Perjuangkan Pilpres Dahului Pileg

andree_erlangga

New member
Anggota FPDI Andreas Pareira menilai penolakan partai-partai terhadap gagasan pemilihan presiden (pilpres) yang mendahului pemilihan legislatif (pileg) sebagai sikap politik yang terlalu reaksioner. Menurut dia, penolakan tersebut sebenarnya tidak memiliki landasan argumentasi yang cukup kuat.

"Patut disayangkan, ternyata model berpolitik seperti ini masih saja berkembang," katanya. Padahal, lanjut dia, gagasan tersebut akan sangat bermanfaat bagi iklim demokrasi di Indonesia dan bernilai positif bagi semua parpol. Gagasan itu dilontarkan oleh kader PDIP. Menurut dia, ide itu akan terus diperjuangkan.

Dia menjelaskan, bila pilpres dilakukan mendahului pileg berdasar hasil pemilu sebelumnya, masyarakat akan punya kesempatan yang lebih lama untuk menilai kandidat capres. "Penilaian itu bisa dilakukan terhadap kinerja fraksi, terutama fraksi yang partainya memperoleh suara besar dan memungkinkan partai bersangkutan mengusung capres pada pemilu periode mendatang," ujarnya.

Bila kinerja fraksi bersangkutan buruk, lanjut dia, tentu penilaian masyarakat terhadap kandidat capres usungan partai bersangkutan akan beda. "Langkah ini juga akan menutup peluang munculnya demokrasi yang simbolistik," ujar Anredas.

Dia menjelaskan, dengan model sekarang ini, seorang kandidat capres dapat muncul tiba-tiba dan membuai masyarakat melalui manipulasi kampanye. "Seperti pengalaman yang pernah dialami bangsa ini. Beli kucing yang baru keluar dari karung menjelang pemilu,"
katanya.

berpolitik.com
 
Back
Top