andree_erlangga
New member
Ganti Menteri Maret,
Lanjutkan Agenda Reformasi
Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada Maret atau April 2007. Reshuffle juga harus menjadi pijakan untuk melanjutkan agenda reformasi.
"Saya berharap Presiden SBY bisa memenuhi aspirasi masyarakat dan kalangan politisi yang menginginkan perubahan atas kinerja kabinet. Sampai saat ini masyarakat masih mempercayai Presiden SBY. Karena itu, dia harus segera memperbaiki kinerja kabinet yang mulai melemah ini. Jangan sampai karena kinerja kabinet yang lemah ini, Presiden terkena dampaknya," ujar Agung di Jakarta, kemarin.
Agung mengingatkan, bila perombakan kabinet jadi dilakukan, itu jangan hanya berorientasi sekadar mengganti menteri, tapi juga bertujuan melanjutkan agenda reformasi, di samping meningkatkan kinerja pemerintahan. "Kalau hanya mengganti menteri, reshuffle tidak ada artinya," tuturnya.
Menurut Agung, evaluasi dan penggantian menteri sebaiknya dilakukan Maret atau April karena bertepatan dengan usia kabinet pemerintahan mencapai dua setengah tahun dari masa kerja SBY-JK. "Momentumnya tepat. Jangan lebih dari itu," katanya.
Di tempat terpisah, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sofian Effendi juga meminta Presiden SBY agar melakukan penggantian menteri supaya kinerja pemerintahan meningkat. Dia mengingatkan, Presiden tidak perlu takut melakukan penggantian menteri karena tidak akan memperburuk citranya.
"Menurut berbagai survei, kinerja pemerintahan terus menurun. Karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan ini, bisa dicoba dengan mengganti menteri yang berkinerja buruk. Presiden tak usah takut melakukan reshuffle kabinet karena citra SBY masih baik. Ketidakpuasan publik sejauh ini hanya menyangkut terhadap kinerja para menteri," kata Sofian.
Dia menolak menyebutkan siapa saja menteri yang perlu diganti. Namun dia mengakui, hampir seluruh kementerian menunjukkan kinerja memprihatinkan.
Ketua Umum Partai Matahari Bangsa (PMB) Imam Ad Daruqutni juga berpendapat Presiden SBY harus segera mengevaluasi kinerja menteri di kabinet. Bahkan evaluasi ini selayaknya dilakukan sebelum April 2007. Bila tidak, proses eksekusi kebijakan di berbagai bidang akan semakin tertunda.
"Proses eksekusi kebijakan akan semakin sulit dilakukan apabila SBY tidak melakukan evaluasi kabinet sebelum April 2007," kata Imam.
Menurut dia, bila menteri gagal mencapai program atau target yang diberikan Presiden, sepantasnya Presiden segera mengganti menteri bersangkutan. "Selama ini kita lihat intensitas rapat di kabinet sangat tinggi. Akan tetapi, hasil rapat-rapat tersebut hingga kini tidak kita ketahui," ujar Imam.
sumber : Suara Karya Online
Lanjutkan Agenda Reformasi
Ketua DPR yang juga Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Agung Laksono mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar melakukan perombakan (reshuffle) kabinet pada Maret atau April 2007. Reshuffle juga harus menjadi pijakan untuk melanjutkan agenda reformasi.
"Saya berharap Presiden SBY bisa memenuhi aspirasi masyarakat dan kalangan politisi yang menginginkan perubahan atas kinerja kabinet. Sampai saat ini masyarakat masih mempercayai Presiden SBY. Karena itu, dia harus segera memperbaiki kinerja kabinet yang mulai melemah ini. Jangan sampai karena kinerja kabinet yang lemah ini, Presiden terkena dampaknya," ujar Agung di Jakarta, kemarin.
Agung mengingatkan, bila perombakan kabinet jadi dilakukan, itu jangan hanya berorientasi sekadar mengganti menteri, tapi juga bertujuan melanjutkan agenda reformasi, di samping meningkatkan kinerja pemerintahan. "Kalau hanya mengganti menteri, reshuffle tidak ada artinya," tuturnya.
Menurut Agung, evaluasi dan penggantian menteri sebaiknya dilakukan Maret atau April karena bertepatan dengan usia kabinet pemerintahan mencapai dua setengah tahun dari masa kerja SBY-JK. "Momentumnya tepat. Jangan lebih dari itu," katanya.
Di tempat terpisah, Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Sofian Effendi juga meminta Presiden SBY agar melakukan penggantian menteri supaya kinerja pemerintahan meningkat. Dia mengingatkan, Presiden tidak perlu takut melakukan penggantian menteri karena tidak akan memperburuk citranya.
"Menurut berbagai survei, kinerja pemerintahan terus menurun. Karena itu, untuk memperbaiki kinerja pemerintahan ini, bisa dicoba dengan mengganti menteri yang berkinerja buruk. Presiden tak usah takut melakukan reshuffle kabinet karena citra SBY masih baik. Ketidakpuasan publik sejauh ini hanya menyangkut terhadap kinerja para menteri," kata Sofian.
Dia menolak menyebutkan siapa saja menteri yang perlu diganti. Namun dia mengakui, hampir seluruh kementerian menunjukkan kinerja memprihatinkan.
Ketua Umum Partai Matahari Bangsa (PMB) Imam Ad Daruqutni juga berpendapat Presiden SBY harus segera mengevaluasi kinerja menteri di kabinet. Bahkan evaluasi ini selayaknya dilakukan sebelum April 2007. Bila tidak, proses eksekusi kebijakan di berbagai bidang akan semakin tertunda.
"Proses eksekusi kebijakan akan semakin sulit dilakukan apabila SBY tidak melakukan evaluasi kabinet sebelum April 2007," kata Imam.
Menurut dia, bila menteri gagal mencapai program atau target yang diberikan Presiden, sepantasnya Presiden segera mengganti menteri bersangkutan. "Selama ini kita lihat intensitas rapat di kabinet sangat tinggi. Akan tetapi, hasil rapat-rapat tersebut hingga kini tidak kita ketahui," ujar Imam.
sumber : Suara Karya Online