor berukuran besar jarang jatuh ke bumi. Ordenya bisa mencapai jutaan, ratusan atau puluhan tahun sekali.
Dalam masyarakat Jawa, Keris sebagai perlambang Status sosial masa lalu, juga dipercaya mempunyai kekuatan mistis. Harganya sangat tinggi jika berbahan baku benda meteorit ( Foto NN )
Lain pandangan para ahli atronomi dan luar angkasa, masyarakat jawa mempercayai batu meteorit dipercaya mempunyai kekuatan mistis. Fenomena dukun cilik Ponari yang mendapat serbuan masyarakat yang percayaan dengan khasiat batu milik ponari, tak lain batu yang dimiliki oleh ponari merupakan jenis batuan meorit ini. Hargapun menjadi sangat fantastis. Para pemburu tuah berani menghargai batu meteor yang jatuh ke bumi senilai Rp500 juta !. Batu yang berasal dari luar angkasa itu dipercaya memiliki kekuatan metafisika serta memiliki kualitas logam yang luar biasa, dalam kepercayaan orang Jawa, logam meteorit merupakan bahan yang paling bagus untuk membuat keris atau dijadikan hiasan disamping ada yang memercayainya memiliki kekuatan mistis untuk pengobatan alternatif.
Sesungguhnya, meteor yang sampai ke permukaan bumi mengandung campuran logam seperti besi dan nikel yang larut di dalam besi. Selain itu ada meteorit yang mengandung titanium, olivin, piroxin, dan feldspar. Meteorit dengan kandungan titanium meruapkan material terbaik dalam pembuatan keris, karena sifatnya ringan namun sangat kuat. Kekuatan titanium sama dengan baja, namun beratnya hanya 60 persen dari berat baja dan tahan suhu tinggi. Keris yang terbuat meteorit yang mengandung titanium harganya bisa sangat tinggi karena tingkat kesulitan dalam pembuatannya. Sebab, titik lebur titanium mencapai 60 ribu derajat celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berkisar 10 ribu derajat celcius.
Kepercayaan masyarakat tentang kekuatan mistis batu meteorit tentunya merupakan kesulitaqn bagi para ahli untuk melakukan penelitian, jatuhnya batu meteorit langsung diserbu oleh masyarakat bak menemukan harta yang jatuh dari langit. Hidup dijaman modern seperti sekarang ini, masih banyak masyarakat meyakini sesuatu tanpa berlogika. Barangkali masyarakat belum mengerti bahwa jatuhnya meteorit kebumi jutaan tahun lalu telah memusnahkan kehidupan dibumi, dinosaurus yang hanya dapat diketahui dari temuan fosilnya kepunahannya ditengarai akibat jatuhnya meteorit di Yucatan. Rp 500 juta untuk sebongkah batu meteorit, sebuah harga yang tercipta karena orang sangat menginginkan tapi sesungguhnya kita tidak berharap jatuhnya batu meteorit seperti di Yucatan yang mungkin akan menyebabkan punahnya perdaban di bumi ini.
www.regional.kompasiana.com