kingyess
New member
Tantangan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi agar Persebaya Surabaya dan Arema Cronus bermain bola di jalanan dipenuhi. Aksi sepakbola jalanan ini didukung masing-masing suporter sebagai bentuk kekecewaan terhadap keputusan Menpora, Senin (27/04/15).
Apa yang dilakukan masing-masing suporter, Bonekmania dan Aremania itu merupakan dampak dari pembekuan PSSI oleh Menpora. Pada aksi sepakbola jalanan di Surabaya, ratusan Bonekmania menutup akses menuju pusat kota. Mereka menggelar protes dengan bermain sepakbola di jalan Raya Darmo, tepatnya di depan Taman Bungkul pada Minggu (26/4/15) sore.
Selain bermain bola, ekspresi kekecewaan Bonekmania ini mereka tumpahkan juga dengan menggelar orasi. Bonekmania juga membawa spanduk dan mobil pick up yang di parkir di tengah jalan sebagai mimbar orasi. Kegiatan ini sendiri berakhir tanpa keributan hingga demo berjalan sekitar satu jam.
Aksi ini memantik simpati seluruh komponen tim Persebaya. Hampir semua pemain Bajul Ijo mendukung aksi tersebut. "Kami datang ke aksi ini sebagai bentuk apresiasi terhadap para suporter. Harapan kami, tentu konflik ini segera terselesaikan. Sebab, banyak pemain muda di tim kami yang bisa terganggu masa depannya," tegas pelatih Persebaya Ibnu Grahan.
Para pemain yang terlihat di antaranya adalah Jendry Pitoy, Ilham Udin Armaiyn, Otavio Dutra hingga Fandi Eko Utomo datang dalam unjuk rasa itu. Namun tidak terlihat kehadiran pemain asing, seperti Eric Djemba-Djemba dan Emile Mbamba. Sedangkan Evan Dimas yang rencananya juga hadir, gagal mendekati lokasi karena terjebak kemacetan.
"Pelarangan terhadap Persebaya tampil di kompetisi itu membuat kami merasa ada yang mengganjal. Para pemain memiliki keluarga kami punya sesuatu yang harus dipenuhi. Saya harap Menpora berbesar hati dengan mencabut surat keputusan pembekuan PSSI agar kompetisi tetap jalan," tutur kiper utama sekaligus kapten Persebaya Jendri Pitoy, kepada wartawan.
PORTAL OLAHRAGA INDONESIA
)http://ids.ms/i6p4ZKgW
Apa yang dilakukan masing-masing suporter, Bonekmania dan Aremania itu merupakan dampak dari pembekuan PSSI oleh Menpora. Pada aksi sepakbola jalanan di Surabaya, ratusan Bonekmania menutup akses menuju pusat kota. Mereka menggelar protes dengan bermain sepakbola di jalan Raya Darmo, tepatnya di depan Taman Bungkul pada Minggu (26/4/15) sore.
Selain bermain bola, ekspresi kekecewaan Bonekmania ini mereka tumpahkan juga dengan menggelar orasi. Bonekmania juga membawa spanduk dan mobil pick up yang di parkir di tengah jalan sebagai mimbar orasi. Kegiatan ini sendiri berakhir tanpa keributan hingga demo berjalan sekitar satu jam.
Aksi ini memantik simpati seluruh komponen tim Persebaya. Hampir semua pemain Bajul Ijo mendukung aksi tersebut. "Kami datang ke aksi ini sebagai bentuk apresiasi terhadap para suporter. Harapan kami, tentu konflik ini segera terselesaikan. Sebab, banyak pemain muda di tim kami yang bisa terganggu masa depannya," tegas pelatih Persebaya Ibnu Grahan.
Para pemain yang terlihat di antaranya adalah Jendry Pitoy, Ilham Udin Armaiyn, Otavio Dutra hingga Fandi Eko Utomo datang dalam unjuk rasa itu. Namun tidak terlihat kehadiran pemain asing, seperti Eric Djemba-Djemba dan Emile Mbamba. Sedangkan Evan Dimas yang rencananya juga hadir, gagal mendekati lokasi karena terjebak kemacetan.

"Pelarangan terhadap Persebaya tampil di kompetisi itu membuat kami merasa ada yang mengganjal. Para pemain memiliki keluarga kami punya sesuatu yang harus dipenuhi. Saya harap Menpora berbesar hati dengan mencabut surat keputusan pembekuan PSSI agar kompetisi tetap jalan," tutur kiper utama sekaligus kapten Persebaya Jendri Pitoy, kepada wartawan.
PORTAL OLAHRAGA INDONESIA