Administrator
Administrator
Abah dulu pernah mengalami penodongan di Metromini, ceritanya mau bikin SIM di samsat Jakbar. Pas lagi ada penodongan seorang lelaki tinggi besar lebih gemuk dibanding Abah yang berbadan cengkring. Orang tersebut sedang menodong seorang permpuan chinese dan lelaki lainnya. Hape dan arloji sudah pindah tangan ke genggaman tangan penodong tersebut.
Wah, Abah mulai gentar, kayaknya tinggal giliran Abah nih mau ditodong. Abah langsung berbalik dan berdiri menghadapinya sejarak setengah meter dengannya. Abah ambil posisi siap dwi Chagi (tekhnik tendangan dalam tae kwon do). Abah sedikit gemeteran dan adrenaline mengalir deras menyerang sumsum dan persendian. Abah berusaha menguasai takut dalam diri Abah, terus membentak, "Hey..! Jangan macem2 kamu disini. Ingat, selama ada gue disini lu jangan coba2 berbuat macem2. Kasihin ga barang itu ke die! Pulangin!!!." Abah pasang muka garang yang belum pernah Abah lakukan pada siapapun.
Ternyata gertakan Abah engga sia2, penodong tersebut lebih ketakutan dengar gertakan Abah,"I..Iya Bang.... Sorry..."
"Sekarang lu turun! Sopir! Berenti !." Abah memerintahkan sopir untuk berhenti dan sang Sopir melongok kebingungan, tapi kemudian menghentikan juga busnya.
"Buruan turun! Lu belum tau siapa gua ya?!" Bentak Abah lagi menyuruh penodong agar mau turun. Alhamdulillah, akhirnya drama menegangkan tersebut terlewati dengan selamat. Si nyaris korban diam seribu tanya, mungkin mereka menyangka Abah termasuk kawanan penodong tersebut.
OMG, sekujur tubuh Abah jadi lemas dan terasa sakit menusuk rusuk belakang. Tidak jauh kemudian dari bus berjalan, Abah minta turun. Dipinggir jalan Abah berpegangan pada pagar, menahan sakitnya serangan adrenaline yang menusuk rusuk belakang. Nyaris Abah engga kuat berdiri, terbayang sekiranya penodong itu menyerang Abah dengan pisaunya, entah apa yang terjadi. Abah menarik nafas sampai nafas teratur normal. Abah bersyukur, ternyata penodong tersebut lebih takut dari Abah.
Itulah pengalaman Abah yang sungguh jadi kenangan yang lucu dan bermacam rasa yang Abah rasakan, ada yang lain?
Wah, Abah mulai gentar, kayaknya tinggal giliran Abah nih mau ditodong. Abah langsung berbalik dan berdiri menghadapinya sejarak setengah meter dengannya. Abah ambil posisi siap dwi Chagi (tekhnik tendangan dalam tae kwon do). Abah sedikit gemeteran dan adrenaline mengalir deras menyerang sumsum dan persendian. Abah berusaha menguasai takut dalam diri Abah, terus membentak, "Hey..! Jangan macem2 kamu disini. Ingat, selama ada gue disini lu jangan coba2 berbuat macem2. Kasihin ga barang itu ke die! Pulangin!!!." Abah pasang muka garang yang belum pernah Abah lakukan pada siapapun.
Ternyata gertakan Abah engga sia2, penodong tersebut lebih ketakutan dengar gertakan Abah,"I..Iya Bang.... Sorry..."
"Sekarang lu turun! Sopir! Berenti !." Abah memerintahkan sopir untuk berhenti dan sang Sopir melongok kebingungan, tapi kemudian menghentikan juga busnya.
"Buruan turun! Lu belum tau siapa gua ya?!" Bentak Abah lagi menyuruh penodong agar mau turun. Alhamdulillah, akhirnya drama menegangkan tersebut terlewati dengan selamat. Si nyaris korban diam seribu tanya, mungkin mereka menyangka Abah termasuk kawanan penodong tersebut.
OMG, sekujur tubuh Abah jadi lemas dan terasa sakit menusuk rusuk belakang. Tidak jauh kemudian dari bus berjalan, Abah minta turun. Dipinggir jalan Abah berpegangan pada pagar, menahan sakitnya serangan adrenaline yang menusuk rusuk belakang. Nyaris Abah engga kuat berdiri, terbayang sekiranya penodong itu menyerang Abah dengan pisaunya, entah apa yang terjadi. Abah menarik nafas sampai nafas teratur normal. Abah bersyukur, ternyata penodong tersebut lebih takut dari Abah.
Itulah pengalaman Abah yang sungguh jadi kenangan yang lucu dan bermacam rasa yang Abah rasakan, ada yang lain?
